JENIS JENIS KELINCI
Jumat, 17 April 2015
Edit
Kelinci
merupakan hewan yang mempunyai potensi sebagai penghasil dagingyang baik. Hewan
ini merupakan herbivore non ruminansia yang mempunyai sistemlambung sederhana
(tunggal) dengan perkembangan sekum seperti alat pencernaanruminansia, sehingga
hewan ini disebut ruminansia semu (pseudoruminant). Kelinci memiliki potensi
cukup baik untuk dikembangkan sebagai penghasil daging, kulit atau bulu,
hewan percobaan dan hewan untuk dipelihara. Kelinci dapat menggunakan protein
hijauan secara efisien, reproduksi tinggi, efisiensi pakan tinggi, hanya
membutuhkanmakanan dalam jumlah sedikit dan kualitas daging cukup tinggi
(Farrel dan Raharjo,1984 dalam Mansyur Faiz, 2009). Keunggulan kelinci dari
berbagai aspek menyebakan kelinci layak untuk dikembangkan menjadi sebuah
agribisnis yang berdayasaing tinggi guna memberikan sumbangan protein dalam
bentuk daging atau produk olahan seperti abon, bakso, dendeng, nugget dan
lain-lain. Daging kelinci memiliki warna putih seperti daging ayam,serat-sertanya
bagus, aromanya sedap, bergizi tinggi dan enak (Kusnadi, Bintoro,dan A.N. Al
Baarri, 2012). Kandungan Kolesterol yang rendah dibandingkan dengan daging lain
memberikan keunggulan tersendiri bagi daging kelinci, sehingga pangan asal
dagingkelinci dapat dikatagorikna sebagai pangan yang sehat dan aman.Laporan
akhir praktikum ini menyajikan bagaiman sistem agribisnis peternakan kelinci,
mulai dari hulu (budidaya kelinci), processing sampai pemasaan produk
olahandaging kelinci. Berikut ini adalah jenis-jenis kelinci:
1. New Zealand White
Kelinci
New Zealand White yang berasal dari USA termasuk dalam spesies Orictolagus
Cuniculus dari genus Orictolagus. El-Raffa (2004) menyatakan bahwa kelinci
memilik potensi sebagai penghasil daging dan dapat menjadi solusi dalam
memenuhi kebutuhan protein hewani karena memiliki kemampuan efisiensi produksi
dan reproduksi yang patut dipertimbangkan.
Pada awalnya kelinci jenis ini dikembangkan untuk diambil
dagingnya sebagai sumber protein, ini karena bobot kelinci ini yang bisa
mencapai 5,44 kg. Namun yang berkembang hingga sekarang, jenis ini juga
akhirnya dimasukan sebagai hewan peliharaan. Jenis New Zealand White
sendiri dikembangkan pada tahun 1917. Mungkin jenis inilah yang paling populer di Indonesia.
Ciri-ciri kelinci jenis ini adalah mempunyai dada penuh, badannya medium namun
terlihat bundar dan gempal, kaki depan agak pendek, kepala besar dan agak
bundar, telinga agak besar dan tebal dengan ujungnya yang sedikit
membulat, serta bulunya sangat tebal namun halus. Warna yang diakui adalah merah, putih, hitam, dan biru. Bobot maksimal rata - rata adalah 5,44 kg ( New
Zealand White, Black, Blue ). Khusus
untuk New Zealand Red
dikelompokkan tersendiri dengan bobot rata-rata 3,62 kg. Lama hidup dapat mencapai 10 tahun bila
dirawat dengan baik.
2. American chincilia
Kelinci ras ini dibedakan jadi tiga tipe, yaitu standar (bobot
dewasa 2.5 - 3 kg), besar (bobot dewasa 4.5 - 5 kg), giant (bobot dewasa
6-7 kg). Semua di manfaatkan untuk ternak dwiguna yaitu produksi fur dan
daging. Kelinci raksasa alias Giant Chinchilla merupakan hasil persilangan
antara Standard Chinchilla dan Flemish Giant.
