SISTEM PENCERNAAN AYAM UNGGAS
Selasa, 18 November 2014
Edit
Pencernaan adalah proses dimana protein,
lemak, dan karbohidrat kompleks dipecah menjadi unit kecil yang selanjutnya
akan diserap oleh tubuh (Ensminger,
1992)
1. Sistem
pencernaan mekanik
Pencernaan
secara mekanik (fisik); Pencernaan ini dilakukan oleh kontraksi otot polos,
terutama terjadi di empedal (gizzard) yang dibantu oleh bebatuan (grit).
Pencernaan ini banyak terjadi pada ayam yang dipelihara secara umbaran sehingga
mendapatkan grit lebih banyak daripada ayam yang dipelihara secara terkurung.
2. Sistem
pencernaan enzimatik
Pencernaan
secara kimiawi (enzimatik); Pencernaan secara kimia dilakukan oleh enzim
pencernaan yang dihasilkan: (1) kelenjar saliva di mulut; (2) enzim yang
dihasilkan oleh proventrikulus; (3) enzim dari pankreas; (4) enzim empedu dari
hati; dan (5) enzim dari usus halus. Peranan enzim-enzim tersebut sebagai
pemecah ikatan protein, lemak, dan karbohidrat.
3. Sistem
pencernaan fermentatif
Pencernaan secara mikrobiologik (jumlahnya sedikit
sekali) dan terjadi di sekum dan kolon.
Secara umum pencernaan pada unggas meliputi aspek:
a.
digesti yang
terjadi pada paruh, tembolok, proventrikulus, ventrikulus (empedal/gizzard),
usus halus, usus besar, dan ceca;
b.
absorpsi yang
terjadi pada usus halus (small intestinum) melalui vili-vili (jonjot
usus);
c.
metabolisme yang
terjadi pada sel tubuh yang kemudian disintesis menjadi protein, glukosa, dan
hasil lain untuk pertumbuhan badan, produksi telur atau daging, pertumbuhan
bulu, penimbunan lemak, dan menjaga/memelihara tubuh pada proses kehidupannya.
1. Paruh
Paruh
berfungsi untuk mengambil makanan dan mengalirkan pakan ke esofagus. Lidah berbentuk seperti
pisau, memiliki permukaan kasar dibagian belakang dan berfungsi membantu
mendorong makanan ke esofagus.
Menghasilkan
saliva yang mengandung amilase dan maltase saliva. Pemecahan bahan pakan di mulut sangat
sedikit, karena hanya digunakan untuk lewat. Rahang atas melekat
pada tulang tengkorak dan yang bawah bergantung. Langit-langit kertas
dibagi oleh celah sempit yang panjang di bagian tengah yang terbuka ke bagian
saluran nasal. Lubang ini dan tidak adanya langit-langit lunak menjadikan tidak
mungkin bagi burung untuk melakukan penghampaan untuk menghisap air ke dalam
mulut. Burung harus menyeduk air ke atas bila minum dan membiarkannya turun
kerongkongan oleh adanya gaya gravitasi. Kedua rahang berhubungan sebagai
paruh. Lidah berbentuk seperti pisau yang memiliki permukaan kasar di bagian
belakang untuk membantu mendorong makanan ke esophagus. Seliva dengan enzim
amilase disekresikan oleh kelenjer di mulut. Namun, pakan melalui mulut lajunya
terlalu cepat sehingga sedikit terjadi perubahan pada pencernaan di sini.
2. Esophagus
Esophagus
sering disebut juga kerongkongan yang berupa pipa tempat pakan, melalui saluran
ini dari bagian belakang mulut (pharynx) ke proventrikulus. Bagian dalam
kerongkngan terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasah makanan sehngga
makanan menjadi licin. Pada dinding kerongkongan terdapat otot-otot yang mengatur
gerakan peristaltic, yaitu gerak meremas-remas makanan yang berbentuk
gumpalan-gumpalan untuk didorong masuk ke proventrikulus.
3.
Crop (tembolok)
Sebelum
kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu
sisinya menjadi kantong yang di kenal sebagai crop (tembolok). Tembolok
berperan sebagai tempat penyimpanan pakan. Sedikit atau bahkan tidak ada proses
pencernaan di sini, kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang di
lanjutkan aktivitasnya di tembolok. Pada tembolok terdapat syaraf yang
berhubungan dengan pusat kenyang-lapar di hipotalamus sehingga banyak
sedikitnya pakan yang terdapat dalam tembolok akan memberikan respon pada
syaraf untuk makan atau menghentikan makan.
4.
