PENGERTIAN DAN CARA MEMBUAT MENTEGA
Sabtu, 24 Januari 2015
Edit
Susu
adalah hasil pemerahan sapi/hewan menyusui lainnya yang dapat dikonsumsi, dapat
digunakan sebagai bahan makanan yang aman dan sehat serta tidak dikurangi
komponennya atau ditambah bahan – bahan lain. Susu segar mengandung bahan
makanan yang lengkap dan seimbang seperti, protein, lemak, karbohidrat,
mineral, dan vitamin yang dibutuhkan oleh manusia. Nilai gizinya yang tinggi
juga menyebabkan susu disukai mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembangan
sehingga dalam waktu singkat susu menjadi tidak layak konsumsi. Proses
pengolahan susu bertujuan untuk memperoleh susu yang beraneka ragam,
berkwalitas tinggi, berkadar gizi tinggi, tahan simpan, mudah dipasarkan.
Banyak cara untuk mengolah susu segar menjadi produk bernilai tinggi,
diantaranya adalah mentega. Mentega diolah dengan cara pengocokan sejumlah
krim.
A. Definisi mentega
Menurut
Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), mentega adalah produk makanan
berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya,
dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta
minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam dapur, ke dalam mentega
juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet (misalnya sodium
benzoat). Emulsi pada mentega merupakan campuran 18 persen air yang terdispersi
pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil protein (maksimal 1%) yang
bertindak sebagai zat pengemulsi dan Bahan Kering Tanpa Lemak (Milk
Solids-Non-Fat) tidak lebih dari 2 %.
Mentega
adalah produk dari susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu.
Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit,
sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan,
dan terkadang bahan untuk menggoreng. Pengganti mentega ialah margarin,
yang biasanya lebih murah, dan memiliki sedikit lemak
dan kolesterol.
B. Alat dan bahan mentega
Bahan
utama pembuatan mentega adalah krim yang memiliki kadar lemak antara 25 - 45%.
Krim diperoleh dari susu sapi dengan menggunakan alat separator.
Alat
: Separator, adukan, Termometer (Mentega susu atau mentega yang dibuat dari
cream susu (kepala susu) banyak mengandung lemak susu. Dengan memakai alat
pemisah cream (separator) kepala susu dipisahkan dan 40% kepala susu diolah
untuk membuat mentega).
Susu yang digunakan untuk pembuatan mentega adalah:
1. Berasal dari
ternak yang sehat
2. Susu yang
ditangani dan disimpan pada kondisi yang bersih dan suhu rendah
C. Tahap pembuatan mentega
Pada
dasarnya pembuatan mentega adalah mengubah kedudukan globula lemak susu yang
semula berupa emulsi lemak dalam air menjadi emulsi air dalam lemak. Pembuatan
mentega terdiri dari beberapa tahap:
1. Separasi
Untuk memisahkan skim dank rim, dikerjakan dengan separator dengan putaran
6000 rpm. Dengan putaran tersebut 99,5% lemak susu dapat dipisahkan.
2. Standarisasi
Penyesuaian kadar lemak krim yang akan dibuat mentega. Kadar lemak krim
yang baik untuk pembuatan mentega adalah 30-33%.
3. Netralisasi
Untuk menghindari terjadinya penggumpalan apabila dilakukan pasteurisasi.
Pada prinsipnya netralisasi dilakukan dengan menambahkan larutan alkali
sehingga dicapai Ph sekitar 6,8-7,2. Netralisasi juga berfungsi untuk mencegah
timbulnya cita rasa yang tidak baik selama pemanasan dan dapat memberikan
pengaruh pada sifat yang lebih baik pada hasil akhir.
4. Pasteurisasi
Dilakukan dengan metode yang lambat (suhu 70-75°C
selama 30 menit) atau metode cepat (suhu 80-85°C
selam 25 detik).
5. Pemeraman
Jika dikehendaki mentega dengan cita rasa yang spesifik. Pemeraman
dilakukan pada suhu 21°C. Mikroba yang digunakan adalah:
- Streptococcus
lactis
- Str.
Citrovorus
- Str.
Paracitrovorus
Pemeraman dihentikan apabila keasaman krim mencapai 0,2-0,4% dihitung
sebagai asam laktat, biasanya dicapai dalam waktu 12-18 jam.
6. Pendinginan
Selama semalam pada suhu 10°C. Pendingan berfungsi untuk
memberikan tekstur yang baik dan memudahkan pembalikan emulsi lemak dalam air
menjadi emulsi air dalam lemak.
7. Churning
Merupakan proses pengadukan, yang perlu diperhatikan adalah:
a. Churning secara
lambat dikerjakan pada suhu 10°C selam semalam dan secara cepat suhu 3-4°C selam 3 jam.
b. Jumlah krim yang
dimasukkan 1/3-1/2 isi churn, kadar lemak krim 30-33%.
c. Keasaman krim
0,4-0,5%
8. Pencucian
9. Partikel –
partikel mentega terbentuk terpisah dari serumnya.
Serum harus dibuang dan diganti dengan air yang suhunya sama dengan suhu
mentega, dengan jumlah air kurang lebih sama dengan jumlah serum yang dibuang.
Demikian seterusnya proses churning dan pencucian ini diulangi 4 atau 5 kali.
10. Penggaraman
Untuk mentega dengan rasa asin. Dikerjakan sebelum proses churning yang
terakhir. Jumlah garam berkisar 5,25%. Garam yang tertinggal dimentega berkisar
1-2%.
D. Skema pembuatan
mentega
E. Macam – macam
mentega
Berdasarkan proses
pembuatannya, mentega dibedakan menjadi:
1. Mentega yang diperam (Ripened butter)
2. Mentega yang tidak diperam (Unripened butter)
Berdasarkan rasanya,
mentega digolongkan menjadi:
1. Mentega asin (salted butter)
2. Mentega tidak asin ( Unsalted butter)
F. Tabel komposisi mentega
Komposisi
Nutrien
|
%
|
Protein
Lemak
Karbohidrat
Air
Vitamin
dan mineral
|
0,5
82,0
0,0
15,0
2,0
|
G. Tanda-tanda mentega yang baik:
1. Warnanya kuning mengkilat
2. Berbau segar dan berbau kepala susu
3. Jika dilelehkan harus ada bagian yang jernih
dan yang keruh
4. Bila masih dalam kaleng, mentega tidak cair.
Mentega yang baik
apabila kadar airnya hanya 15%, jumlah bakteri tidak melebihi 100 sel/gram.
Untuk mentega asin, kadar garam antara 1,5-2% saja.