3. Netherland Dwarf
Sesuai dengan namanya, awalnya kelinci ini memang dikembangkan di Belanda yaitu pada awal th.1900-an. Merupakan persilangan dari jenis kelinci Polish warna putih dengan kelinci2 liar yang ada
di Belanda saat itu. Tujuan dari persilangan ini adalah untuk menghasilkan
kelinci 2 mungil yang kaya akan warna. Kelinci Netherland
Dwarf pertama kali diberikan standar
pertunjukan yaitu pada tahun 1940 di Belanda. Selanjutnya pada akhir tahun 1940-an kelinci ini mulai
diperkenalkan di Inggris dan masuk ke Amerika pada akhir tahun 1960-an. Saat ini Netherland Dwarf
menjadi salah satu jenis kelinci yang
paling disenangi sebagai hewan
peliharaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia tentunya.
Ciri-ciri Kelinci Netherland Dwarf memiliki tubuh kecil yang kompak,
leher pendek dan kompak, mempunyai kepala yang lebar dgn profil
melengkung, telinganya kecil dan membulat diujungnya dengan panjang sekitar 5
cm, bulu pendek dan lembut. Warna yang diakui untuk jenis kelinci ada
banyak, yaitu antara lainagouti, chinchilla, bajing, hitam, biru, coklat,
putih, tan, fox, marten sable, dll.
Berat tubuh yang diakui untuk
jenis ini adalah antara 800 gr - 1,2 kg setelah dewasa. Meskipun tubuhnya kecil, kelinci
Netherland Dwarf tidak cocok bagi anak kecil. Ini karena rata - rata temperamen kelinci ini lumayan
buruk. Bersifat penakut dan mudah tegang, sehinggasering menyebabkan kelinci ini
menjadi sangat agresif bila dipegang. Jenis kelinci ini memangmemiliki sifat
agresif dan sedikit nakal. Larinya kencang dan sulit sitangkap. Sehingga
si pemiliknya bisa kewalahan jika kelinci ini sedang bermain di lapang.
Kelinci ini memilikikeahlian bisa meompat setinggi 1 meter. Umur hidup kelinci
Netherland Dwarf antara 7 – 10 tahun.
4. Kelinci Satin
Satin
adalah jenis kelinci yang berasal dari Amerika Serikat, ditemukan pada tahun
1930-an. Dan Penemu kelinci satin adalah Walter Kwik dari Indiana yang berasal
dari pengembangan kelinci Havana tahun 1930. Selanjutnya Walter Kwik mengirim
kelincinya ke Havard University dimana pakar genetika menetapkan adanya mutasi
baru merupakan gen resesif dengan bulu yang bersinar dan tekstur bulu pendek.
Bobot satin jantan antara 3,8 – 4,3 kg, sedangkan satin betina lebih besar
rata-rata 4,2 – 5 kg. Kelinci Satin relatif jinak dan penurut, terutuma betina.
Kulit bulunya tebal, sedang bulunya sendiri agak lebat lurus. Hal ini
dimanfaatkan sebagai jaket penghangat. Warna Kelinci Satin adalah hitam,
biru,california,chinchilla, coklat, perak merah, putih bewarna merah, siam dan
otter. Warna berkilau indah, menyebabkan baris rambutnya lebih tipis. Jarak
bulu-bulunya adat berdekatan dengan bulu yang lembut dibagian perut. Rata-rata
induk melahirkan stabil antara 7 - 10 ekor. Tidak baik mengawinkan rek dengan
satin , pengalaman membuktkan
keturunannya akan rentan fisik.
5. Kelinci Lyon
Kelinci
lion awalnya adalah kelinci Anggora Inggris yang tidak jadi, kupingnya pendek,
wajahnya di penuhi bulu-bulu panjang, mirip seperti lion (singa) yang cenderung
lucu. Karena kepalanya seperti singa, maka kondisi ini dipertahankan dan
selanjutnya dinamakan kelinci singa (lion).
Kelinci
Lion memiliki telinga yang pendek dan khas pada bulunya yang tumbuh memanjang
disekitar leher dan wajah seperti seekor singa dengan tubuh yang pendek dan
bulat. Saat masih kecil (sekitar umur 2 bulan), lyon mirip dengan angora. Bulu
panjang merata di tubuhnya. Begitu dewasa akan semakin jelas perbedaannya.