Proventriculus
Proventriculus
adalah suatu pelebaran dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard
(empedal). Kadang-kadang di sebut glandula
stomach atau true stomach. Oleh karena pakan
berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ada pencernaan material pakan
di sini. Akan tetapi, sekresi enzim mengalir kedalam gizzard sehingga dapat
bekerja di sini.
5.
Gizzard (empedal)
Gizzard
sering kali juga disebut muscular stomach (perut otot). Lokasinya berada di
antara ventrikulus dan bagian atas usus halus. Gizzard memiliki dua pasang otot
yang sangat kuat sehingga ayam mampu menggunakan tenaga yang kuat. Mukosa
permukaan gizzard sangat tebal, tetapi secara tetap tererosi. Reruntuhan
gizzard tertinggal bila kosong, tetapi bila pakan masuk, otot berkontraksi.
Partikel pakan yang lebih besar menyebabkan kontraksi juga semakin cepat.
Biasanya, gizzard mengandung material yang bersifat menggiling, seperti grit,
karang dan batu kerikil. Partikel pakan segera digiling menjadi partikel kecil
yang mampu melalui saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar
lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa meterial kasar akan tinggal di
gizzard untuk beberapa jam.
Fungsi
utama empedal adalah memecah atau melumatkan pakan dan mencampurnya dengan air
menjadi pasta yang dinamakn chymne.
6.
Usus halus (small
intestine)
Usus
halus merupakan organ utama tmpat berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk
pencernaan. Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran pencernaan ini berfungsi
mempercepat dan mangefisiensikan pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak
untuk mempermudah proses absorpsi.
Pada
ayam dewasa, panjang usus halus sekitar 62 inci atau 1,5 m. Secara anatomis,
usus halus di bagi menjadi tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
a.
Duodenum (12 jari)
Duodenum
berbentuk kelokan, disebut duodenal loop. Panjang sekitar 20 cm. Pada duodenum
menempel pankreas yang mensekresikan pancreatic juice (mengandung enzim
amilase, lipase dan tripsin). Sekresi garam empedu dari gall bladder yang
menempel pada liver dan panceatic juice masuk ke usus halus pada bagian caudal
duodenum. Duodenum bersifat asam (pH 6) karena ada sekresi getah empedu yang
bersifat asam. kantong empedu
berisi empedu,yang dihasilkan oleh hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak.
pankreas
menempel pada kelokan ini mengsekresikan pankreati juice yang mengandung enzim:
Amilase
:mengubah tepung jadi gula
Tripsin
: mengubah protein jadi peptide
Lipase
: mengubah trigleserid/lemak:asam lemak+ gliserol
b.
Jejenum dan Ilium
Merupakan
kelanjutan duodenum. Dua bagian tersebut sulit dibedakan. Berfungsi melanjutkan
proses pencernaan yang belum selesai dari duodenum, dan tempat absopsi nutrien.
Panjang jejunum dan ileum sekitar 120 cm, dari caudal duodenum sampai
ileo-caecal-colic junction (dimana usus halus, 2 ceca dan colon
bertemu).Struktur mirip duodenum, kecuali:
1) Bagian
in tergantung di mesenterium
2) Villi
lebih pendek
3) Sedikit
jaringan limfoid
Pada
pertengahan usus halus, di bagian luar, terdapat tonjolan kecil disebut
Meckel’s Diverticulum, yang dijadikan sebagai pembatas jejunum dan ileum.
Tonjolan tsb merupakan tempat dimana kantung yolk melekat selama
perkembangan embrio.
1) Jejenum (Usus
kosong)
Makanan mengalami pencernakan kimiawi
oleh enzim yang dihasilkan didindig usus. Enzim-enzim yang dihasilkan dinding
usus sebagai berikut :
a) Enterokinase :mengaktifkan
tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
b) Erepsin: mengubah dipeptida/peptone menjadi asam amino
c) Maltase:
mengubah maltosa menjadi
glukosa
d) Disakarase:
mengubah disakarosa menjadi
monosakarida
e) Peptidase:
mengubah polipeptida menjadi
asam amino
f) Sukrase:
mencerna sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa
g) Lipase:
mengubah trigliserida menjadi
gliserol dan asam lemak.
2) Ilium (Usus
penyerapan)
Sepanjang permukaan lumen usus halus
terdapat banyak lipatan/lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili
berfungsi memperluas permukaan usus sebagai proses penyerapan zat makanan akan
lebih sempurna. Setiap vilus mengandung pembuluh limfa yang di sebut lacteal
dan pembuluh kapiler.
7.
