Laporan Fisiologi Ternak
Kamis, 20 Maret 2014
Edit
Fisiologi
ternak adalah ilmu yang mempelajari proses normal
dalam tubuh ternak dengan penekanan kepada proses atau
fungsi organ tubuh. Sedangkan menurut Lovita Adriani, dkk, fisiologi ternak adalah ilmu yang
mempelajari fungsi tubuh secara lengkap dan fungsi semua bagian-bagiannya (sel,
jaringan dan organ), termasuk biofisika dan biokimia dalam tubuh.Secara terminologi, fisiologi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu physio yang berarti proses
normal dan logy yang berarti ilmu.Oksigen
merupakan salah satu kebutuhan yang bersifat vital untuk makluk hidup.Seekor
hewan dapat hidup sampai beberapa hari tanpa air , sampai beberapa minggu tanpa
pakan , tetapi akan mati tanpa oksigen dalam beberapa menit. Respirasi
(pernapasan) adalah suatu proses pertukaran zat metabolisme dan gas asam atau
oksigen yang diambil dari udara oleh paru-paru dan setelah itu mengalami proses
biokimia di dalam jaringan tubuh, dibebaskan lagi ke alam bebas dalam bentuk
gas karbondioksida (CO2).
Dari
sistem respirasi tersebut memiliki fungsi utama yaitu menyediakan oksigen bagi
darah dan mengambil karbondioksida dari darah. Selain itu, sistem respirasi
juga memiliki fungsi-fungsi sekunder yang meliputi : membantu regulasi keasaman
cairan ekstraselular dalam tubuh, membantu mengendalikan suhu tubuh, eliminasi
air serta pembentukan suara (phonasi).
Sistem respirasi terdiri atas paru-paru,dan jalan udara yang terdiri dari
nostril,cavum nasi, pharynx, larynx,
trachea. Respirasi dibedakan menjadi dua yaitu Respirasi eksterna dan
Respirasi internal.
Inspirasi
merupakan membesarnya cavum thorac
dengan diangkatnya costae oleh
otot-otot dan diturunkannya diaphagma,
oleh karena itu cavum thorac membesar
maka udara masuk ke saluran inspirasi. Sedangkan ekspirasi terjadi dengan
mengecilnya kembali cavum thorac oleh
karena turunnya kembali costae.
Selama
getaran jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh katub-katub
yang menutup secara pasif. Bunyi pertama ”lup”karena menutupnya katub atrio-ventrikuler dan kontraksi dari
ventrikel. Sedangkan bunyi kedua ”dup”karena menutupnya katub aortic dan pulmoner sesudah kontraksi dari ventrikel. Denyut jantung memiliki
kecepatan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu temperatur tubuh
atau stimulasi reseptor panas pada kulit, emosi, ketakutan, hormonal serta
usia.
Pada
ternak yang mengalami pendarahan, kita bisa melihat suatu proses pembekuan
darah dimana pada dasarnya pembekuan darah merupakan suatu mekanisme untuk
merubah protein darah terlarut yaitu fibrinogen menjadi protein darah tak larut
(fibrin). Pada proses penjendalan darah terdiri atas jala fibrin yang
menyangkut sel-sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Dalam proses
tersebut memerlukan trombin yang fungsinya adalah mengubah fibrinogen menjadi
fibrin. Sedangkan kerja trombokinase adalah mengubah protrombin menjadi zat
aktif trombin yang kemudian terjadilah penggumpalan darah.
Komponen
selular darah terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel
darah merah memiliki fungsi untuk
mengangkut oksigen, berbentuk seperti cakram
bikonkaf. Sel darah putih memiliki fungsi yaitu sebagai pertahanan tubuh
terhadap bibit penyakit karena bersifat fagositosis. Sedangkan trombosit
berfungsi untuk mengurangi hilangnya darah pada pembuluh yang terluka.
Hewan ternak memiliki
suhu tubuh yang dapat dijelaskan sebagai panas tubuh yang terbentuk dari proses
metabolisme dan dibawa oleh darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh menjadi
panas. Hal ini memerlukan suatu termoregulasi yaitu suatu sistem pengaturan
panas pada mahluk hidup agar terjadi keseimbangan antara produksi panas
(thermogenesis) dan pembuangan panas (thermolisis).Suhu tubuh normal adalah
panas tubuh yang terdapat dalam zona thermonetral.
