PENANGANAN PEDET BARU LAHIR
Sabtu, 07 Maret 2015
Edit
Sebelum
pedet lahir terlebih dahulu dilakukan membersihkan kandang induk kemudian
kandang dilengkapi dengan alas dari jerami padi. sesuai dengan kebutuhan atau
kapasitasnya. Ukuran kandang individual untuk pedet umur 0-4 minggu adalah
0,75m x 1,5 m dan umur 4-8 minggu 1,0 x 1,8m. Kapasitas kandang pedet umur 4-8
minggu adalah 1 mZ/ekor, dan umur 8-12 minggu adalah 1,5 m/ekor. Induk bunting yang mau melahirkan hendaknya di pisahkan
dari dari sapi yang lain dan ditempatkan dikandang khusus beranak yang bersih
dan telah didisenfektan sehingga pada saat beranak, induk dapat melahirkan
dengan tenang tanpa terganggu oleh induk bunting lain.
Langkah-langkah
setelah pedet lahir :
1. Segera membersihkan lendir yang ada dihidung
dan di mulut pedet.
2. Memeriksa apakah pedet sudah dapat bernafas. Jika pedet mengalami kesulitan bernafas segera lakukan
pernafasan buatan dengan cara mengangkat
kedua kaki belakang pedet, sehingga posisi kepala dibawah, selanjutnya angkat
dan turunkan pedet berulang-ulang (3-5 kali), sehingga lendir yang
masih meyumbat rongga hidung dan rongga mulut akan keluar dan pedet dapat
segera bernafas. Cara lain dengan menelentangkan padet sedemikian rupa, sehingga kaki-kakinya menghadap ke atas. Kemudian ke dua kaki
depannya dipegang dan digerak-gerakan dengan serentak ke atas dan kebawah
berulang kali, sampai terlihat tanda-tanda bernafas. Atau dapat dilakukan dengan menekan
dada berulang-ulang sampai terjadi pernafasan. Adakalanya
pernafasan itu terganggu karena adanya lendir yang terdapat didalam mulut dan
tenggorokan, maka lidah ditarik keluar dan lendir dikeluarkan dari mulut dan
tenggorokan dengan menggunakan jari telunjuk.
3. Setelah pedet
dapat berdiri, Ikat tali pusar (funiculus
umbilicalis) kurang lebih 2,5 cm dari perut kemudian dipotong
kurang lebih 1 cm di bawah ikatan tali. Tali pusar dapat disterilkan (disucihamakan) dengan 3
cara :
a. Tali pusar
dicelupkan pada yodium tintur 10% atau betadine.
b. Tali pusar
disemprot dengan yodium tintur 10%.
c. Memasukkan 5 ml
yodium tintur 10% atau betadine ke dalam tali pusar dengan alat suntik atau
langsung dari botol betadine, hingga larutan masuk sampai ke pangkal tali
pusar.
4. Induk dibiarkan menjilati anaknya, agar
jilatannya lebih kuat maka di taburkan garam dapur di tubuh pedet. Jilatan
induk ini akan membantu melancarkan pernafasan dan merangsang sirkulasi darah.
Apabila induk tidak mau menjilati anaknya, lendir pada tubuh pedet dibersihkan
oleh peternak dengan kain lap bersih dan kering dengan digosokan sampai seluruh
permukaan tubuh pedet kering.
5. Usahakan peternak mengarahkan pedet pada
puting induknya untuk mentusu supaya segera mendapatkan kolostrum, Apabila
pedet lahir sehat dan kuat biasanya 30 sampai dengan 60 menit setelah lahir
sudah dapat berdiri. Pedet waktu lahir tidak memiliki kekebalan untuk melawan
penyakit. Oleh karena itu 30 sampai dengan 60 menit setelah lahir pedet segera
diberi minum kolustrum. Kolostrum adalah susu yang dihasilkan oleh sapi setelah
melahirkan sampai sekitar 5 sampai dengan 6 hari. Kolostrum sangat penting untuk pedet setelah lahir karena
kolustrum mengandung zat pelindung atau antibodi yang dapat menjaga ketahanan
tubuh pedet dari penyakit.
Pemeliharaan pedet memerlukan perhatian
dan ketelitian yang tinggi dibanding dengan pemeliharaan sapi dewasa. Hal ini
disebabkan karena kondisi pedet yang masih lemah sehingga bisa menimbulkan
angka kematian yang tinggi. Kesalahan dalam pemeliharaan pedet bisa menyebabkan
pertumbuhan pedet terhambat dan tidak maksimal.