LAPORAN KIMIA IDENTIFIKASI ANION DAN KATION
Selasa, 25 November 2014
Edit
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang sudah tidak dapat
dibagi lagi. Sedangkan yang dimaksud dengan ion adalah atom atau gugus
(kumpulan) atom yang bermuatan listrik. Ion yang bermuatan positif disebut
kation sedangkan yang bermuatan negative disebut anion. Ion dapat terbentuk
pada reaksi kimia ketika elektron berubah menjadi ion positif, sedang atom yang
menerima elektron berubah menjadi ion negatif.
Anion adalah ion bermuatan negatif, misalnya
ion yang tertarik ke anoda (elektroda positif) dalam elektrolisis. Tabung hampa
elektronik, anoda menarik elektron dari katoda, dalam alat elektronik vakum,
elektron dipancarkan anoda dan mengalir ke katoda. Kation adalah ion yang
bermuatan positif, yaitu ion yang tertarik ke katoda selama elektolisis. Dalam
alat elektronik vakum, elektron dipancarkan oleh katoda atau mengalir ke anoda.
Pemisahan anion dan kation dalam suatu larutan
dapat dilakukan dengan reaksi pengendapan yaitu dengan prinsip analisa
kualitatif. Analisa tersebut kation mula-mula dipisahkan berdasarkan perbedaan
kelarutan senyawa. Pemisahan dan pengkajian lebih lanjut dilakukan dalam tiap
golongan.
Ada tidaknya kation dan
anion dalam suatu larutan, maka kita dapat menggunakan suatu analisa, yaitu
analisa kuantitatif. Analisa kuantitatif mengacu pada seperangkat prosedur
laboratorium yang dapat digunakan untuk memindahkan dan menguji adanya ion
dalam larutan. Analisa ini dikatakan kuantitatif karena adanya penentuan jenis ion
yang ada dalam campuran. Analisa tak harus selalu menyatakan senyawa yang
menghasilkan ion atau banyak ion (kuantitatif). Dibandingkan dengan seperangkat
prosedur laboratorium lainnya, analisa kuantitatif menggambarkan keseluruhan
konsep pertimbangan.
Dua kation yang larut
membentuk endapan serupa dengan kelarutan yang cukup berlainan dapat dipisahkan
dengan pengendapan selektif, yang dilakukan dengan pemilihan seksama dari
konsentrasi anion yang diperlukan, yang seringkali dapat dikendalikan dengan memanfaatkan
pengaruh ion sekutu. Tetapan keseluruhan untuk menambah
sederet ligan disebut tetapan kestabilan.
1.
Tujuan Praktikum
Praktikum acara Identifikasi Kation dan
Anion ini bertujuan untuk:
a.
Mengetahui larutan untuk identifikasi ion Al3+ dan SO42-.
b.
Mengetahui perbedaan dari larutan pekat dan larutan
encer untuk identifikasi ion Al3+ dan SO42-.
2.
Waktu dan Tempat
Praktikum kimia dasar acara ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 November 2011 pukul 10.00 – 12.30 WIB bertempat di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
- Tinjauan Pustaka
Ikatan ion terbentuk oleh pemindahan satu atom yang
memberikan satu atau lebih dari elektron terluar ke atom lain yang kehilangan
elektron menjadi ion positif (kation) atom yang mendapatkan elektron menjadi
ion negatif (anion). Ikatan terjadi tarikan antara ion yang berlawanan
(Petrucci, 1990).
Ion adalah atom atau gugus (kumpulan) atom yang
bermuatan listrik. Ion yang bermuatan positif disebut kation sedangkan yang
bermuatan negative disebut anion. Ion dapat terbentuk pada reaksi kimia ketika
elektron berubah menjadi ion positif, sedang atom yang menerima elektron
berubah menjadi ion negatif (Syariffudin,1997).
Anion adalah ion bermuatan negatif, misalnya ion yang
tertarik ke anoda (elektroda positif) dalam elektrolisis. Dalam tabung hampa
elektronik, anoda menarik elektron dari katoda, dalam alat elektronik vakum,
elektron dipancarkan anoda dan mengalir ke katoda. Kation adalah ion yang bermuatan
positif, yaitu ion yang tertarik ke katoda selama elektolisis. Dalam alat
elektronik vakum, elektron dipancarkan oleh katoda atau mengalir ke anoda
(Anonim, 2007).
