COPROPHAGY PADA KELINCI
Jumat, 18 September 2015
Edit
Kelinci
termasuk pseudoruminan atau ruminansia semu karena merupakan hewan herbivora
non ruminansia yang mempunyai system pencernaan monogastrik dengan perkembangan
sekum dan kolon seperti pencernaan ruminansia. Sebagai ternak ruminansia semu,
kelinci dapat mencerna sebagian serat kasar, terutama dari bahan nabati, dengan
bantuan bakteri yang hidup di dalam sekum dan colon. Kelinci juga bersifat coprophagy,
yaitu memakan kembali feses yang dikeluarkan dan biasanya terjadi pada malam
hari atau pagi hari. Coprophagy sendiri berasal dari bahasa yunani copros yang
berarti feses dan phagein yang berarti makan.
Dalam proses pencernaan, kelinci mengeluarkan dua jenis feses,
yakni feses normal yang biasa ditemukan dibawah sangkarnya dan feses berbentuk lebih kecil dan lembek serta
menggumpal (Kartadisastra, 1994). Kelinci akan melakukan suatu proses recycling
yang disebut coprophagy, yaitu feses yang lembek dimakan kembali dan
dipakai sebagai sumber nutrien tertentu. Kelinci memakan kembali fesesnya
biasanya dilakukan pada malam hari, dimana feses masih dalam keadaan lembek.
Feses tersebut mengandung banyak nutrien yang diperlukan oleh kelinci yaitu
protein (asam amino) dan kelompok vitamin B. Jadi dalam memenuhi asam amino
serta vitamin B komplek kelinci melakukan coprophagy yang mulai
dilakukan pada umur 3–4 minggu, setelah kelinci memakan pakan yang solid
(Prawirokusumo, 1994).
Sumber gambar: http://www.barrowbunnies.com
Hal
ini terjadi berdasar pada kontruksi saluran pencernakannya. Walaupun memiliki
sekum yang besar, kelinci ternyata tidak mampu mencerna bahan bahan organik dan
serat kasar dari hijauan sebanyak yang dapat dicerna oleh ternak
ruminansia murni (sapi, kambing). Melahap tinjanya sendiri bukanlah tanda
ketidakwajaran atau ketidakwarasan pada kelinci. Corprophagy merupakan
perilaku normal, sehat, dan sangat perlu dilakukan kelinci untuk menjaga
kesehatannya secara menyeluruh.
Sumber:
Kartadisastra,
H. R., 1994. Kelinci Unggul. Kanisius. Yogyakarta.
Prawirokusumo,
S. 1994. Ilmu Gizi Komparatif. BPFE. Yogyakarta.