Bagian kepala dan leher bulunya panjang. Warnanya beragam antara lain putih,
hitam, abu-abu, coklat kemerahan, kekuningan, dsb.
Ukuran
tubuh kelinci ini masuk dalam kategori kelinci kecil sampai sedang. Karena
kelinci ini masih saudara dekat dengan angora, maka tiap 3 bulan sekali harus
rajin mencukur bulunya yang cepat tumbuh.
6. Kelinci Havana
Kelinci
Havana ini disukai penghobi kelinci karena sifatnya yang tenang, temperamennya
yang lembut, dan bulunya yang lembut serta mengkilat. Sebenarnya Kelinci Satin
berasal dari kelinci Havana ini. Kelinci Havana pertama kali dikembangkan di
Belanda tahun 1898. Kemudian kelinci Havana mulai menyebar di Eropa pada tahun
1908, di Amerika tahun 1916, dan sejak itu kemudian menyebar ke benua dan
negara lainnya, termasuk Indonesia.
Ciri-ciri
Kelinci Havana memiliki tubuh yang kecil, pendek, namun kompak dengan bahu
berotot. Memiliki kepala kecil dengan leher hampir tak terlihat. Awalnya
memiliki warna yang solid (warna seragam seluruh tubuh) yaitu coklat, hitam,
dan biru, namun saat ini juga muncul belang-belang akibat persilangan kelinci
lainnya. Memiliki bulu yang tipis, sangat lembut, dan mengkilap degan panjang
sekitar 2,5 cm. Berat rata2 untuk kelinci jenis ini adalah 2,75 kg.
7. Kelinci Angora
Kelinci
Angora adalah salah satu jenis kelici peliharaan tertua, berasal dari Ankara,
Turki, yang pertama kali ditemukan dan dibawa oleh pelaut Inggris, kemudian
dibawa ke Perancis tahun 1723. Tahun
1777 Angora menyebar ke Jerman. Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa Timur,
Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Perancis menjadi pusat
peternakan kelinci Angora terbesar yang menghasilkan wool.
Di
Indonesia kelinci jenis Angora banyak diminati sebagai kelinci hias. Ada banyak
jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German angora, Giant anggora,
English anggora, Satin anggora, Chinese angora, Swiss anggora, Finnish anggora.
Warna bulunya bervariasi putih, cokelat, hitam, hitam putih, agouti,
bintik-bintik putih, abu-abu, oranye, dan campuran atau kombinasidari
warna-warna tersebut. Kelinci angora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut
diseluruh bagian permukaan tubuhnya.
Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung
telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di
tubuhnya. Kelinci ini memiliki tempramen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk
orang yang tidak suka menyisir binatang peliharaannya.
Pada
umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0–4,0 kg baik jantan mau pun betina, dan berumur 5–7 tahun tergantung jenis dari angora nya.
Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6 ekor. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat
yakni 2,5 cm per bulan, sehingga harus rajin mencukurnya 6–8 cm setiap tiga
bulannya agar bulunya tidak menggumpal (Djoko, 2012).
8. Kelinci Polish
Polish
berasal Belanda , tergolong kelinci paling tua karena ditemukan pada tahun
1884. Berat badannya lebih besar dari Netherland Dwarf yakni 1,3 kg.
Produktivitasnya melahirkan 4 ekor anak. Umrnya bias bertahan antara 5 -7 tahun
dan bisa lebih panjang. Ciri khas kelinci ini bulunya halus dengan berbagai
warna, mata tajam, dan telinga pendek bulat meruncing (Ahmad, 2010).
9. Tan
Kelinci
ini berasal dari Amerika Serikat. Bulu kelinci ini mengkilap, punggung hitam
atau abu-abu, sedangkan di bagian bawah perut samapi dagunya berwarna cokelat
kemerah-merahan tajam. Tan berat badannya antara 1,8–2,6 kg. Produktivitasnya
antara 6–8 ekor. Beberapa orang menggunakan sebagai hewan hias karena kelinci
ini unik dan jinak. Tan dapat dimanfaatkan bulunya karena mengkilap.