Selain
hal-hal yang telah dijelaskan diatas, kita semua juga tahu bahwa hewan terdiri
dari banyak sel dan jaringan. Dalam mempermudah pengamatan, perlu dilakukan
pengawetan. Dari hal tersebutlah kita bisa lebih jelas,teliti dan cermat dalam
pengamatan preparat awetan dari suatu sel atau jaringan.
Masih
banyak lagi hal-hal yang berhubungan dengan hewan, misalnya kebuntingan, kebuntingan
itu sendiri adalah suatu keadaan ketika anak sedang berkembang di dalam uterus
hewan betina. Gestasi (periode kebuntingan) dapat dibagi menjadi tiga tahap
yaitu tahap ovum, tahap embrio, dan tahap fetus. Kelenjar pituitary anterior
mensekresi beberapa hormon diantaranya adalah FSH (Follicle Stimulating
Hormone), LH (Luteinising Hormone) dan LTH (Leuteotrophic Hormone), ketiga
hormon tersebut dinamakan hormon
Gonadotrophin. Pada pria, gonadotrophin mengendalikan pembentukan spermatozoa
dan sekresi testosterone. Apabila urine yang
mengandung hormon tersebut disuntikan pada katak jantan maka setelah beberapa
saat urine dari katak tersebut
diambil dan dideteksi maka akan terdapat spermatozoa dari katak tersebut.
B.
Tujuan
Praktikum
1. Tujuan
Praktikum Respirasi adalah untuk mengetahui dan membandingkan frekuensi
respirasi pada beberapa hewan percobaan, diantaranya adalah sapi, domba,
kelinci, marmot, ayam dan burung merpati.
2. Tujuan
Praktikum Tekanan Darah/Pulsus
adalah untuk mengetahui dan
membandingkan frekuensi denyut jantung pada beberapa hewan percobaan,
diantaranya adalah sapi, kambing, kelinci, marmot, ayam dan burung merpati.
3. Tujuan
Praktikum Waktu Pendarahan adalah untuk mengetahui dan membandingkan waktu
pendarahan pada beberapa hewan percobaan, diantaranya adalah kelinci, marmot, ayam dan burung merpati.
4. Tujuan
Praktikum Pembekuan Darah adalah untuk menentukan waktu beku darah pada
beberapa hewan percobaan, diantaranya adalah kelinci, marmot, ayam dan burung
merpati.
5. Tujuan
Praktikum Termoregulasi adalah untuk mengetahui suhu tubuh, perbandingan suhu
tubuh, dan proses pelepasan panas pada beberapa hewan percobaan, diantaranya
adalah sapi, domba, kelinci, marmot, ayam dan burung merpati.
6. Tujuan
Praktikum Sediaan Apus / Ulas Darah adalah untuk dapat membuat preparat apus
darah, mengetahui dan membedakan komponen penyusun darah pada beberapa hewan
percobaan, diantaranya adalah kelinci, marmot, ayam, dan burung merpati.
7. Tujuan
Praktikum Uji Kebuntingan adalah untuk mengetahui kebuntingan melalui test galimainini.
C.
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum
Fisiologi Ternak acara Respirasi, Pengukuran Tekanan Darah dan Termoregulasi
pada hewan percobaan domba dan sapi dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 April 2012
pada pukul 10.30-12.00 WIB di Kandang Percobaan Produksi Ternak di
Jatikuwung.Praktikum Fisiologi Ternak acara respirasi, pengukuran tekanan
darah, termoregulasi, waktu pendarahan pada hewan percobaan kelinci, marmot,
ayam dan burung merpati dilaksanakan pada hari Minggu, 22 April 2012 pada pukul
09.00-10.30 WIB di Kandang Percobaan Produksi Ternak di Jatikuwung.Praktikum Fisiologi Ternak acara uji kebuntingan dilaksanakan pada hari Kamis, 26April 2012 pada pukul 15.00-16.00 WIB di Laboratorium Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Negeri Sebelas Maret Surakarta. Fisiologi Ternak acara sediaan apus / ulas darah
dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Mei 2012 pada pukul 15.00-16.00 WIB di
Laboratorium Produksi Ternak Jurusan Peternakan Universitas Negeri Sebelas
Maret Surakarta.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Respirasi
Fungsi saluran pernapasan adalah mengangkut udara keluar atau masuk tubuh, melembabkan udara
bila kering, menyaring udara bila berdebu dan menampung debu di dinding saluran
pernapasan. Saluran pernapasan terdiri dari beberapa organ, secara berurutan sesuai dengan masuknya
udara dari luar adalah rongga hidung, kerongkongan, pita suara (larink), batang tenggorokan (trachea),
bronkhis (pipa saluran dan paru-paru). Paru-paru terdiri dari banyak kantong atau rongga udara yang
kecil. Apabila hewan menelan makanan dan air dapat langsung melewati esophagus
memasuki rumen (Akoso 1996).
