PERBEDAAN ANTARA KAMBING DAN DOMBA
Kamis, 29 Januari 2015
Edit
Ternak
kambing/ domba atau sering disebut juga ternak ruminansia kecil merupakan
ternak yang sangat populer di kalangan petani di Indonesia terutama yang
berdomisili di areal pertanian/ perkebunan. Selain lebih mudah dipelihara,
cepat berkembang biak, dapat memanfaatkan limbah dan hasil ikutan pertanian,
ternak kambing/domba juga memiliki pasar yang selalu tersedia setiap saat dan
hanya memerlukan modal yang relatif sedikit bila dibandingkan ternak yang lebih
besar seperti ternak sapi. Pengetahuan
akan perbedaan akan domba dan kambing merupakan hal yang sangat penting dalam
mendalami ilmu peternakan, karena domba dan kambing memiliki bentuk yang hampir
serupa dan cara hidupnya sama. Domba dan kambing berkaitan erat karena keduanya
berada dalam subfamili Caprinae, Pada dasarnya kambing merupakan jenis yang
berbeda, banyak masyarakat yang masih menyebut domba adalah kambing dan
sebaliknya. kambing dan domba bias dibedakan dengan melihat siklus birahi,
taksonomi, ekor,makanan, perilaku, dan tanduk serta kambing biasanya memiliki
bulu-bulu yang halus, serta domba memiliki bulu yang kasar dan keriting.
Domba ( Ovis)
|
Kambing ( Capra)
|
Tidak Memiliki kelenjar bau yang terdapat di ke empat kakinya
|
Terdapat
kelenjar bau di ke empat kakinya
|
Tidak berbau tajam
|
Berbau kuat
(prengus) khususnya pada yang jantan
|
Tidak berjenggot
|
Berjenggot
pada yang jantan
|
Terdapat celah bibir atas
|
Tidak
ada celah bibir atas
|
Tanduknya berputar (seperti sekrup) ke arah kanan
|
Perputaran tanduknya ke kiri
|
Ekornya lurus ke bawah
|
Ekornya mencuat keatas
|
Jumlah kromosom 2n = 54
|
Jumlah kromosom 2n = 60
|
Lebih
menyukai rumput (tidak selektif)
|
Lebih menyukai daun-daunan (selektif)
|
Menurut Devendra dan Burns (1994) kambing dan
domba memiliki sistem saluran pencernaan yang serupa, namun menurut Tomaszewska
et al. (1993) terdapat perbedaan antara kambing dan domba dalam tingkah
laku dan fisiologi pencernaan antara lain:
1. aktivitas
dan cara makan kambing meramban, pemakan semak dan lebih banyak memilih,
sedangkan domba merumput dan kurang banyak memilih;
2. kambing
memiliki alat perasa lebih tajam dari domba;
3. kambing
memiliki tingkat sekresi saliva yang lebih besar dari domba;
4. kambing
lebih efisien mencerna hijauan kasar dan waktu penyimpanan pakan dalam saluran
pencernaan lebih lama dibandingkan domba;
5. kambing
memiliki konsentrasi NH dalam rumen lebih tinggi dari pada domba;
6. kambing
lebih tahan terhadap tanin sedangkan domba kurang tahan.
Berdasarkan hasil penelitian Elita (2006) bahwa konsumsi bahan kering, bahan organik, air minum, dan volume
urine domba lebih tinggi dari pada
kambing. Kambing dan domba memiliki kemampuan yang sama dalam mencerna bahan
kering dan bahan organik dan memiliki kemampuan yang sama dalam pertambahan
bobot badan. Kambing lebih efisien dibandingkan domba. Berat jenis urine
kambing lebih tinggi dibandingkan domba. Perbedaan jenis kelamin pada kambing
dan domba tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering, bahan organik, air
minum, kecernaan bahan kering dan bahan organik, pertambahan bobot badan,
konversi ransum, bahan kering feses, kadar air feses, volume urine dan bj
urine.
Sumber :
Devendra, C dan M. Burns. 1994. Produksi kambing di Daerah Tropis.
Penerbit ITB Bandung. hlm: 12 – 35.
Elita, A. S. 2006. Studi Perbandingan Penampilan Umum Dan
Kecernaan Pakan Pada Kambing Dan Domba Lokal. Skripsi. Fakultas Peternakan.
Institut Pertanian Bogor.
Tomaszewska, M. W., I.M. Mastika, A. Djajanegara, S. Gardiner, T.
R. Wiradarya. 1993. Produksi Kambing dan Domba di Indonesia. Universitas
Sebelas Maret Press. hlm: 22 -30.