PEMOTONGAN TANDUK (DEHORNING) PADA TERNAK
Jumat, 27 Februari 2015
Edit
Perawatan
tanduk pada ternak memang merupakan hal sepele, namun apabila tidak dilakukan
dengan baik akan berakibat fatal. Pada beberapa ternak terkadang ditemukan
tanduk yang tumbuh secara abnormal, contohnya tanduk yang tumbuh melingkar
menutupi kedua mata sehingga menghalangi penglihatan, tanduk yang tumbuh
menekan bagian belakang kepala ataupun telinga sehingga menimbulkan perlukaan.
Ternak yang mengalami pertumbuhan tanduk yang abnormal seperti ini memerlukan
perawatan khusus karena apabila tidak ditangani dengan serius maka tanduk akan
terus tumbuh dan semakin melukai bagian tubuh lain yang terkena. Pertumbuhan
tanduk yang terlalu panjang dan tajam juga dapat melukai ternak lain yang
berada dalam satu kandang, karena salah satu sifat
ternak ruminansia dewasa adalah suka berkelahi, akibatnya sering terjadi luka
akibat tandukan. Terkadang juga tanduk yang dibiarkan berkembang liar
memanjang biasanya akan patah karena mengenai dinding kandang, jika hal ini
terjadi diluar pengawasan biasanya bagian tanduk yang patah akan membusuk dan
segera dimasuki larva yang akan menggerogoti tanduk hingga masuk ke kepala
bagian dalam.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal buruk
seperti diatas sebaiknya tanduk ternak yang masih muda dipotong atau
dihilangkan (dehorning). Pemotongan
ini akan berlangsung mudah dan aman,
kalau umur ternak di bawah satu bulan. Dehorning dapat dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut dehorner, baik electric dehorner (pemotong tanduk
elektrik), manual dehorner (pemotong tanduk manual), atau dehorner paste (pasta
untuk merapuhkan tanduk).
Tujuan
dehorning adalah :
1. Menghemat ruangan.
2. Kandang dan peralatan lebih awet.
3. Mengurangi bahaya yang mungkin terjadi pada
peternak dan memberi kemudahan dalam menangani dan memelihara ternak.
4. Memudahkan penaganganan
ternak dan mencegah timbulnya perlukaan akibat tandukan.
5. Mencegah terjadinya gangguan yang menyebabkan
ternak menjadi tidak nyaman karena pertumbuhan tanduk yang abnormal menimbulkan
berbagai hal negatif seperti timbulnya perlukaan pada bagian yang tertusuk,
gangguan penglihatan yang pada akhirnya menyebabkan pertumbuhan menjadi
terhambat
AAK
(2007) menyebutkan tiga cara untuk melakukan dehorning, yaitu :
1. Dehorning dengan bahan kimia.
2. Dehorning dengan besi yang dipanaskan.
3. Dehorning dengan gergaji.
1. Dehorning dengan bahan
kimia.
Bahan
kimia yang digunakan adalah Kaustic soda dalam bentuk pasta atau batangan
seperti lilin. Bahan kimia kaustik akan mencegah pertumbuhan tanduk pada tanduk
baru lahir, kurang dari satu sampai tiga minggu usia anak sapi. Kaustik ini
merusak sel tanduk, sehingga tunas tanduk tidak bisa tumbuh.
a. Untuk melindungi diri, kenakan sarung tangan
ketika mengoleskan bahan kimia tersebut. Untuk melindungi anak sapi,
hindari aplikasi dekat matanya. Jangan gunakan kaustik saat cuaca hujan. cara
ini sering dilakukan pada pedet sebelum umur 2 minggu (3-10 hari).
b. Bersihkan /gunting bulu disekitar tanduk,
kemudian olesi vaselin.
c. Oleskan / gosokkan caustic soda pada dasar
calon tanduk hingga muncul bintik-bintik darah
2. Dehorning dengan besi panas.
Alat
ini menggunakan listrik atau sumber panas lain yang dipakai untuk mematikan/ menghilangkan
tanduk, terutama untuk pedet muda (1 bulan).
Cara :
a. Cara menghilangkan
tanduk adalah sebagai berikut, bulu disekitar tanduk digunting bersih, dan cuci
daerah tersebut dengan sabun, lalu keringkan dengan kapas bersih.
b. Pipa besi dibakar dalam
tungku lalu tempelkan bagian yang merah membara itu sehingga membakar kulit
disekitar tunas tanduk. Perlakuan ini sangat cepat , hanya berlangsung sekitar
2 detik saja, jangan berlangsung lebih luka, karena bisa merusak sel otak. Tunas
tanduk yang benar-benar terbakar, mudah sekali terkelupas, luka akibat
pengelupasan, diobati dengan bubuk antibiotika lalu kambingnya disuntik dengan
obat tetanus antitoksin. Tunas tanduk yang tercabut, tak akan menumbuhkan
tanduk lagi.
c. Pemotongan tanduk dengan arus listrik dapat
juga digunakan pada sapi muda. Suatu cincin baja yang dipanaskan dengan listrik
ditekankan pada dasar tanduk sehingga membakar jaringan disekitarnya dan
menahan pertumbuhan tanduk. cara ini hanya mematikan sebagian saja dari dasar
tanduk itu dan kemudian tanduk masih tumbuh dalam wujud deformasi yang disebut
scur.
3. Dehorning dengan gergaji.
Cara ini hanya
dilakukan pada sapi-sapi dewasa yang tanduknya sudah keras dan panjang. Cara :
a. Ikat ternak dengan kuar agar tidak memberontak.
b. bulu disekitar tanduk
digunting bersih, dan cuci daerah tersebut dengan sabun, lalu keringkan
dengan kapas bersih.
c. Gergaji tanduk dengan
hati-hati, usahan hasilnya halus.
d. Pemotongan
dilakukan dengan menyisakan pangkal tanduk 1-2 cm.