Kelinci
Tan ini termasuk kelinci kecil, bulunya mengkilap berwarna cokelat
kemerah-merahan (ada juga yang hitam abu-abu). Warnanya jelas, terang, terdapat
di bawah dagu sampai ke dada, tengkuk, dan bawah ekor. Bagian perut sampai
bagian sebelah dalam kaki depan juga berwarna cokelat kemerah-merahan, dan
telapak kakinya putih. Jenis kelinci ras Tan ini sangat sesuai untuk peliharaan
dan digemari.
Kelinci
Tan ini ditemukan tahun 1880 di Culland Hall dekat Braillsford (Derbyshire),
masih liar dan penakut. Setelah dikembangkbiakkan lahirlah kelinci dengan
perpaduan hitam dan cokelat tua, biru, dan putih kebiruan (lilac).
Kelinci jenis ini sangat gagah dan menarik (Djoko, 2012).
10. Kelinci Flemish Giant.
Flemish
giant di Indonesia dikenal dengan nama vlaamse reus.
Kelinci jenis ini mempunyai ciri yang menonjol dibandingkan dengan jenis-jenis
kelinci lainnya. Flemish Giant memiliki badan yang besar yang berat
badannya berkisar antar 6 sampai 10 kilogram, bahkan lebih dari 10 kilogram,
berkuping lebih besar dan memiliki variasi warna rambut
yang bagus. Untuk membedakan kelinci Flemish giant dengan kelinci lain
selain dari besar tubuh, variasi warna rambut dari kelinci bisa membedakan
dengan jenis kelinci lain. Variasi warna rambut
pada Flesmish Giant yaitu steel gray (abu-abu besi), Sandy (seperti
pasir), Light gray (abu-abu mudah), biru, Fawn (cokelat
kuning muda) serta hitam dan putih (Karmidi M, 2007 : 24). Flemish Giant
selain mempunyai ciri-ciri di atas kelinci ini juga mempunyai ciri yaitu dewasa
kelaminnya lambat berkisaran antara umur 10 sampai dengan 12 bulan baru dapat
dikawinkan.
11. Kelinci Rex
Pada tahun 1924 Kelinci
ini diperkenalkan ke publik di Pameran Internasional Paris. Dan pada tahun
tersebut kelinci rex untuk pertama kalinya diimpor ke Amerika. Sejak pameran
tersebut tahun 1925 mulai berkembang biak di beberapa bagian Eropa.
Dalam perkembangnya kelinci ini banyak dimanfaatkan oleh para peternak,
diantaranya dibudidayakan sebagai penghasil daging dan bulu selain sebagai
hewan peliharaan (kelinci hias). Bulunya yang terkenal akan ketebalannya maka
kelinci ini banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan jaket atau aksesoris
pakaian.
Kelinci
rex ini ada berbagai macam/jenis bergantung dari warna bulunya, antara lain
white rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, pappilon rex, ermine rex, blue
rex, dsb. Beberapa peternak di Indonesia sendiri memberi nama, misalnya
triclor rex (tiga warna), dsb. Kelinci rex yang paling terkenal adalah white
rex, yang memiliki bulu putih mulus dan tebal. Ciri-Ciri Umum Kelinci Rex
adalah :
a. Memiliki bulu antara 1,3 sampai 2,2 cm yang
bertekstur padat halus dan lembut seperti beludru, sehingga nampak indah.
b. Bobot tubuh dapat mencapai 5 kg jantan,
sedangkan betina dapat mencapai lebih dari 5 kg.
c. Memiliki bentuk kepala yang lebih luas
dibandingkan jenis kelinci lainnya, telinga tegak dan proporsional.
12. Kelinci English Spot
Kelinci
English Spot adalah kelinci yang berasal dari Inggris dan mulai
diternakkan pada pertengahan abad ke 19. Saat itu kelinci ini sangat populer di
Inggris dan banyak dicari untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah.
