METODE METODE IDENTIFIKASI PADA TERNAK
Jumat, 20 Februari 2015
Edit
Identifikasi
ternak merupakan suatu bentuk recording yang harus dilakukan pada setiap
ternak. Identifikasi ternak dapat dilakukan dalam bentuk ear tag, tato
dan papan nama. Identifikasi ternak sangat membantu dalam setiap penanganan
terhadap ternak tersebut, misalnya dalam hal penampungan semen. Adanya ear
tag dapat membantu petugas handle untuk memeriksa pejantan apakah
sesuai dengan jadwal penampungan atau tidak dan kemudian mengeluarkan pejantan
yang siap ditampung semennya. Metode identifikasi
ternak dapat terbagi dalam 2 kategori, yaitu
permanen dan temporer. Identifikasi permanen meliputi menusuk telinga dan pemakaian tattoo, Sketsa, foto, merek (pemberian nama)
dan elektrik. Tipe nonpermanen yaitu memakaikan kalung di leher, pemberian
tanda di telinga, pemberian gelang kaki,
penandaan pada punggung, rantai leher dengan tanda, pemberian tanda di panggul,
pemberian tanda pada ekor, menandai dengan cat dan crayon, dan sebagainya.
Metode ini sangat ideal untuk semua kondisi. Proses penaandaan pada ternak sangat
penting karena agar mempermudah dalam pengidentifikasian. Dimana indentifikasi
ternak akan membantu proses rekording, dimana manusia memiliki sifat yang sejak
lahir sudah ada pada diri manusia yaitu lupa. Selain itu juga pemberian tanda
pada ternak akan mempermudah dalam pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan
ternak tersebut. Selain itu, pemberian tanda ini juga memudahkan untuk
melakukan identifikasi tiap-tiap sapi yang dipelihara
baik dalam mengetahui siklus birahi, dan jenis ternak yang dipelihara.
1. Label Kandang (Barn
Nameplates).
Pada
usaha ternak perah yang menggunakan kotak kandang (stall barn), nomor
kotak kandang sering digunakan sebagai identititas sapi perah. Label yang
paling sering digunakan adalah yang berukuran lebar 6 - 8 inci (9 - 12 cm) dan
panjang 14 - 18 inci (35 - 45 cm) dari bahan kertas tebal, plastik, papan atau
plywood. Untuk memperoleh keseragaman, label tersebut biasanya diberi garis -
garis sebagai tempat untuk menuliskan
nama atau nomor sapi, umur, tanggal kawin, tanggal melahirkan, produksi
susu, kandungan lemak susu, tipe ransum dan data lain yang dianggap perlu yaitu
yang merupakan informasi dasar mengenai seekor ternak.
2. Tato Telinga (Ear
Tattoos).
Tato
telinga dibuat dengan membuat lubang-lubang kecil menggunakan jarum khusus di
sekitar bagian dalam telinga lalu lubang- lubang tersebut diolesi dengan tinta
khusus. Sebuah tang khusus digunakan untuk melubangi kulit telinga dalam bentuk
huruf atau nomor tertentu. Sebelum dilubangi, bagian dalam telinga dibersihkan
terlebih dulu untuk mencegah infeksi dan menjamin agar pelumeran tinta tidak
sampai terhalang oleh kotoran yang melekat pada telinga. Tinta ini tidak bisa
dihapus kalau luka sudah sembuh, sehingga nomor atau huruf yang terbentuk
menjadi permanen. Guna memperoleh nomor/ huruf tato yang berbeda-beda digunakan
tang tato yang kepalanya dapat berputar.
3. Sistem kerat ( ear
notching )
Yakni
memberikan tanda pengenal dengan mengunakan silet atau pisau yang tajam untuk
mengerat telinga, caranya adalah sebagai berikut : sebelum daun telinga dikerat
terlebih dahulu bagian yang akan dikerat dibersihkan dengan spiritus atau
alkohol. Setelah selesai pengeratan,bagian yang beri obat merah
4. Foto dan Sketsa (Photograph
and Sketches).