Pernapasan
adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dua proses yang berbeda tetapi
saling berhubungan yaitu pernapasan seluler dan pernapasan mekanik. Pernapasan
seluler adalah proses dimana sel memperoleh energi melalui pemecahan molekul
organik. Pernapasan mekanik adalah proses melalui mana kebutuhan oksigen untuk
pernapasan seluler untuk diserap dari atmosfer ke dalam sistem vaskuler melalui
mana karbon dioksida di keluarkan melalui atmosfer (Burkitt et al ., 1995).
Udara
dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavumnasalis).Rongga hidung berlapis
selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (sebasea) dan
kelenjar keringat (sudorifera).Selaput lendir berfungsi menangkap benda
asing yang masuk lewat saluran pernapasan.Selain itu, terdapat juga rambut
pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama
udara.Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
berfungsi menghangatkan udara yang masuk (Anonim, 2007).
Dua fungsi utama dari sistem rispirasi adalah
menyediakan oksigen untuk darah dan mengambil karbondioksida dari dalam darah.
Keasaman cairan ekstraselluler dalam
tubuh, membantu mengendalikan suhu, emulsi air, dan untuk phonasi (pembentukan
suara). Sistem respirasi terdiri dari paru-paru dan saluran yang memungkinkan
udara dapat mencapai atau meninggalkan paru-paru (Sudarmadji, 2009).
Oksigen merupakan unsur yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup organisme.Oksigen dihasilkan oleh tumbuhan, ada juga yang dihasilkan oleh
jasad renik yang mempunyai klorofil. Terjadi hubungan timbal balik antara hewan
dan juga tumbuhan, hewan mengeluarkan CO2 sebagai sisa metabolisme
lalu diolah oleh tumbuhan menjadi O2 yang dibutuhkan oleh hewan ( Lehninger, 1994).
Sistem
pernapasan terdiri atas rongga hidung atau sinus, batang tenggorok atau
trakhea, cabang batang tenggorok atau bronkus, paru-paru dan kantong udara.Pada
bangsa burung, udara dihirup masuk mencapai paru-paru dilanjutkan kekantung
udara.Pertukaran tekanan dalam kantung udara menyebabkan udara keluar-masuk
paru-paru.Gerakan secara aktif menyebabkan terjadinya penghirupan dan penghembusan
udara (Akoso, 1996).
Sistem respirasi pada ayam terdiri dari nasal
cavities, larynx, trachea(windpipe),
syrinx (voice box), bronchi, bronchiale dan bermuara di
alveoli. Oleh karena unggas memerlukan energi yang sangat banyak untuk terbang,
maka unggas memiliki sistem respirasi yang
memungkinkan untuk berlangsungnya pertukaran oksigen yang sangat besar
untuk seekor hewan.Untuk melengkapikebutuhan oksigen yang tinggi tersebut maka
anatomi dan fisiologi sistem respirasi unggassangat berbeda dengan mammalia.
Perbedaan utama adalah fungsi paru-paru. Pada mammalia,otot diafragma berfungsi
mengontrol ekspansi dan kontraksi paru-paru. Unggas tidak memilikidiafragma sehingga
paru-paru tidak mengembang dan kontraksi selama ekspirasi dan
inspirasi.Paru-paru hanyalah sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas di
dalam darah (Sembiring,2009).
