Bahan Pangan Sumber Air
Sabtu, 29 November 2014
Edit
Air merupakan
zat gizi yang sangan penting bagi tubuh dan tidak bisa digantikan oleh zat gizi
yang lainnya. Air merupakan penyusun tubuh manusia, sekitar dua pertiga dari
berat badan manusia adalah air (Sajogyo et al., 1981). Air merupakan
komponen utama dari sel dan merupakan media kelangsungan proses metabolisme dan
reaksi kimia dalam tubuh. Pengaturan suhu tubuh juga dipengaruhi oleh air
dengan adanya sifat air yang menghantarkan panas ke seluruh tubuh. Bila suhu
lingkungan rendah maka radiasi dan konduksi penting sebagai cara mengeluarkan
panas. Perubahan suhu badan yang drastis dapat dicegah dengan sifat air yang
lain dengan pengaturan penguapan air. Jika kehilangan air yang berlebihan
(diare, muntah-muntah) dapat mengakibatkan dehidrasi dengan kehilangan
elektrolit (Suhardjo dan Kusharto, 1992). Dalam kondisi kesulitan bahan pangan
dan air manusia mungkin dapat hidup tanpa makan selama dua bulan, tetapi tanpa
minum akan mati dalam waktu kurang dari satu minggu (Winarno, 1997b).
Semua bahan
pangan mempunyai kandungan air yang berbeda-beda, baik bahan pangan hewani dan
nabati. Bahan makanan baik yang berupa sayur- sayuran, buah-buahan, daging
maupun susu telah dapat memenuhi kebutuhan air dalam tubuh manusia. Buah apel
mempunyai kadar air 80%, nanas, 87%, tomat 95%, kol 92%, kacang hijau 90%, susu
sapi 88%, daging sapi 66%, ikan teri kering 38%, susu bubuk 14%, tepung terigu
12% dan semangka 97% (Winarno, 1997b). Air selain didapatkan dari bahan pangan
dan air minum juga bisa diperoleh dari hasil proses oksidasi bahan pangan dari
dalam sel atau yang disebut air metabolik atau air oksidasi. Air metabolik
kira-kira berjumlah 15% dari total air yang didapat dari konsumsi makanan dan
minuman (Suhardjo dan Kusharto, 1992).
Badan manusia
hidup dalam tubuhnya terdapat kandungan air rata-rata 65% atau sekitar 47 liter
per orang dewasa. Setiap hari harus dikonsumsi sekitar 2,5 liter untuk
mengganti air tubuh. Diperkirakan air yang diganti tersebut satu setengah liter
dari air minum dan satu liter dari bahan makanan yang dikonsumsi (Winarno,
1997b).
Sumber : Buku Penunjang Mata Kuliah Dasar Teknologi Hasil Ternak
Disusun oleh: Adi Magna Patriadi
Nuhriawangsa