KARAKTERISTIK SAPI JALITENG
Jumat, 05 Juni 2015
Edit
Sapi Jaliteng merupakan persilangan antara sapi
Bali dan Banteng Jawa. Jaliteng sendiri merupakan singkatan
dari Jawa, Bali dan Banteng. Sapijaliteng merupakan perkawinan antara sapi bali dan banteng dari taman nasional
baluran yang diprakarsai oleh taman safari indonesia II prigen bersama dinas Peternakan
Provinsi Jawa Timur. Tanda-tanda yang dimiliki bila dilihat seperti sapi Bali,
yaitu warna putih pada bagian belakang paha, mulai tarsus dan carpus
sampai batas pinggir atas kuku, rambut pada ujung ekor hitam, rambut pada
bagian dalam telinga putih, terdapat garis belut (garis hitam) yang jelas pada
bagian atas punggung. Warna tubuh ternak tersebut juga beragam, ada yang hitam
dan coklat, mirip dengan sapi Bali.
Sapi Jaliteng Warna Hitam |
Terdapat sedikit perbedaan pada bagian bentuk tanduk pada
sapi Bali jantan. Jalannya pertumbuhan tanduk mula-mula dari dasar sedikit
keluar lalu membengkok ke atas, kemudian pada ujungnya membengkok sedikit
keluar, sedangkan pada sapi Jaliteng tanduk langsung mengarah ke atas seperti banteng pada
umumnya. Perbedaan lainnya adalah pada betuk tubuh yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan sapi Bali.
Sapi Jaliteng Warna Coklat (antaranews.com/) |
Gubernur
Jawa Timur yaitu Bapak Karwo
menambahkan, sebagai varietas baru, sapi Jaliteng punya banyak keunggulan. Di
antaranya, bobot saat lahir bisa mencapai 20 kg,
padahal sapi biasa hanya 14 kg. Sedangkan
bobot maksimal saat usia dewasa bisa mencapai 1 ton. Ini
berarti, tiap harinya Jaliteng mengalami kenaikan berat 0,06 kg. Untuk
pejantan, Jaliteng bisa disembelih ketika berusia 2-3 tahun.
Selain bobotnya yang luar biasa, Jaliteng juga mempunyai
keunggulan lain, yakni tahan dari serangan penyakit yang sering menyerang sapi
pada umumnya. Dia mampu bertahan dari serangan penyakit
antrax, mulut, dan kuku yang selama ini masih belum ditemukan pencegahan yang
benar-benar sukses. Jaliteng juga sanggup hidup di daerah tropis, terutama
ketika musim kemarau tiba. Bahkan sapi jenis ini juga dapat memakan rumput yang
kering.
Sumber:
antaranews.com/
surabaya.tribunnews.com/