B. Pengukuran Tekanan
Darah/Pulsus
Jantung adalah organ otot yang memegang
peranan penting dalam peredaran darah
dan secara anatomis, organ ini terbagi menjadi empat ruang, yaitu dua yakni
bilik kiri dan bilik kanan, dan dua serambi yakni serambi kiri dan serambi
kanan yang memungkinkan terjadinya peredaran darah secara efisien ke dalam
paru-paru untuk melengkapi pergantian O2 (oksigen) dan CO2 (karbondioksida)
untuk menyokong proses metabolisme (Akoso, 1993).
Tekanan
sistole adalah tekanan ruangan dalam suatu bilik maksimum.Pada waktu sistole
darah terpompa ke aorta, setelah darah terpompa ke aorta dinding bilik
berelaksasi ruangan jantung membesar maksimum sehingga tekanannya menjadi
minimum.Tekanan terendah dalam ruangan jantung akibat dari otot jantung
berelaksasi disebut tekanan diastole (Prawirohartono, 2004).
Gerakan jantung terdiri atas dua jenis yaitu : kontraksi
atau sistoledan pengendoran atau diastole.
Kontraksi dan pengendoran ventrikel disebut juga sistole dan diastole ventrikuler.
Kontraksi kedua atrium pendek, sedangkan kontraksi ventrikal lebih lama dan lebih kuat.
Darah yang dari ventrikel kiri adalah yang terkuat karena untuk
mendorong darah keseluruh tubuh dan harus mempertahankan tekanan darah arteri sistematik. Dalam keadaan normal
jantung tidak membuat bunyi lain. Tetapi bila arus garah cepat atau ada kelainan
pada katub maka akan timbul suara bising (Pearce, 1993).
Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah
pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan
pembuluh darah.Faktor
yang mempertahankan tekanan darah antara lain kekuatan memompa jantung,
banyaknya darah yang beredar, viskositas (kekentalan) darah, elastisitas
pembuluh darah dan tahanan tepi.Pusat vasomotorik pada medulla otak mengatur tekanan darah (Soeharsono,
2010).
Sistole
menunjukan kontraksi suatu bilik jantung dalam proses pengosongan parsial bilik
tersebut. Oleh karena itu dapat terjadi sistole atriol kanan atau kiri maupun sistole ventrikuler kanan atau kiri,
sedangkan diastole berarti relaksasi
suatu bilik jantung persis sebelum dan selama pengisian bilik tersebut (
Frandson, 1992 ).
C.
Waktu
Pendarahan
Sel-sel yang mengalami luka atau kerusakan melepaskan zat
histamin yang membantu mengawasi proses peradangan. Histamin menyebabkan
dilatasi kapiler, ventriol dan anteriol.Hal ini menyebabkan
timbulnya warna kemerahan pada posisi yang mengalami peradangan itu. Dilatasi
kapiler meningkatkan permeabilitasnya yang menyebabkan lebih banyak cairan dan
protein yang keluar. Jaringan yang meradang juga melepaskan faktor leukopoletik
ke dalam darah atau faktor yang merangsang koloni yang bekerja pada sum-sum
tulang untuk melepaskan sebagian dari cadangan neutrofil yang banyak ke dalam
darah dan meningkatkan laju pembentukan granulosit (Akoso, 1996).
Apabila pembuluh darah seekor hewan terpotong atau rusak,
pertama-tama akan terjadi penyempitan bagian yang terluka itu. Hal ini terjadi
karena kontraksi miogenik dari otot polos, sebagai suatu spasme lokal dan
reflek syaraf simpatik yang merangsang serabut-serabut adrenergik yang
menginervasi otot polos dari dinding pembuluh lokal.
Kontraksi ini menyempitkan bukaan pembuluh guna mengurangi arus darah yang akan
keluar. Waktu pendarahan adalah suatu ukuran dalam proses hemositosis (memancarkan
darah keluar sampi berhenti) (Frandson,1992).
Bila terjadi pendarahan maka sel darah merah dengan
hemoglobinnnya serbagai pembawa oksigen hilang. Pada pendarahan sedang, sel-sel
itu diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya. Tetapi bila kadar
hemoglobin turun sampai 40% atau dibawahnya maka diperlukan tranfusi
darah ( Pearce, 2002 ).