Ikatan ion terjadi akibat gaya tarik menarik antara
ion positif dan ion negatif. Atom yang mempunyai energi ionisasi rendah
memberikan ikatan ion dengan atom yang mempunyai afinitas elektron tinggi atau
antara atom-atom yang mempunyai kelektronegatifan yang tinggi. Jika struktur
ion stabil dan muatan ion kecil mengakibatkan atom dengan mudah membentuk suatu
ion (Brady, 1990).
Pemurnian endapan melalui
pencucian, kadang-kadang digunakan larutan pencuci yang banyak mengandung ion
senama, bukan sekedar air murni. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kelarutan
dari endapan tersebut. Teknnik lain yang dapat lebih dipahami melalui
prinsip-prinsip kesetimbangan dengan 2 atau lebih ion dalam larutan, yang
masing-masing dapat diendapkan oleh pereaksi yang sama, dan dipisahkan oleh
reaksi tersebut. Jelasnya salah satu ion mengendap, sedangkan ion yang lain
tetap dalam larutan. Syarat utama untuk keberhasilan pengendapan reaksi adalah
adanya perbedaan nyata dalam kelarutan senyawa - senyawa yang dipisahkan
(Petrucci, 1996).
Anion
terbentuk jika anion memperoleh satu atau lebih elektron. Ion yang terbentuk mempunyai
lebih banyak elektron daripada protonnya, sedangkan atom yang melepaskan satu
atau beberapa electron membentuk ion yang bermuatan positif yang disebut
kation.(Stanley,1988).
- Alat, Bahan, dan Cara Kerja
1.
Alat
a. Tabung reaksi
2.
Bahan
a.
Larutan Al2(SO4)3
b.
Larutan NaOH
c.
Larutan NH3
d.
Larutan BaCl2
e.
Larutan H2SO4 pekat
f.
Larutan HCl encer
g.
Larutan HCl pekat
h.
Larutan HNO3 encer
i.
Larutan HNO3 pekat
j. Aquadest
3.
Cara Kerja
a.
Ion Al3+
1.
Menyiapkan 2 tabung reaksi yang telah diberi label dan mengisi 5 ml
larutan Alumunium Sulfat pada masing-masing tabung reaksi
2.
Menambahkan tetes demi tetes larutan NaOH ke dalam tabung pertama
sebanyak 8 tetes.
3.
Menambahakan larutan NaOH berlebih (5 tetes)
4.
Mengamati perubahan yang terjadi, lalu mengulangi
percobaan 2 dan 3 pada tabung ke-2 dengan mengganti larutan NaOH menjadi
larutan NH3.
5.
Membandingkan perubahan yang terjadi pada
masing-masing tabung.
b.
Ion SO42-
1.
Menyiapkan 4 tabung reaksi yang telah diberi label
dan mengisi masing-masimng tabung reaksi dengan larutan alumunium sulfat
sebanyak 3 ml.
2.
Menambahkan 3 ml larutan barium klorida ke dalam
masing-masing tabung tersebut.
3.
Menambahkan larutan HCl encer pada tabung 1
4.
Menambahkan larutan HNO3 encer pada
tabung 2
5.
Menambahkan larutan HCl pekat pada tabung 3
6.
Menambahkan larutan HNO3 pekat pada
tabung 4
7.
Mengamati perubahan yang terjadi pada masing-masing
tabung reaksi.
- Hasil Pengamatan
1. Hasil Pengamatan
Tabel 6.1 Data Pengamatan
Identifikasi Ion Al3+
Tabung
|
Larutan
|
Endapan
|
Warna
|
Keterangan
|
|
1
|
NaOH
|
Tepung
Tepung
|
Putih
pekat
Putih
pekat
|
20
tetes
40
tetes
|
|
2
|
NH3
|
Tepung
Tepung
|
Putih
pekat
Putih
pekat
|
5
tetes
10
tetes
|
|
Sumber : Laporan
sementara
Tabel 6.2 Data Pengamatan
Identifikasi Ion SO42-
Tabung
|
Larutan
|
Endapan
|
Warna
|
Keterangan
|
1
2
3
4
|
HCl
encer
HNO3
encer
HCl
pekat
HNO3 pekat
|
Tepung
Tepung
Tepung
Tepung
|
Putih
pekat
Putih
pekat
Putih
pekat
Putih
pekat
|
12
tetes
13
tetes
5
tetes
2
tetes
|
Sumber:
Laporan sementara
2.
Analisis Hasil Pengamatan
a.
Data identifikasi ion Al3+
1)
Identifikasi Al3+ + NaOH 20 tetes
Reaksi : Ion Al3+ + 3NaOH(aq) → Al(OH)3
+ 3Na(s)
Pada percobaan ini terjadi endapan.