Identifikasi
dengan foto dan sketsa dapat digunakan untuk ternak yang memiliki warna bulu
yang tidak seragam seperti sapi FH, Guernsey dan Ayrshire. Pola penyebaran
warna bulu (broken colot pattern), sama seperti sidik jari, adalah
besifat khas untuk setiap ekor sapi sehingga dapat digunakan sebagai identitas
yang unik. Banyak di antara format rekor/ file ternak yang dilengkapi dengan
sket/ gambar sapi yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan pola penyebaran
warna seekor sapi. Atau bila memungkinkan, dapat juga digunakan foto ternak
tersebut yang diambil dari sisi kiri dan sisi kanan. Kelemahan utama cara ini
adalah tidak menyediakan banyak informasi terutama yang bersifat harian.
5. Cap Panas (Hot
Brands).
Cap panas
termasuk metode pemberian tanda (marking) permanen dan mudah dibaca.
Namun demikian banyak peternak kurang menyukainya karena cara ini dapat
mengubah penampakan sapi, antara lain merusak kulit. Selain itu, cara ini
memerlukan peralatan khusus untuk memegang ternak saat pemberian cap panas.
Selanjutnya, di beberapa negara cara ini tidak direkomendasikan karena dianggap
menyakiti ternak.
6. Cap Beku (Freeze
Brands).
Cap beku
dibuat dengan peralatan khusus yang harganya mahal sehingga banyak peternak
menganggapnya kurang ekonomis. Namun di beberapa tempat pembuatan cap beku ini
dilayani oleh ahli veteriner atau penyedia jasa IB. Sebelum dicap, bulu di
areal yang akan dicap digunting lalu dicuci dengan alkohol. Branding iron
(pembuat cap) yang umum digunakan memiliki kepala dari tembaga, aluminium atau
baja sedang untuk pembeku digunakan nitrogen cair atau campuran es kering. Setelah
didinginkan, besi pencap (branding iron) dilekatkan erat-erat ke kulit
ternak selama 40 - 60 detik sehingga kulit mengalami pembekuan. Faktor-faktor
seperti jenis logam dan pendingan yang digunakan, umur ternak serta banyak
tidaknya bulu di tempat yang mau dicap akan mempengaruhi lama waktu yang
diperlukan untuk pelekatan besi pencap ke kulit ternak. Lima sampai enam minggu
kemudian, kulit telah sembuh dari pengaruh pembekuan dan bulu di atasnya tumbuh
menjadi putih. Cap seperti ini bersifat permanen dan harus ditaruh pada bulu
berwarna gelap agar mudah kelihatan. Kesulitan dalam menyediakan peralatan
penjerat sapi serta alat dan bahan yang mahal membuat cara ini kurang populer.
7. Anting-anting Logam (Metal
Ear Tags).
Anting-anting
logam merupakan bentuk identifikasi yang paling umum digunakan. Mereka
dilekatkan ke telinga dengan tang khusus. Di negara-negara maju, peternak bisa
memperoleh anting-anting logam yang sudah dilengkapi dengan nomor atau kode.
namun peternak juga dapat merancangnya sendiri menggunakan tinta khusus.
Kelemahan cara ini adalah nomor atau kode agak susah dibaca kecuali ternaknya
sangat jinak sehingga mudah didekati atau kalau tidak ternak perlu dikurung
lebih dulu.
8. Anting-anting Plastik
(Plastic Ear Tags).
Selain
dari logam, anting-anting ada juga yang terbuat dari plastik, baik yang sudah
dilengkapi dengan nomor/kode maupun yang masih kosong. Di pasaran tersedia
anting - anting plastik dengan warna dan bentuk yang berbeda-beda. Cara
aplikasinya sama seperti anting-anting logam yaitu menggunakan tang khusus.
9. Sistem peneng
Sistem ini
banyak dipraktikan oleh para peternak tradisional di desa-desa. dengan cara
yakni memberi kalung pada ternak dari rantai besi atau bahan lain di beri tanda
huruf , nomor atau tulisan
10. Label Pergelangan Kaki
dan Ekor (Ankle and Tail Tags).
Pergelangan kaki dan ekor dapat diberi gelang lalu dilengkapi dengan label. Kelemahannya adalah label sering tertutupi oleh kotoran sehingga sulit dibaca.
Pergelangan kaki dan ekor dapat diberi gelang lalu dilengkapi dengan label. Kelemahannya adalah label sering tertutupi oleh kotoran sehingga sulit dibaca.