Sistem
vasikuler darah terdiri atas lingkaran pembuluh yang aliran darahnya
dipertahankan oleh jantung yang memompa terus menerus.Sistem arteri membentuk
jalinan yang menuju kapiler yang merupakan tempat utama pertukaran gas dan
metabolit antara jaringan darah, sistem vena mengembalikan darah dari kapiler
ke jantung.Sebaliknya, sistem vasikuler limfe semata-mata adalah sistem
drainase pasif untuk mengembalikan cairan ekstra vasikuler yang berlebihan,
yaitu limfe kedalam sistem vasikuler darah
(Burkitet al ., 1995).
Keping darah
(platelet) akan bereaksi jika terjadi luka pada pembuluh. Waktu pendarahan
adalah waktu pada saat darah keluar hingga berhenti keluar.Darah yang keluar
biasanya mempunyai selang waktu antara 15-20 detik. Biasanya setelah terjadi
pendarahan akan terjadi koagulasi darah. Jadi waktu pendarahan sangat berkaitan
dengan proses koagulasi darah(Swenson, 1997).
D.
Pembekuan
Darah
Pembentukan atau penggumpalan darah di sebut juga
koagulasi. Koagulasi terjadi bila darah ditampung dan dibiarkan begitu saja.
Oleh karena itu akan terjadi suatu massa yang menyerupai jelli, yang kemudian
massa yang memadat dengan meninggalkan cairan jernih yang di sebut serum darah.
Gumpalan itu sendiri terdiri dari filamen-filamen fibrin yang mengikat sel
darah merah, sel darah putih dan platelet. Fibrin adalah suatu zat yang
membentuk gumpalan lunak.Secara alamiah fibrin tidak ada wujud yang aktif di
peredaran darah (Frandson, 1992).
Perubahan fibrinogen menjadi fibrin dikatalis oleh trombin.
Trombin adalah suatu serum protease yang terbentuk dari prekusornya disirkulasi
protrombin karena kerja faktor x yang
telah diaktifkan. Faktor x dapat diaktifkan dengan reaksi-reaksi salah satu
dari dua sistem, sistem intrinsik dan sistem ekstrisik (Ganong, 1995).
Pembekuan darah
atau penggumpalan darah atau disebut dengan koagulasi terjadi apabila darah
ditampung dan dibiarkan begitu saja, akan terjadi suatu massa yang menyerupai
jeli, yang kemudian menjadi massa yang memadat dengan meninggalkan cairan
jernih, yang disebut serum darah. Gumpalan itu sendiri terdiri dari filamen
fibrin yang mengikat sel darah merah, sel darah putih atau platelet
(Feylana,2008).
Penggupalan darah adalah proses
majemuk dan berbagai faktor diperlukan untuk melakukan itu. Sebagaimana telah
diterangkan, trombin adalah alat dalm mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Untuk
menghasilkan penggumpalan darah diperlukan 4 faktor : Garam kalsium yang dalam
keadaan normal ada dalam darah, sel yang terluka yang menghasilkan trobokinase,
trombin yang terbentuk dari protrombin bila ada trombokinase, fibrin yang
terbentuk dari fibrinogen disamping trombin ( Pearce, 1993 ).
Proses
pembekuan darah adalah dimulai dari luka yang terdapat pada pembuluh darah
sehingga mengenai trombosit, trombosit akan pecah dan pecahnya trombosit
tersebut akan menghasilkan anzim trombokinase yang dapat mengubah protrombin
menjadi trombin, kemudian trombin yang dibentuk tersebut akan mengubah
fibrinogen menjadi fibrin yang berupa filamen-filamen / jala (Ganong, 1995).
E.
Sediaan
Apus / Ulas Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian.
Bagian tersebut adalah plasma darah cairan darah dan sel-sel darah. Volume
darah secara keseluruhan kira-kira merupakan 1/12 berat
badan. 55% nya berupa cairan, sedangkan 45% sisanya terdiri atas sel darah.
Angka ini dinyatakan dalam angka hematokrit atau volume sel darah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47 (Pearce, 2002).
Sel darah
merah atau eritrosit (sekitar
99%) tidak mempunyai nekleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari
segi biolog.Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen.Sel darah
merah juga berperan dalam penentuan golongan darah (Anonim, 2007).