2)
Identifikasi Al3+ + NaOH 40 tetes
Reaksi : Ion Al(OH)3+ + NaOH(aq) → Al(OH)3 + Na(s)
Pada percobaan ini terjadi endapan.
3)
Identifikasi Al3+ + NH3 5
tetes
Reaksi
: Ion Al3+ + NH3(aq) + H2O → Al(OH)4 + NH4 (s)
Pada percobaan ini terjadi endapan.
4)
Identifikasi Al3+ + NH3 10
tetes
Reaksi
: Ion Al(OH)3+ + NH3(aq) + H2O → Al(OH)4 + NH4 (s)
Pada percobaan ini terjadi endapan.
b.
Identifikasi Ion SO42
1)
Identifikasi Ion SO42- + HCl
Reaksi BaSO4 + HCl(aq) → BaCl2
+ SO42-
-
HCl encer → terbentuk endapan (Tepung) keruh
-
HCl pekat → terbentuk endapan (Tepung) keruh dan ada banyak uap
2)
Identifikasi Ion SO42- + HNO3
Reaksi BaSO4 + HNO3(aq) → BaCl +
SO42-
-
HNO encer → terbentuk endapan (Tepung) bening
-
HNO pekat → terbentuk endapan (Tepung) bening ada sedikit uap
- Pembahasan
Hasil percobaan identifikasi ion Al3+
dengan menggunakan larutan NaOH dan larutan NH3 diperoleh endapan.
Endapan terbanyak diperoleh pada saat penambahan dengan larutan NaOH dan NH3
encer. Pada penambahan larutan NaOH dan NH3 pekat diperoleh endapan
yang lebih sedikit. Hal ini disebabkan bila suatu larutan semakin pekat maka
kemampuannya dalam mengikat dan bereaksi dengan ion semakin besar. Sehingga
endapan semakin sedikit. Bila suatu larutan semakin encer maka kemampuannya
dalam mengikat ion semakin kecil. Sehingga endapan semakin banyak. Bila
koefisisn semakin besar, maka jumlah senyawa tersebut juga semakin besar.
Sehingga terbukti bahwa larutan encer menghasilkan lebih banyak endapan
daripada larutan pekat. Pekat dan encer dilihat dari besar konsentrasi larutan.
Pada identifikasi ion SO42-, ditambahkan larutan
HCl encer dan pekat serta HNO3 encer dan pekat. Penambahan
masing-masing larutan dihasilkan endapan yang jumlahnya berbeda antara tabung yang
satu dengan tabung yang lain. Penambahan HCl, tabung yang ditetesi HCl pekat
jumlah endapannya lebih banyak dibandingkan dengan tabung yang ditetesi HCl
encer. Ini disebabkan karena HCl pekat mempunyai konsentrasi lebih tinggi pada
saat bereaksi lebih kuat dengan barium, sehingga jumlah endapan barium klorida
yang dihasilkan akan lebih banyak. Sedangkan pada HCl encer, konsentrasinya
lebih rendah sehingga jumlah endapan yang berbentuk sedikit. Selain terbentuk
endapan juga terbentuk banyak uap. Pada penambahan HNO3, jumlah
endapan yang terbentuk HNO3 encer lebih banyak dibandingkan pada
penambahan HNO3 pekat. Ini disebabkan karena kemampuan melarutkan
HNO3 pekat lebih kuat dibandingkan HNO3 encer, sehingga
jumlah larutan pada tabung dengan penambahan HNO3 encer lebih banyak
jika dibandingkan dengan tabung pada penambahan HNO3 pekat. Dari
penambahan ini hanya terbentuk sedikit uap.
- Kesimpulan
Hasil praktikum acara VI ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1.
Bila larutan semakin encer, maka endapan yang dihasilkan semakin banyak.
Bila larutan semakin pekat, maka endapan yang dihasilkan semakin sedikit.
2.
Identifikasi dengan ion Al3+bterjadi endapan, baik Al3+
+ NaOH maupun Al3+ + NH3.
3.
Larutan amonia bersifat basa lemah bila dicampurkan dengan larutan
aluminium sulfat membentuk endapan keruh berupa butiran tepung.
4.
Identifikasi ion SO42- dengan HCl pekat encer
serta HNO3 pekat dan encer menghasilkan endapan tepung berwarna
putih.
5.
Pada penambahan HCl pekat endapannya lebih banyak daripada penambahan
HCl encer. Sedangkan penambahan HNO3 encer jumlah endapannya lebih
sedikit daripada HNO3 pekat.