CARA PEMOTONGAN KUKU (HOOVES TRIMMING) PADA TERNAK
Minggu, 01 Maret 2015
Edit
Pemotongan kuku pada setiap ternak umumnya dilakukan secara rutin yaitu
setiap 6 bulan sekali. Tetapi apabila ditemukan masalah seperti ternak yang
kukunya sudah panjang atau antara kuku luar dan dalam panjangnya tidak seimbang
maka pemotongan kuku dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kondisi ternak tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan posisi normal kuku, membersihkan
kotoran pada celah kuku, menghindari pincang, mempermudah pada saat penampungan
dan deteksi dini terhadap laminitis dan kemungkinan terjadinya infeksi pada
kuku. Kuku harus mendapat perhatian terutama pada ternak yang selalu berada di dalam kandang. Hal ini dapat
menyebabkan kuku menjadi lebih lunak karena sering terkena feses dan urine
serta luka akibat terperosok dalam selokan pembuang kotoran yang menyebabkan
infeksi busuk kuku. Biasanya ternak yang berada di kandang dengan lantai karpet
pertumbuhan kukunya lebih cepat dibandingkan dengan ternak yang berada di
kandang berlantai semen. Hal ini karena setiap hari ternak berpijak pada
permukaan lantai yang kasar, sehingga kuku sedikit demi sedikit akan terkikis
dengan sendirinya.
Kuku tidak terpelihara akan sangat mengganggu
karena dapat mengakibatkan kedudukan tulang teracak menjadi salah, sehingga
titik berat badan jatuh pada
teracak bagian belakang, bentuk punggung menjadi seperti busur, mudah terjangkit penyakit kuku, dan
mengakibatkan kepincangan pada ternak. Kuku yang tumbuh
panjang dapat menghambat aktivitas ternak, seperti naik turun kandang, berjalan
untuk mendapatkan makanan dan minum, atau berdiri dengan baik sewaktu melakukan
perkawinan. Di samping itu menyebabkan ternak
sulit berjalan dan timpang, sehingga mudah terjatuh dan mengalami cedera. Kalau ternak itu sedang mengalami
kebuntingan, maka dapat mengakibatkan keguguran.
Alat-alat yang digunakan adalah mesin potong kuku, kama
gata teito (pisau pemotong kuku), rennet, gerinda, mistar ukur, dan tali
hirauci.
Bahan dan obat-obatan yang diperlukan adalah perban, kapas, Providon iodine,
Gusanex, antibdiotik, antiinflamasi, dan salep.
Langkah-langkah
dalam pemotongan kuku yaitu sebagai berikut :
a. Siapkan peralatan untuk memotong kuku
kemudian atur tali pada mesin potong kuku.
b. Keluarkan ternak dari kandang, pastikan
ternak sudah dimandikan dan diberi pakan.
c. Ternak dimasukkan kedalam mesin potong kuku
yang bentuknya seperti kandang jepit kemudian ternak di restrain dengan tali
penompang tubuh sapi dibagian tengah, depan dan belakang tubuh sapi yang sudah
dikaitkan pada mesin potong kuku dengan cara melingkarkan tali pada bagian
perut dan dada kemudian dikencangkan.
d. Kemudian tekan tombol hidrolik untuk
mengangkat sapi ke atas meja dan dibaringkan terlebih dahulu. Proses
pengangkatan tubuh sapi menggunakan sistem hidrolik dengan 2 buah silinder
sehingga proses pengangkatan lebih halus dan lebih bertenaga.
e. Setelah itu ikat kaki ternak dengan tali
pada tiang mesin potong kuku yang terangkat tadi. Perlu diperhatikan bahwa pada
saat pemotongan kuku sebaiknya ternak ditali dengan model Halter (tali kepala)
yang ditambat kuat, sedangkan tali nose ring ditambat sedikit longgar.
Tujuannya supaya apabila ternak berontak maka hidungnya tidak terluka atau
bahkan terputus.
f. Ukur panjang kuku ternak dengan mistar
ukur, setelah dicatat kemudian bersihkan
kotoran-kotoran atau batu pada kuku. Setelah itu kuku diberi desinfektan
dan dibersihkan lagi menggunakan sikat.
g. Selanjutnya Buatlah pola dengan gerinda.
h. Gerakan tangan memotong kuku ternak adalah
mengiris, yaitu kama ditarik vertikal dari atas ke bawah, bukan mencabik.
Lakukan pemotongan menurut garis pola yang sudah dibuat secara rata sampai
kedua belah kuku betul-betul simetris dan rata.
i. Apabila ada cekungan pada kuku, bersihkan
menggunakan rennet.
j. Bila dinding kuku masih terlihat tebal,
gunakan gerinda atau alat kikir hingga 0,5 cm dari batas garis putih.
k. Setelah selesai, panjang kuku diukur dengan
mistar dan dicatat kembali kemudian kaki ternak dan tali hirauchi dilepas