Kelinci ini pun pada tahun 1910 diimpor ke Amerika Utara dan telah menyebar ke
seluruh dunia.
Kelinci
ini diduga dikembangbiakkan melalui persilangan flemish giant, anggora, english
lop, patagonian, dutch silver, dan himalaya yang menghasilkan spesies yang
nampak seperti kupu-kupu inggris yang ditandai oleh adanya bintik-bintik pada
bagian tubuh, dan adanya garis warna pada mata, telinga, dan punggung dan
memiliki bobot rata-rata antara 10-14 kg. Adanya bercak bintik-bintik pada
tubuh merupakan ciri khas dari kelinci english spot.
Pada
perkembangannya kelinci ini termasuk kelinci berukuran medium yang sangat
aktif. Kelinci ini makan sangat sedikit dibandingkan dengan kebanyakan kelinci
yang berukuran sama. Tipe kelinci ini sangat senang berlari dan melompat.
Terlihat dari hasil adaptasi bentuk tubuh yang ramping dengan kaki panjang.
Ciri-Ciri Umum Kelinci English Spot adalah :
a. Warna
dasarnya adalah putih bersih dan berbintik-bintik. variasi lainnya yaitu hitam,
coklat, abu-abu. Memiliki garis hitam, coklat atau abu-abu pada punggungnya.
dan juga tampak pada di sekitar mata, hidung dan telinga.
b. Tubuh
panjang, ramping dengan punggung melengkung.
c. Bobot baik jantan maupun betina rata-rata
2,5 sampai 4, 5 Kg.
13. Kelinci Dutch
Kelinci
Dutch merupakan kelinci yang berasal dari Belanda yang dikenal dengan sebutan
kelinci Belanda. Kelinci dutch pertama kalinya dibawa ke Inggris pada tahun
1864 untuk dibudidayakan dan mulai menyebar dan berkembang biak di seluruh
dunia. Sejarah mencatat bahwa kelinci dutch yang dulu dikenal dengan
sebutan The Brabancon Petit ditemukan lukisan dari abad
ke 15 yang menunjukkan bahwa kelinci ini merupakan kelinci lokal paling tertua
yang ada di Belanda. Oleh sebab itu kelinci dutch dijadikan sebagai salah satu
simbol atau tanda kekhasan dari Belanda. Dulu kelinci ini selain dijadikan
sebagai kelinci peliharaan juga dijadikan sebagai penghasil daging. Sejarah
mencatat bahwa di belgia tepatnya di Ostend kelinci ini banyak dibudidayakan
untuk diambil dagingnya dan dipasok ke pasar-pasar daging yang ada di Ostend.
Ciri-Ciri Umum Kelinci Dutch adalah :
a. Berbulu pendek dan kaya akan warna antara lain
hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu.
b. Telinga berdiri tegak dan kaki belakang tampak
kuat dan lebih panjang daripada kaki depan.
c. Kelinci terlihat berukuran mini atau kerdil.
kelinci baik jantan maupun betina dewasa antara 1 - 2,5 kg.
14. Kelinci Lop
Kelinci
lopmerupakan kelinci yang keturunannya berasal dari salah satu dari kelinci,
yaitu Amerika fuzzy lop, cashmere lop, mini lop (dwarf lop), English lop,
French Lop, German Lop, Holland Lop, Mini Singa Lop, dan Plush Lop. Ciri-ciri
umum jenis kelinci lop adalah :
a. Telinga
yang menggantung ke bawah.
b. Memiliki
badan yang kompak dan padat.
c. Panjang tubuh dapat mencapai 12 - 23 cm.
d. Variasi warnanya putih dan abu-abu.
e. Memiliki warna mata merah atau Coklat.
