FAKTOR KONSUMSI PAKAN PADA TERNAK
Sabtu, 04 April 2015
Edit
Tingkat
konsumsi adalah jumlah makanan yang terkonsumsi oleh hewan bila bahan makanan
tersebut diberikan secara adlibitum. Konsumsi merupakan faktor dasar untuk
hidup dan menentukan produksi, beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
konsumsi adalah hewan ternak, makanan yang diberikan (palatabilitas), dan
lingkungan tempat hewan ternak dipelihara (Rahman, 2008). Kebutuhan ternak
terhadap pakan dicerminkan oleh kebutuhannya terhadap nutrisi. Jumlah kebutuhan
nutrisi setiap harinya sangat bergantung pada jenis ternak, umur, fase
(pertumbuhan, dewasa, bunting, menyusui), kondisi tubuh (normal, sakit) dan
lingkungan tempat hidupnya (temperatur, kelembaban nisbi udara) serta bobot
badannya. Maka, setiap ekor ternak yang berbeda kondisinya membutuhkan pakan
yang berbeda pula.
Kemampuan ternak ruminansia dalam mengkonsumsi
ransum dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1) faktor ternak itu sendiri
yang meliputi besar tubuh atau bobot badan, potensi genetik, status fisiologi,
tingkat produksi dan kesehatan ternak; 2) faktor ransum yang diberikan,
meliputi bentuk dan sifat, komposisi zat-zat gizi, frekuensi pemberian,
keseimbangan zat-zat gizi serta kandungan bahan toksik dan anti nutrisi; dan 3)
faktor lain yang meliputi suhu dan kelembaban udara, curah hujan, lama siang
atau malam hari serta keadaan ruangan kandang dan tempat ransum. Konversi pakan
dipengaruhi oleh ketersediaan zat-zat gizi dalam ransum dan kesehatan ternak,
semakin tinggi nilai konversi pakan berarti pakan yang digunakan untuk
menaikkan bobot badan persatuan berat semakin banyak atau efisiensi pakan
rendah (Siregar, 1994). Standar kebutuhan pakan harus yang digunakan sebagai
acuan kebutuhan ternak disesuaikan dengan kondisis ternak disertai dengan tabel
komposisi pakan yang menyediakan informasi berhubungan dengan komposisi nutrisi
pakan yang digunakan dalam balance ration. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menyusun ransum seimbang antara lain faktor zat gizi dan
faktor biaya. Pengunaan bahan pakan yang murah dan kandungan nutrisi yang dapat
memenuhi kebutuhan ternak dalam menyusun ransum akan sangat menguntungkan bagi
peternak. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi pakan pada
ternak :
1. Jenis Ternak
Jenis ternak sangat
mempengaruhi komsumsi pakan, karena kondisi fisiknya pun sudah berbeda.
2. Temperatur Lingkungan
Ternak ruminansia dalam
kehidupannya menghendaki temperatur lingkungan yang sesuai dengan kehidupannya,
baik dalam keadaan sedang berproduksi maupun tidak. Kondisi lingkungan tersebut
sangat bervariasi dan erat kaitannya dengan kondisi ternak yang bersangkutan
yang meliputi jenis ternak, umur, tingkat kegemukan, bobot badan, keadaan
penutup tubuh (kulit, bulu), tingkat produksi dan tingkat kehilangan panas tubuhnya
akibat pengaruh lingkungan.
3. Palatabilitas
Palatabilitas merupakan
sifat performansi bahan-bahan pakan sebagai akibat dari keadaan fisik dan
kimiawi yang dimiliki oleh bahan-bahan pakan yang dicerminkan oleh
organoleptiknya seperti kenampakan, bau, rasa (hambar, asin, manis, pahit),
tekstur dan temperaturnya. Hal inilah yang menumbuhkan daya tarik dan
merangsang ternak untuk mengkonsumsinya. Ternak ruminansia lebih menyukai pakan
rasa manis dan hambar daripada asin/pahit. Mereka juga lebih menyukai rumput
segar bertekstur baik dan mengandung unsur nitrogen (N) dan fosfor (P) lebih
tinggi.
4. Selera.
Selera dipengaruhi oleh
kondisi internal ternak, apakah lapar atau tidak, bila dalam keadaan lapar maka
selera ternak akan naik dengan sendirinya, bahkan bila keadaan ini sering
terjadi ternak bisa mengkonsumsi lebih dari yang di butuhkan.
5. Status fisiologi
Tingkat konsumsi ternak
sangat di pengaruhi status fisiologis ternak yaitu jenis kelamin, umur, dan
kondisi kesehatan ternak.
6. Kandungan Nutrisi Pakan
Kandungan nutrisi yang
paling berpengaruh dalam pakan adalah energi, makin tinggi energi makin sedikit
pakan yang di konsumsi ternak, sebaliknya apabila semakin rendah energi semakin
banyak yang dikonsumsi ternak.
7. Bentuk Pakan
Ternak ruminansia lebih
menyukai pakan bentuk pellet atau dipotong daripada hijauan yang diberikan
seutuhnya. Hal ini berkaitan erat dengan ukuran partikel yang lebih mudah
dikonsumsi dan dicerna. Oleh karena itu, rumput yang diberikan sebaiknya
dipotong-potong menjadi partikel yang lebih kecil dengan ukuran 3-5 cm.
Sedangkan ternak unggas lebih suka dengan pakan dengan bentuk biji-bijian.
8. Produksi
Kemampuan ternak dalam
konsumsi pakan sangat dipengaruhi dengan apa yang sedang di produksinya, baik
produksi telur, berat badan, susu, woll dan lain-lain (Kartadisastra 1997).
Sumber
:
http://www.saungdomba.com/artikel-domba-garut/356-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-konsumsi-pakan-ternak-
Kartasdisastra,
H. R. 1997. Penyediaan dan Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia Sapi, Kerbau,
Domba, dan Kambing. Kanisius. Yogyakarta.
Rahman,
D. K., 2008. Pengaruh Penggunaan Hidrolisat Tepung Bulu Ayam dalam Ransum
terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik serta Konsentrasi Amonia
Cairan Rumen Kambing Kacang Jantan. Skripsi. Program Studi Peternakan
Universitas Sebelas Maret
Siregar,
S. B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya. Jakarta.