PENGERTIAN DAN MANFAAT RECORDING PADA TERNAK
Kamis, 22 Januari 2015
Edit
Recording
adalah adalah catatan segala kejadian mengenai ternak yang dipelihara yang
dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang
objektif didasarkan atas fakta yang ada, sehingga keputusan yang dibuat
merupakan keputusan yang baik (Soetarno, 2003). Dalam pengelolaan
peternakan modern, recording menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan karena
jumlah ternak yang dikelola tidak sedikit. Banyak sekali komponen
recording yang harusnya mendapat perhatian antara lain: jumlah populasi, jumlah
pemberian pakan, jumlah produksi harian yang dihasilkan, jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan, tingkat kematian (mortalitas) ternak yang dipelihara, penyakit
yang menyerang, riwayat kesehatan (medical record), obat yang dibutuhkan,
vaksinasi yang dibutuhkan dan masih banyak lainnya. Intinya semakin banyak
pencatatan yang dilakukan akan semakin baik manajemen usaha yang di jalankan.
Sistem
recording yang dilakukan dalam usaha peternakan dapat bervariasi sesuai dengan
tujuan usaha (breeding atau fattening) dan jenis ternak yang
dipelihara. Sebagai contoh, pada usaha breeding, recording aspek-aspek
reproduksi menjadi hal yang utama; sedangkan pada usaha fattening, Average
Daily Gain (ADG) merupakan parameter yang penting dalam mengetahui tingkat
pertumbuhan ternak. Jenis terak yang dipelihara juga menentukan aspek-aspek
yang dicatat dalam sistem recording (Basuki et al., 1999).
Syarat-syarat recording usaha ternak yang baik adalah sederhana/
praktis, lengkap, akurat, up to date, mudah dimengerti serta memerlukan
waktu yang minimum untuk mengerjakannya.
Macam
Recording
Untuk
memudahkan pemahaman tentang recording, maka dibuat penggolongan recording.
Secara umum recording:
1. Identitas. Setiap ternak diberi identitas
agar lebih mudah dalam pengenalan. Kita bisa membagi lagi identitas ini menjadi
beberapa yaitu identifikasi fisik, penandaan fisik dan penandaan tambahan.
Dalam hal ini, Identifikasi fisik meliputi ciri-ciri fisik misalnya warna bulu,
konformasi tubuh, bulu sekitar mata, tanduk, kaki, bentuk telinga, punuk, dll.
Penandaan fisik ternak dapat dibedakan menjadi semi permanen dan permanen.
Penandaan permanen adalah penandaan pada sapi yang bersifat tetap. Sedangkan semipermanen
bersifat sementara saja, dan jika sewaktu-waktu diperlukan mudah dihilangkan
atau diganti. Sedangkan penandaan tambahan adalah penandaan yang diberikan pada
sapi di lingkungan sapi tersebut hidup yang memudahkan dikenali meskipun dari
kejauhan. Sebagai contoh pemberian papan nama di atas masing-masing kandang,
berikut nama sapi, jenis sapi, kode sapi, tanggal lahir, dan asal sapi.
2. Dokumentasi
Pada kondisi sekarang
ini upaya mendokumentasikan kegiatan sangat diperlukan tidak terkecuali untuk
sapi jika memang populasinya dalam lokasi peternakan cukup besar.
Pendokumentasian sapi dapat dilakukan melalui pembuatan sketsa atau gambar
individu, profilnya, foto maupun rekaman video. Data-data tersebut akan
membantu memudahkan pengelolaan ternaknya. Menurut Pallawarukka (2009)
penggambaran atau sketsa dapat digunakan untuk identifikasi ternak dengan
penandaan warna yang unik atau spesifik.
3. Catatan Khusus.
Dalam pengelolaan
peternakan besar sangat diperlukan pencatatan detail bagi setiap individu sapi,
sehingga diperlukan pencatatan khusus. Yang termasuk pencatatan khusus meliputi
nama sapi, tanggal lahir, nomor kode ternak, asalnya, berat badannya, berat
lahir, berat sapih, bangsa, juga kesehatannya. Selain itu, catatan perkawinan
atau inseminasi buatan termasuk dalam hal ini. Catatan ini harus memuat segala
hal lengkap agar memudahkan bagi tenaga medis atau perawat ternak yang lain
melakukan penangan dan mengurangi terjadinya kesalahan penanganan.
4. Sertifikat Ternak.
Recording yang terakhir
ini menjadi penting keberadaannya jika terkait dengan pembibitan terutama di
UPT/ perusahaan pembibitan, apalagi jika sapi berasal dari impor. Ini
penting, karena untuk memudahkan pelacakan terhadap tetuanya berkualitas unggul
atau tidak, memudahkan seleksi, menjaga penyebaran bibit semen di lapangan agar
tidak terjadi inbreeding. Dalam sertifikat ternak ini yang sangat penting
harus memuat breeding, asal-usul tetua pejantan dan betinanya, tanggal
lahir. Dengan sertifikat ini, akan menambah kepercayaan dan kepuasan pengguna
bibit sapi.
Manfaat
Recording
Berikut
ini beberapa beberapa manfaat recording:
1. Memudahkan pengenalan terhadap ternak,
terutama recording yang terpasang langsung pada ternak ataupun di dekat ternak
seperti ear tag, pengkodean ternak, penamaan, papan nama, foto, pemberian
ciri-ciri pada ternak dalam jumlah populasi yang besar.
2. Memudahkan dalam melakukan penangan,
perawatan maupun pengobatan pada ternak, berdasarkan catatan-catatan yang
dimiliki.
3. Memudahkan manajemen pemeliharaan terutama
jika ternak tersebut membutuhkan perlakuan khusus.
4. Menghindari dan mengurangi kesalahan
manajemen pemeliharaan, pengobatan, pemberian pakan ataupun produksi semen.
5. Memudahkan dalam melakukan seleksi ternak
sehingga didapatkan ternak yang unggul, melalui sertifikat ternak, catatan
kesehatan, berat lahir, dll.
6. Menghindari terjadinya inbreeding.
7. Menjadikan pekejaan lebih efektif dan efisien
terutama dalam sebuah usaha peternakan yang besar (sunardi).