LAPORAN FISIOLOGI TERNAK PEMBEKUAN DARAH
Selasa, 21 April 2015
Edit
Darah merupakan unsur penting dalam tubuh kita. Tiap-tiap
komponen darah mempunyai fungsi masing-masing. Salah satu komponen darah yang
sangat penting dalam pembekuan darah yaitu trombosit. Dalam pembekuan darah
yang diperlukan adalah ion Ca2+. Kita tidak bisa membanyangkan jika
tidak terjadi proses pembekuan darah yang pembuluh darahnya pecah atau sobek,
tentu darah akan memancar terus-menerus dan bisa kehilangan darah, padahal kita
tahu betapa pentingnya darah bagi tubuh kita. Trombin merupakan komponen dalam
hal pembekuan darah yang tidak dalam pembuluh darah normal, tetapi protrombin
yang kemudian diubah menjadi zat aktif trombin oleh kerja trombokinase. Dapat
diambil pengertian bahwa trombokinase atau tromboplastin adalah zat yang
dilepaskan ke darah di tempat yang luka. Hal ini terbentuk karena terjadi
kerusakan pada trombosit yang selama ini ada garam kalsium dalam darah, dengan
mengubah protrombin menjadi trombin sehingga terjadi penggumpalan darah.
Pembekuan darah
adalah suatu mekanisme untuk mengubah protein terlarut, dari fibrinogen menjadi
fibrin. Sedangkan
waktu beku diartikan sebagai waktu yang diperlukaan untuk perubahan ini.
Lama-kelamaan akan terjadi koagulasi/pembekuan darah yang menyerupai jeli. Proses ini yang mengikat sel darah merah, sel darah
putih, dan trombosit.
Apabila jumlah
darah berkurang, tentu saja akan mengganggu proses metabolisme yang ada dalam
tubuh. Proses pembekuan darah pada dasarnya merupakan suatu mekanisme untuk
mengubah protein darah terlarut, yaitu fibrinogen menjadi protein darah tak
larut yaitu fibrin. Jadi pross pembekuan darah ini dimulai dari pecahnya
trombosit dan diakhiri dengan terbentuknya jala fibrin. Sedangkan waktu yang
diperlukan untuk perubahan ini disebut waktu beku darah atau koagulasi darah.
Jendalan darah yang terbentuk pada proses ini terdiri atas filamen-filamen.
A. Tujuan Praktikum
Tujuan
dari praktikum Dasar Fisiologi Ternak tentang Pembekuan Darah ini adalah
menentukan waktu beku darah pada beberapa hewan percobaan. Hewan percobaan
dalam praktikum pembekuan darah ini diantaranya kelinci, marmot, ayam, dan
burung merpati.
B. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum
Waktu Pendarahan untuk hewan percobaan kelinci, marmot, ayam, dan burung
merpati, dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 1 April 2006 pukul 09.00-12.30
WIB bertempat di Laboratorium Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
TINJAUAN
PUSTAKA
Bila pembuluh darah dipotong atau dirobek, sangat
penting untuk menghentikan keluarnya darah dari sistem sebelumnya berakhir
dengan kegoncangan atau kematian. Pemadatan atau pembekuan darah mampu
menghentikan semua pendarahan ini, kecuali pada pembuluh darah yang rusak,
keping darah melekat pada permukaan dalam dinding pembuluh tersebut. Pembuluh
darah dan sel-sel rusak di daerah ini melepaskan bahan bersifat lemak yang
diaktifkan oleh protein-protein tertentu (faktor pembekuan) di dalam darah
membentuk 'trombopastin' (Kimball, 1994).
Pembekuan darah atau penggumpalan darah disebut juga
koagulasi, terjadi apabila darah ditempung dan dibiarkan begitu saja. Akan
terjadilah suatu massa yang menyerupai jeli, yanng kemudian menjadi massa yang
memadat dengan meninggalkan cairan jernih, yang disebut serum darah. Gumpalan darah merah, sel darah putih dan platelet.