Sistem
sirkulasi adalah sistem transpor yang mengantarkan O2 dan berbagai
zat-zat yang diarbsorsi dari tractus gastrointesial menuju kejaringan, serta
mengembalikan CO2 ke paru paru dan hasil metabolisme lainnya menuju ke
ginjal.Sistem sirkulasi juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan
mendistribusi hormon serta berbagai zat-zat lain yang mengatur fungsi sel
(Ganong, 1995).
Trombosit jumlahnya antara 350.00-500.00 tiap mm3
darah dan berperan penting dalam pembekuan darah. Penampilan keping darah pada
usapan amat berbeda dengan wujudnya di sirkulasi darah yang berbentuk seperti cakram oval. Dan di dalam usapan seperti
cakram sirkuler atau gerombolan yang
bentuknya irregular (Frandson, 1992).
Sel darah
merah merupakan bagian utama dari darah.Bentuknya bikonkaf, tidak berinti,
tidak dapat bergerak bebas, dan tidak dapat menembus dinding kapiler.Warna sel
darah merah sebenarnya kekuning-kuningan, warna ini disebabkan oleh adanya
pigmen darah yang disebut hemoglobin.Hemoglobin adalah protein rangkap yang
terdiri dari hemin dan globin.Hemin adalah senyawa asam amino yang mengandung
zat besi, senyawa inilah yang menyebabkan warna darah menjadi merah
(Prawirohartono, 2004).
F.
Termoregulasi
Di dalam tubuh mamalia dan burung yang hidup selalu terjadi
proses metabolisme. Dengan demikian selalu dihasilkan panas,
karena tidak seluruh energi yang terbentukdimanfaatkan. Panas yang terbentuk dibawa
oleh darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh menjadi panas
dan dikenal sebagai suhu tubuh. Suhu tubuh normal adalah panas tubuh yang
terdapat dalam zona thermoneutral. Untuk mengetahui suhu tubuh normal sebuah termometer
badan di masukkan ke dalam rektum. Dengan cara ini dapat di
ketahui batas-batas suhu tubuh normal (Akoso, 1996).
Termoregulasi
adalah suatu system pengaturan panas pada makhluk hidup agar terdapat keseimbangan
antara produksi panas (termogenesis) dan pembuangan panas (thermolisis). Bahwa
dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
1. Golongan
poikiloterm yaitu golongan berdarah dingin, makhluk hidup yang suhunya
dipengaruhi lingkungan.
2. Golongan
homioterm yaitu golongan berdarah panas, makhluk hidup yang suhu badannya
konstan dan tidak dipengaruhi oleh suhu sekitarnya ( Guyton, 1997 ).
Semua ternak domestifikasi termasuk hewan berdarah
panasyang berarti ternak berusaha mempertahankan suhu tubuhnya pada kisaran
yang paling cocok untuk terjadinya aktivitas biologis yang optimum. Kisaran
yang normal pada jenis mamalia adalah 37-39oC. Sedangkan pada burung
adalah 40-44oC. Untuk mempertahankan suhu tubuhnya terhadap suhu
lingkungan yang sangat bervariasi, ternak domestik harus mempertahankan
keseimbangan panas antara panas yang di produksi oleh tubuh dengan panas yang
hilang ke lingkungannya. Produksi panas yang bervariasi tersebut tergantung
pada cara ternak mengeluarkan panasnya. Mereka dapat mengurangi proses produksi
aktivitas otot atau dengan kata lain mereka dapat mengurangi produksi panas
basal oleh karena proses tubuh minimal harus tetap di pertahankan (Williams,
1993).
Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
suhu tubuh suatu makhluk hidup. Temperatur tubuh di ukur secara rektal
dengan menggunakan termometer pada kecepatan skala 0,05oC.
Pencatatan dilakukan apabila jarum penunjuk konstan pada suatu angka selama dua
menit. Pengambilan data temperatur adalah dua kali sehari yang dilakukan enam
hari dalam tiap minggu. Sehingga rata-rata temperatur tubuh pada tiap minggu
berasal 12 kali (Soeharsono, 1997).
Suhu normal dipertahankan dengan imbangan yang tepat
antara panas yang dihasilkan dengan panas yang hilang dan
hal ini dikendalikan oleh pusat pengatur panas di dalam hipothalamus yang
sangat peka terhadap suhu dan yang melalui sistem tersebut dan bekerja sebagai thermostateit, panas dihasilkan oleh
aktivitas metabolit di dalam otot,
tulang dan hati. Panas yang berlebihan biasanya disebabkan kombinasi suhu luar,
kegiatan fisik dan keringat tidak sesuai, pelepasan panas dirangsang oleh
vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah dalam kulit oleh pengeluaran
keringat (Rustaman,1995).
