PEMANFAATAN FITASE PADA TERNAK BERPERAN DALAM PERBAIKKAN SISTEM AIR TANAH
Senin, 09 Februari 2015
Edit
Pengelolaan sumberdaya
air tanah harus dilakukan secara bijaksana oleh semua pihak dengan bertumpu
pada aspek teknis dan aspek hukum dan kelembagaan yang benar. Secara teknis,
penerapan konsep dasar pengelolaan airtanah secara total harus diterapkan
secara nyata, yaitu dengan memadukan konsep pengelolaan air permukaan yang
berbasis daerah aliran sungai dan konsep pengelolaan airtanah berbasis cekungan
airtanah, yang mendasarkan pada analisis sistem aliran airtanah regional,
menengah dan lokal, guna memecahkan permasalahan kuantitas dan kualitas
airtanah secara lebih nyata. Pelaksanaan perbaikan tanah dilakukan guna
meningkat kan daya dukung tanah agar tanah memiliki karakteristik tanah sebagai
daya dukung konstruksi diatasnya. Dengan memiliki sifat teknis sesuai dengan
disain konstruksi yang direncanakan. Manajemen air permukaan dan air dalam
dilakukan guna mencegat aliran air bebas dan menurunkan duga air.
Pemanfaatan fitase pada ternak berperan dalam perbaikkan sistem air tanah dikarenakan P anorganik
sekreta rendah, sehingga dapat mencegah pendangkalan sungai. Fitase akan
menyebabkan pendangkalan sungai, karena fitase tidak dapat dicerna mikrobia
tanah. Jadi pemanfaatan fitase untuk ternak sangat bagus untuk menjaga
kesuburan tanah, karena fitase dapat diambil dari tanah. Selain itu fosfor yang terikat dalam asam phitat yang tidak bisa
dicerna sempurna oleh sistem pencernaan hewan monogastrik akan ikut dalam feses
dan menjadi sumber polutan yang berpotensi mencemari tanah. Fosfor adalah tidak
terurai dalam tanah sehingga dalam jangka panjang, pembuangan feses dengan
kandungan fosfor tinggi akan menimbulkan masalah bagi tanah.