Platelet mengandung epinefin, norepinefin, dan serotonin yang kesemuanya dapat
digunakan untuk merangsang timbulnya agregasi platelet (Frandson, 1992).
Praktikum di dalam
hemostatis intra vaskuler (penggumpalan di dalam pembuluh) adalah pembentukan
platelet plug. Tatkala platelet di dalam darah berada kontak dengan serabut
elastin membesar dan berlangsunglah proses yang disebut metamorfosis vikosa
(transformasi) dimana platelet itu menjadi lengket karena adanya perubahan pada
permukaan membrannya. Pada saat itu disekresikan pula ADP yang membantu pembentukan metamorfosis platelet yang lain
di daerah itu sehingga timbul perikatan satu sama lain (Frandson, 1992).
Hemostatis pada
semua hewan menyangkut penutupan sementara pembuluh darah yang diikuti dengan
pembentukan sumbat dengan kontraksinya menyatukan jaringan yang luka sampai
terjadi penyembuhan. Pada hewan yang mempunyai sistem peredaran darah tertutup,
reflek saraf menyebabkan konstriksi atau penyempitan pembuluh darah kecil yang
rusak dan dengan demikian mengurangi aliran darah. Penyempitan sementara
pembuluh darah pada sebagian besar hewan dapat juga terjadi dengan
mengelompoknya sel-sel darah dalam pembuluh yang bersatu dengan limfe. Pada
vertebrata tingkat rendah, sel-sel yang mengelompok disebut trombosit tetapi
pada mamalia peran ini dimainkan oleh keping-keping darah (Villee et. al.,
1988).
Fungsi biokimia
vitamin K di dalam pembekuan darah ini ditentukan vitamin K yang diperlukan
untuk pembentukan yang baik protein plasma darah protrombin, suatu prekusor
inaktif trombin yaitu yang mengubah protein fibrinogen plasma darah menjadi
fibrin yang merupakan protein serat yang larut yang menggabungkan gumpalan
darah bersama-sama. Protrombin itu sendiri harus berikatan dengan ion Ca2+
sebelum dapat diaktifkan menjadi trombin (Lehninger, 1990).
Kerja mekanisme
pembekuan darah in vivo ini diimbangi oeh reaksi-reaksi pembatas yang tidak
mengelami cidera dan mempertahankan darah berada dalam keadaan yang selalu
cair. Penting ditekankan bahwa keseimbangan diantara banyak sistem yang
kompleks dan saling berkaitan harus dipelihara untuk mencegah pendarahan sambil
mencegah pembekuan atau koagulasi intra vaskuler. Faktor-faktor yang terlibat
antara lain endothelium pembuluh darah dan kolagen yang melapisi di bawahnya
(Ganong, 1993).
MATERI DAN METODE
A. Materi
1. Alat
a. Jarum pentul
b. Alkohol 70 %
c. Stopwatch
d. Kapas
e. Kertas tissue
2. Bahan
a. Kelinci
b. Marmot
c. Ayam
d. Burung merpati
B. Metode
1. Mencari pembuluh darah dari hewan percobaan
(melihat kembali acara waktu pendarahan no. 1).
2. Membersihkan dengan alkohol 70 % bagian yang
akan ditusuk pembuluh darahnya.
3. Menusuk bagian pembuluh darah dengan jarum
pentul yang steril dan dicatat waktunya saat darah keluar.
4. Memindahkan pada kaca objek satu atau dua
tetes darah.
5. Menusuk ke
dalam tetesan darah dan mengangkatnya perlahan-lahan dengan menggunakan jarum
pentul.
6. Melakukan
penusukan tersebut setiap 30 detik, sampai benang fibrin terlihat saat
pengangkatan jarum dan mencatat waktu benang-benang fibrin terlihat jelas.
7. Mengulangi
sebanyak tiga kali dan hasilnya dirata-rata.
8. Waktu dimulai
darah keluar dari pembuluh darah sampai terbentuknya benang fibrin disebut
koagulasi darah.