G.
Uji
Kebuntingan
Kebuntingan berarti keadaan pada saat anak
sedang berkembang di dalam uterus seekor hewan betina. Suatu interval waktu,
yang disebut periode kebuntingan, terentang dari saat pembuahan (fertilisasi)
ovum, sampai lahirnya anak. Hal ini mencakup fertilisasi, atau perkembangan
membran fetus, dan berlanjut ke pertumbuhan fetus. Periode kebuntingan yang
normal sangat bervariasi dari species lain, begitu pula variasi antar individu
dalam suatu species tertentu (Frandson, 1992).
Prosespembuahan terjadi ketika hewan jantan mengawini hewan betina yang
berada pada tahap ovulasi, maka pancaran sperma akan masuk kedalam vagina hewan
betina. Berjuta – juta spermatozoa yang dikeluarkan setiap kali pancaran akan
bergerak dan berenang dalam getah selaput lendir vagina hewan betina.
Spermatozoa yang dapat melewati rahim akan menembus sepanjang uterus untuk
menuju oviduk. Sel telur oviduk hanya dapat dibuahi satu spermatozoa (Akoso,
1996).
Spermatogenesis merupakan proses perkembangan sel-sel
spermatogenik yang
terdiri dari tiga tahap yaitu tahap spermatogenesis atau proliferasi, tahap
meiosis dan spermiogenesis. Spermatogenesis merupakan poliferasi sel induk
spermatogonia yang membelah secara mitosis menjadi spermatosit
primer.Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I menjadi spermatosit
sekunder.Pembelahan meiosis I terdiri dari profase, metafase, anafase, dan
telofase.Profase dari spermatosit primer dibedakan menjadi leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis.Spermatosit
pakiten merupakan sel yang mudah diamati karena memiliki kromatid tebal,
memendek dan ukuran relatif besar dibandingkan sel spermatogenik yang
lainnya.Pada pembelahan meiosis II spermatosit sekunder menjadi spermatid.
Spermatid mengalami perubahan morfologi dari bentuk bulat menjadi bentuk oval
dan berekor yaitu spermatozoa melalui proses permiogenesis (Sukmaningsih,
2009).
Bersatunya
sebuah sperma dengan sebuah sel telur disebut fertilisasi. Apabila pada tuba
Falopii terjadi pembuahan dan dihasilkan zigot maka zigot yang terbentuk ini
akan bergerak ke arah rahim untuk menempel pada dinging rahim. Di rahim, zigot
akan berkembang menjadi embrio terus menjadi janin. Agar dapat tumbuh, janin
membutuhkan makanan, makanan tersebut diperoleh dari tubuh ibu dengan perantara
plasenta.Masa antara penempelan zigot hingga kelahiran janin (fetus) disebut
masa kehamilan atau gestasi.Embrio yang berkembang di dalam rahim dibungkus
bermacam-macam selaput diantaranya selaput amnion, korion, sakus, vitelinus,
dan alantois (Prawirohartono, 2004).
Pada tahap
blastosis, zona pleuzida makin menipis dan menghilang memungkinkan sel-sel
tropoblast, yang berkemampuan menerobos mukosa berkontak langsung dengan
endometrium. Segera setelah itu sel-sel tropoblas mulai membelah, jadi menjanin
dengan bantuan endometrium, tersedianya makanan bagi embrio, massa sel dalam,
yang akan membulatkan badan embrio, bertumbuh sedikit selama tahap ini (
Junqueiraet al ., 1995 ).
Aduh ane dah capek nulisnya. . jari ane ampe kapalan. Untuk BAB III sampai DAFTAR PUSTAKA Laporan Fisiologi Ternak Silahkan Download Di Sini :
Download Laporan Fister via 4shared
TerimakasihTelah membaca artikel tentang Laporan Fisiologi Ternak. Semoga Bermanfaat.
TerimakasihTelah membaca artikel tentang Laporan Fisiologi Ternak. Semoga Bermanfaat.