Ceca (usus buntu)
Diantara usus halus dan usus besar,
terdapat dua kantong yang disebut sebagai ceca(usus buntu). Dalam keadaan
normal, panjang setiap ceca cekitar 6 inci atau 15 cm. Pada unggas dewasa yang
sehat, ceca berisi pakan lembut yang keluar-masuk. Akan tetapi, tidak ada bukti
mengenai peran serta dalam pencernaan. Hanya sedikit air terserap, sedikit
karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan beberapa bakteri.
8.
Usus besar
a. Panjang
usus besar sekitar 10 cm dan diameternya dua kali usus halus, hal ini dapat
dilihat pada ayam dewasa
b. Bentuknya
melebar dan terdapat pada bagian akhir usus halus dan kloaka
c. Berfungsi
mengatur kadar air sisa makanan. didalam usus besar terdapat bakteri
Esecherichia coli yang membusukan sisa-sisa makanan menjadi feses. Pembusukan
menyebabkan feses lunak dan mudah di keluarkan.
d. Bagian
akhir usus besar (rectum) tidak terjadi lagi penyerapan air. Rectum dapat
berkontraksi sehingga menimbulkan terjadinya defekasi yaitu pengeluaran zat-zat
sisa makanan melalui anus.
9.
Kloaka
a. Kloaka
sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat saluran pencernaan,
saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara.
b. Air
kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta berwarna putih)
dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan atau tinja.
c. Kloaka
berbentuk bulat terletak pada akhir saluran pencernaan.
10.
Organ pencernaan
tambahan
Organ-organ tertentu berkaitan erat
dengan pencernaan sebagai saluran sekresi ke dalam saluran pencernaan.
Fungsinya membantu dalam pemprosesan pakan organ tersebut yaitu pangkreas,
lever, kantong empedu.
a.
Pangkreas
Pangkreas
terletak di antara duodenal loop pada usus halus. Pangkreas merupakan
suatu kelenjer yang berfungsi sebagai kelenjer endokrin maupun sebagai kelenjer
eksokrin. Sebagai kelenjer endokrin, pangkreas mensekresikan hormon insulin dan
glukagon. Sementara sebagai kelenjer eksokrin, pangkreas mensekrsikan cairan
yang diperlukan sebagai proses pencernaan di dalam usus halus, yaitu pencreatic
juice. Cairan ini selanjutnya mengalir kedalam duodenum melalui pancreatic
duct (saluran pangkreas), dimana lima enzim yang kuat membantu pencernaan pati,
lemak, dan protein.
Beberapa
enzim dari pangkreas di simpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif dan
menjadi aktif pada saat berada di saluran pencernaan. Tripsinogen adalah enzim
proteolitikyang di aktifkan di dalam usus halus oleh enterokinase, suatu enzim
yang di sekresikan dari mukosa usus. Tripsinogen di aktifkan menjadi tripsin.
Kemudian, tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogenmenjadi kimotripsin. Enzim
yang lainnya-nuklease, lipase dan amilase-disekresikan dalam bentuk aktif.
Beberapa enzimmembutuhkan kondisi lingkungan optimal untuk dapat berfungsi.
b. Liver (hati)
Dari
perut dan usus halus, sebagian besar pakan yang diserap masuk ke dalam vena
portal menuju hati, suatu kelenjar terbesar kedalam tubuh. Hati tersusun dari
dua lobi besar.
Fungsi fisiologi hati sebagai beriku:
1) Sekresi
empedu.
2) Detoksifikasi
persenyawaan racun bagi tubuh.
3) Metabolisme
protein, karbohidrat, dan lipida.
4) Penyimpan
vitamin.
5) Penyimpan
karbohidrat.
6) Destruksi
sel-sel darah merah.
7) Pembentukan
protein plasma.
8) Inaktifasi
hormon polipeptida.
Fungsi
utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu. Empedu penting
dalam proses penyerapan lemak pakan dan ekskresi limbah produk, seperti
kolesterol dan hasil sampingan degradasi hemoglobin. Warna kehijauan empedu
disebabkan karena produk akhir destruksi sel darah merah, yaitu biliverdin dan
dilirubin. Volume
empedu tergantung pada.
1) Aliran
darah
2) Status
nutrisi unggas
3) Tipe
pakan yang dikonsumsi
4) Sirkulasi
empedu enterohepatic.
c. Kantong empedu (gallblader)
Ayam
memiliki kantong empedu tetapi beberapa jenis burung tidak. Dua saluran empedu
mentransfer empedu dari hati ke usus. Saluran kanan kantong empedu terbentuk
melebar, dimana sebagian besar empedu mengalir dan kadang-kadang di tampung.
Sementara pada seluran sebelah kiri tidak melebar. Oleh karena itu, hanya
sedikit empedu yang mengalir melelui bagian ini secara langsung ke usus.