SUSU KEFIR
Rabu, 19 November 2014
Edit
Komposisi dan kadar
nutrisi kefir adalah : air (89,5%), lemak (1,5%), protein (3,5%), abu (0,6%),
laktosa (4,5%) dan pH 4,6. Banyak sedikitnya asam laktat dan alkohol dalam
kefir sangat dipengaruhi oleh kadar laktosa bahan baku, jenis mikroba starter,
dan lama fermentasi. Bahan baku susu yang berkadar lemak tinggi menghasilkan
kefir dengan kadar lemak tinggi pula. Cara pembuatan susu kefir yaitu :
1. Siapkan
kefir grain atau biji kefir atau kefir prima sebagai starternya.
2. Siapkan
susu segar, bila tidak ada susu segar pakailah susu bubuk full cream atau skim.
3. Tuangkan
susu kedalam toples yang berisi bibit kefir.
4. Campurkan
dan tempatkan dalam gelas kaca, hari-hati karena karborasi selama proses
pemeraman menimbulkan tekanan gas pleh karena itu usahakan ada celah untuk
udaha keluar.
5. Campuran
susu dan bibit kefir diinkubasi dengan cara didiamkan pada suhu kamar selama 24
- 48 jam, sampai terjadi penggumpalan sempurna.
6. Selanjutnya,
kefir disaring untuk memisahkan butiran kefir yang dapat digunakan untuk
membuat kefir baru.
Manfaat dari kefir
bukan hanya meredam keluhan, merangsang pembentukan sistem imun atau kekebalan
tubuh tapi mampu melakukan penyembuhan dan recovery atas kerusakan yang
terjadi, karena kefir mengandung mineral dan asam amino esensial yang berfungsi
sebagai unsur pembangun, pemelihara dan memperbaiki sel yang rusak. Kandungan
gizi kefir sama dengan gizi bahan susu. Kefir kaya akan Kalsium, Asam Amino,
Magnesium, berbagai Vitamin B, Vitamin K, Zinc, dan Asam Folat. Selama proses
fermentasi terjadi perubahan biokimia dari substrat akibat aktivitas bakteri
asam laktat heterofermentasi dan kamir alkoholik. Keasaman kefir meningkat dari
0,85% menjadi 1,0% (dihitung sebagai asam laktat) dan pH menurun sampai di
bawah 3,0. Juga terbentuk karbon dioksida sehingga produk mempunyai rasa
karbonat. Perubahan itu membentuk cita rasa kefir yang diinginkan. Selama
fermentasi terbentuk polimer yang terdiri atas unit-unit gula (galaktosa dan
glukosa) dalam jumlah sama yang disebut kefiran. Kefiran berjumlah sekitar 25%
dari berat kering butiran kefir dan disintesis bersama sel mikroba baru. Selama
fermentasi juga terbentuk senyawa asetoin dan diasetil.
Kandungan gizi kefir
hampir sama dengan gizi susu bahan kefir. Kelebihannya dibandingkan dengan susu
segar adalah karena asam yang terbentuk dapat memperpanjang masa simpan,
mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk sehingga mencegah kerusakan susu,
dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen sehingga meningkatkan keamanan
produk kefir.
Bakteri asam laktat dalam kefir mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan. Di antaranya sebagai probiotik yang dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan, karena bakteri asam laktat memproduksi senyawa antimikroba, antara lain bakteriosin, Hidrogen peroksida, dan berbagai antibiotik.
Bakteri asam laktat dalam kefir mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan. Di antaranya sebagai probiotik yang dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan, karena bakteri asam laktat memproduksi senyawa antimikroba, antara lain bakteriosin, Hidrogen peroksida, dan berbagai antibiotik.
Bakteri asam laktat membentuk Koloni
dan menciptakan lingkungan dalam saluran pencernaan sedemikian rupa sehingga
dapat mencegah pertumbuhan bakteri patogen yang masuk ke tubuh. Karena itu
dapat mencegah diare yang disebabkan bakteri patogen.
Bakteri asam laktat
juga dapat mencegah infeksi saluran urine, mengurangi risiko timbulnya kanker
atau tumor saluran pencernaan dan organ lain, menurunkan kadar kolesterol serum
darah, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, merangsang terbentuknya
sistem imun, membantu penderita lactose intolerance dalam mengkonsumsi susu,
dan memperlancar buang air besar. Karena bermanfaat untuk kesehatan, kefir
digolongkan dalam minuman fungsional.
Dasar ilmiah atas
dugaan bahwa mengkonsumsi produk fermentasi susu yang mengandung bakteri asam
laktat dapat menurunkan kadar kolesterol serum darah - sehingga menurunkan
risiko penyakit jantung koroner itu - memang belum pasti. Namun beberapa
penelitian mengemukakan dua teori berikut ini.
1. Beberapa
galur (strain) bakteri asam laktat mampu melakukan metabolisme kolesterol dari
makanan dalam usus halus sehingga tidak diserap tubuh.
2. Beberapa
galur bakteri asam laktat mampu melakukan dekonyugasi garam bile dalam usus
halus untuk mencegah Absorpsi
kembali oleh tubuh sehingga merangsang hati untuk mensintesis lebih banyak
garam bile dari kolesterol serum. Kedua hal itu menurunkan kadar kolesterol serum.
Selain itu beberapa penelitian juga
membuktikan, mengkonsumsi produk fermentasi susu yang mengandung bakteri asam
laktat dapat menurunkan risiko timbulnya kanker atau tumor dalam saluran
pencernaan. Sebab, bakteri asam laktat yang hidup dalam produk fermentasi susu
menekan pertumbuhan bakteri lain di dalam saluran pencernaan.
Bakteri yang tidak
diinginkan itu dalam saluran pencernaan memproduksi beberapa enzim tertentu,
misalnya betaglukuronidase dan azoreduktase yang dapat mengubah senyawa
prokarsinogen dalam makanan menjadi karsinogen (misalnya nitrit menjadi
nitrosamin), yaitu senyawa penyebab kanker. "Bakteri Asam Laktat dalam
Kefir bisa menjadi sumber probiotik, sebagai probiotik dia bermanfaat menekan
populasi Bakteri Patogen di dalam saluran pencernaan". Beberapa bakteri
baik yang terkandung di dalam Biji Kefir, antara lain adalah: Lactobacillus
Acidophillus, Lb. Kefiri, Lb. Kefirgranum, Lb. Parakefir, Lb.
Delbrueckii-subsp. Bulgaricus, Lb. Fructivorans, Lb. Kefiranofaciens, dan
Lactococci. Bakteri-bakteri tersebut merupakan bakteri yang sangat berguna
untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Kefir tidak sama dengan yoghurt atau
susu yang diasamkan, baik dari proses pembuatannya, bahan, warna, rasa, serta
kandungan. Sebab Kefir mengandung lebih banyak bakteri yang menguntungkan.