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil
pengamatan lamanya waktu pembekuan darah pada hewan percobaan
No.
|
Waktu
pembekuan darah (detik)
|
|||
Kelinci
|
Marmot
|
Ayam
|
Burung
merpati
|
|
1.
2.
3.
|
84
78
67
|
90
72
87
|
110
80
105
|
160
180
170
|
x
|
76,3
|
83
|
98,3
|
170
|
Sumber data : Laporan sementara
B. Pembahasan
Pada
percobaan ini, kita telah menghitung waktu penggumpalan atau pembekuan darah. Waktu pembekuan darah dihitung mulai saat darah keluar
sampai pendarahan terhenti. Pada hewan percobaan kelinci dan marmot dipilih
pada bagian auricula (daun telinga), sedangkan pada ayam dan burung merpati
dipilih pada bagian ekstrimitas pectoralisnya. Pemilihan bagian ini dikarenakan
pembuluh darah yang akan ditusuk terlihat jelas.
Proses pembekuan ini akan berakhir jika benang-benang
fibrin telah terbentuk. Jadi kita akan menghitung waktu pada saat darah keluar
hingga benang-benang fibrin terlihat. Pada percobaan tersebut
didapat waktu rata-rata pembekuan darah masing-masing hewan percobaan. Waktu
pembekuan untuk kelinci 76,3 detik, marmot 83 detik, ayam 98,3 detik, dan
burung merpati 170 detik. Sedangkan waktu pembekuan darah untuk ukuran normal
pada kelinci, marmot, ayam, dan burung merpati secara berturut-turut adalah 123 detik ; 150 detik ; 150 detik ; dan 150 detik
(Akoso, 1993).
Lamanya
waktu pembekuan darah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, jumlah
trombosit, ada tidaknya ion kalsium dalam darah, adanya enzim trombokinase, dan
besar kecilnya pembuluh darah yang terluka atau rusak. Dalam percobaan
pembekuan darah ini didapatkan waktu pembekuan yang paling cepat yaitu pada
kelinci 76,3 detik, hal ini terjadi karena ukuran tubuh dan pembuluh darah yang
ditusuk hanya kecil. Sedangkan waktu pembekuan darah yang terlama adalah pada
burung merpati 170 detik hal ini terjadi karena ukuran tubuh dan pembuluh darah
yang ditusuk besar.
Dalam
pembekuan darah, trombokinase berfungsi untuk mengubah protrombin menjadi
trombin dengan bantuan ion kalsium (Ca2+)
dalam darah. Kemudian trombin akan mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Dengan
terbentuknya fibrin tersebut maka darah sudah menggumpal dan menutup luka
sehingga darah berhenti keluar. Trombokinase tersebut hanya terbentuk apabila
ada trombosit yang pecah atau rusak saja.
KESIMPULAN
Dari
hasil percobaan dan pengamatan Pembekuan Darah yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Waktu pembekuan darah rata-rata pada kelinci
76,3 detik ; marmot 83 detik ; ayam 98,3 detik ; dan burung merpati 170 detik.
2. Waktu pendarahan tercepat terjadi pada kelinci
76,3 detik dan yang terlama terjadi pada burung merpati 170 detik.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu
pendarahan diantaranya adalah jumlah trombosit, ada tidaknya ion kalsium dalam
darah, adanya enzim trombokinase, dan besar kecilnya pembuluh darah yang
terluka atau rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Akoso, Budi Tri. 1993. Manual Kesehatan Unggas.
Kanisius. Yogyakarta.
Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak.
Edisi keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Ganong, R.D. 1993. Buku AjarFisiologi Kedokteran.
Edisi 17. Alih bahasa jauhari Widjaja Kusuma. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Kimball, J.W. 1994. Biologi. Edisi kelima. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.Lehninger.
1990. Histologi Umum.. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Villee, A. Claude, Walker dan Barnes. 1988. Zoologi
Umum. Erlangga. Jakarta.