Saat
ini kelinci lop telah terdapat berbagai macam jenis yang seperti sudah saya
sebutkan di atas. Hal ini terjadi karena berbagai persilangan yang dilakukan
oleh para breeder. Di sini akan dijelaskan jenis-jenis kelinci
lop yang sudah terkenal saja.
a. English Lop
Kelinci
ini bisa dikatakan sebagai nenek moyang dari semua jenis ras kelinci lop yang
ada. Mengapa saya sebut demikian ? Karena di dalam salah satu naskah kuno
hierogliph mesir ditemukan gambar dari kelinci lop ini. English lop sebenarnya
merupakan kelinci lokal dari daratan afrika, yaitu tepatnya dari Aljazair. Nama
english lop sendiri diberikan oleh orang inggris setelah mereka mengembangkan
jenis ini dan mengikutsertakannya dalam kontes. Ciri dari kelinci English Lop
adalah telinganya yang sangat panjang ( rekor dunia yang tercatat adalah 31,125
inci ) dan tipis. Berat dari kelinci English Lop adalah 4-4,5 kg atau lebih.
b. French Lop
Jenis
ini pertama kali dikenal di Perancis sekitar tahun 1850-an. Dipercayai
merupakan hasil persilangan dari english lop dengan giant normande. Cirinya
adalah mempunyai bentuk badan yang kuat, kepala bagian atas agak kotak dan
menunduk, dan telinga yang tebal. Umur hidupnya antara 5-7 tahun. Berat dari
jenis kelinci French Lop adalah 4,5-6 kg.
c. Holland Lop
Sejarah
kelinci ini berawal di Belanda pada tahun 1951 dari seorang peternak bernama
Adrian de Cock. Merupan persilangan dari english lop, french lop, dan nederland
dwarf. Pada tahun 1964 Holland Lop mendapat pengakuan dari badan standarisasi
di Belanda. Selanjutnya Holland Lop disempurnakan lagi pada tahun
1970, yaitu untuk bobot badannya. Ciri Holland Lop adalah mempunyai
kepala yang bulat, bermuka pesek, badan yang lebar, dada penuh, dan
telinga pendek yang menggantung. Sekilas kelinci Holland Lop akan terlihat
seperti anjing buldog dan sangat lucu sekali. Berat standarnya adalah 1,5
kg.
d. Mini Lop
Dikenal
juga dengan nama german lop. Sejarah dari kelinci Mini Lop masih menjadi
perdebatan. Namun yang lebih dapat dipercaya mungkin adalah kelinci Mini Lop
merupakan persilangan dari french lop, holland lop, dan chinchillia.
Dikembangkan di Jerman pada tahun 1972. Ciri kelinci Mini Lop
adalah muka lebar dan montok, telinga lebar, badan kompak. Umur hidupnya
bisa mencapai 12 tahun. Berat standarnya adalah 2,7 kg.
e. American Fuzzy Lop
Merupakan
persilangan dari holland lop dengan french anggora. Dikembangkan di Amerika dan
pertama kali diperkenalkan dalam konvensi ARBA pada tahun 1985. Mendapat
pengakuan dari ARBA sebagai ras baru pada tahun 1988. Ciri kelinci American
Fuzzy Lop adalah muka yang pesek dan lebar, bulu woll yang lebat di
tubuhnya, dan telinga pendek yang menggantung. Berat standarnya adalah 1,5 kg.
DAFTAR
PUSTAKA
Faiz Manshur. 2009. Kelinci
(Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat, Dan Terpadu). Bandung. Nuansa Cendikia
Sarwono, B. 1985. Beternak Klinci
Unggul. .Jakarta: Pt Penebar Swadaya.
Sarwono, B. 2007. Kelinci Potong
Dan Hias. Jakarta Selatan: Pt Agromedia Pustaka.
Satya, G. 2007. Betrenak Kelinci.
Jakarta. Pt. Sinergi Pustaka Indonesia.
Soemarno, Djoko. 2012. Untung Besar
Budidaya Dan Bisnis Kelinci. Araska : Yogyakarta.
Susilo, Hermanus. 2008. Http://Littlebunnie.Indonetwork.Or.Id/Profil/Little-Bunnie-Rabbit-Breeder.Htm.
Little Bunnie Rabbit Breeder. Di Akses 10 Maret 2008.
Yunus, Ahmad. 2010. Sukses Beternak
Kelinci Potong Keuntungan Besar Dengan Modal Kecil. Pustaka Baru Press :
Yogyakarta.