LAPORAN KIMIA PENENTUAN KESADAHAN SEMENTARA
Selasa, 25 November 2014
Edit
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk
busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan
dapat membuat busa apabila dicampur dengan sabun. Sedangkan pada air
berkesadahan tinggi, akan terbentuk busa. Kesadahan dibagi menjadi dua tipe,
yaitu kesadahan umum dan kesadahan karbonat. Selain itu, dikenal tipe kesadahan
lain yaitu kesadahan total yang merupkan penjumlahan dari kesadahan umum dan
kesadahan karbonat. Kesadahan sementara air disebabkan
oleh Kalsium dan Magnesium dari karbonat dan bikarbonat.Penentuan kesadahan
sementara dengan cara titrasi langsung dengan standar H2SO4
dengan menggunakan methil orange.
Air sadah juga menguntungkan proses
pencucian menggunakansabun. Bila sabun digunakan pada air sadah, mula-mula
sabun harus berealsi terlebih dahulu dengan setiap ion Ca2+ dan Mg2+ yang
terdapat dalam air sabun dapat berfungsi menemukan tegangan permukaan. Hal ini
bukan saja akan banyak memboroskan penggunaan sabun, tetapi gumpalan-gumpalan
yang terjadi akan mengendap tipis pada alat-alat yang dicuci sehingga menggangu
proses pembersihan dan pembebasan oleh air.
Air
sadah dalam pertanian perlu dihindari karena dalam irigasi diperlukan air yang
berkualitas baik agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik, selain itu dalam
pembuatan pupuk terutama pupuk buatan yang memerlukan air perlu diolah dulu
agar menjadi air yang berkualiatas baik, agar unsure yang dikandung dalam pupk
tidak tercampur oleh garam Ca dan Mg sehingga tanaman dapat bertumbuh dengan
subur.
1. Tujuan
Praktikum
Praktikum penentuan kesadahan
sementara ini bertujuan untuk menentukan kesadahan sementara dengan menggunakan
H2SO4.
2. Waktu
dan Tempat Praktikum
Praktikum
kimia dasar acara ini dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 18 November 2011
pukul
13.00
– 14.40 WIB bertempat di
Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak,
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
A.
Tinjauan Pustaka
Air sadah adalah air
tawar yang mengandung garam-garam kalsium dan magnesium. Air sadah banyak
terdapat pada daerah pegunungan kapur. Air sadah termasuk salah satu syarat
kualitas air dalam penentuan tingkat pencemaran air. Air sadah memiliki
beberapa sifat. Dalam kehidupan sehari-hari air sadah menyebabkan sabun sukar
berbusa dan menimbulkan kerak pada tangki pendidih maupun sistem perpipaan (Pudjaatmaka,
1996).
Kesadahan adalah proses pengendapan memungkinkan
kalsium bereaksi dengan magnesium dalam laut. Akibat reaksi itu kalsium
mengalami pengendapan di laut dibandingkan magnesium. Kalsium merupakan unsur
kunci dalam banyak proses geokimia. Ion kalsium bersama-sama ion magnesium dan
terkadang ion ferro juga berperan dalam kesadahan air. Sebagai akibat umum yang
ditimbulkan dari kesadahan adalah terbentuknya endapan berupa lendir oleh air
sabun air sadah. Kesadahan sementara adalah kesadahan yang disebabkan adanya
ion-ion kalsium dan bikarbonat dalam air dan dapat dihilangkan dengan
mendidihkan air, sehingga membentuk reaksi kebalikan. (Rizald, 1998).
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan
air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air kesadahan
rendah, air akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun, sedangkan
pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Kesadahan dapat dibagi
dalam 2 tipe, yaitu kesadahan umum dan kesadahan karbonat selain 2 tipe
tersebut dikenal tipe kesadahan lain yaitu kesadahan total yang merupakan
penjumlahan dari kesadahan umum dan kesadahan karbonat (Anonim, 2006).
Kesadahan pada prinsipnya
adalah terkontaminasinya air dengan unsur kation seperti Na, Mg, Ca dan
sebagainya. Di alam kesadahan yang paling banyak dijumpai adalah air laut atau
air asin. Tetapi pada air permukaan tawar umumnya karena Ca dan Mg dalam kadar
tinggi yaitu lebih dari 200 ppm CaCO kesadahan air yang mengalir pada daerah
batuan kapur akan mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi (Prautami, 1998).
Air permukaan dan air
sumur pada umumnya mengandung bahan-bahan metal terlarut, seperti Na, Mg, Ca,
dan Fe. Air yang mengandung komponen-komponen tersebut dalam jumlah tinggi air
sadah. Hal itu menunjukkan bahwa air yang tercemar tidak selalau merupakan air
merupakan air murni, tapi merupakan air yang tidak mengandung bahan-bahan asing
tertentu dalam jumlah melebihi batas yang telah ditetapkan sehingga air tesebut
dapat digunakan secara normal untuk keperluan tertentu (Kristanto, 2002).
Air sadah juga tidak menguntungkan pada
proses pencucian yang menggunakan sabun. Bila sabun digunakan pada air sadah,
mula-mula sabun harus bereaksi lebih dulu dengan setiap ion Ca2+ dan
Mg2+ yang terdapat di dalam air sebelum sabun dapat berfungsi
menemukan tegangan permukaan. Hal ini bukan saja akan banyak memboroskan
penggunaan sabun, tetapi gumpalan-gumpalan yang terjadi akan mengendap sebagai
lapisan tipis pada alat-alat yang dicuci sehingga mengganggu proses pembersihan
dan pembilasan oleh air (Achmad, 2004).
C. Alat, Bahan, dan
Cara Kerja
1. Alat
a. Erlenmeyer
b. Gelas
ukur
c. Labu
takar
d. Pengaduk
e. Kertas
saring
f. Pengangas
air
g. Neraca
analitik
h. Eksikator
i.
Cawan
platina
2. Bahan
a. Aquadest
b. Sodium
karbonatanhidrat
c. Standar
H2SO4 0,02 N dan 0,1 N
d. Standar
NaOH 0,1 N
e. Standar
Na2CO3 0,1 N
f. Indikator
MO dan PP
3. Cara
Kerja
a. Pembuatan
standar Na2CO3 0,1 N
Memanaskan
Sodium karbonatanhidrat dalam cawan platina di atas nyala api merah. Kemudian
mendinginkan dan menimbang 5,3 g dan melarutkan di dalam 1 lt aquadest.
b. Indikator
methil oranye dan penolpthalien 0,1 %
( 0,1 g indikator dilarutkan dalam 100
ml ethanol 78 % )
Penentuan Kesadahan
Sementara
1.
Mengambil 100 ml sampel dengan pipet dan
masukkan ke dalam erlenmeyer
2.
Menambahkan 2-3 tetes indikator methyl
orange, kemudian titrasi dengan asam sulfat standard 0,02 N sampai warna
merah timbul. 1 ml H2SO4 0,01 N = 0,002 gr CaCO3
3.
Perhitungan
:
Kesadahan
1 bagian CaC03
= Ml
Titrasi x 0,001 x 1.000.000
Vol. Sampel Vol. Sampel
D.
Hasil Pengamatan
1.
Hasil
Pengamatan
Tabel 7.1
Kesadahan sementara
Volume sampel (S)
|
Volume titrasi (T)
|
Kesadahan (ppm)
|
100
|
8,8
|
176
|
Keterangan :
Warna awal = putih jernih
Saat ditetesi MO = orange
Saat ditritasi = merah
2.
Analisis
Hasil Pengamatan
Perhitungan :
Kesadahan
sementara
Kesadahan
1 bag. CaCO3 /1000.000 air
=
T x 0,002 x 106
100
=
8,8 x 0,002 x 1000000
100
= 176
ppm
E. Pembahasan
Kesadahan air berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2
yaitu kesadahan tetap dan kesadahan sementara. Kesadahan tetap disebabkan oleh
garam kalsium sulfat dan klorida. Dalam penentuan kesadahan ini dilakukan
dengan cara titrasi.
Pada pengukuran kesadahan sementara
menggunakan larutan H2SO4 sebagai larutan titrasi. Hal
ini disebabkan oleh ion SO42- yang bersifat lebih kuat
daripada ion HCO3- atau CO32-.
Kalsium dan magnesium termasuk ke dalam logam alkali tanah. Tingkat kelarutan
Ksp logam alkali tanah dengan ion CO3- lebih kecil dari
Ksp dengan ion SO42-.
Saat
dititrasi terjadi perubahan warna larutan air sadah yang ditambah MO yaitu
warna yang semula putih, pada saat proses berubah warna menjadi orange
dan diperoleh warna akhir titrasi yaitu merah muda.
F . Kesimpulan
Hasil
praktikum acara VII ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1.
Kesadahan air berdasarkan sifatnya
dibagi menjadi 2 yaitu kesadahan tetap dan kesadahan sementara
2.
Kesadahan sementara mengandung
garam-garam CaCO3, Ca(HCO3)2
3.
Saat dititrasi warna awal putih jernih
lalu saat ditetesi MO berwarna MO dan saat titrasi merah muda.