LAMA KEMAMPUAN REPRODUKSI PADA BEBERAPA TERNAK
Rabu, 08 April 2015
Edit
Kemampuan
reproduksi ternak adalah kemampuan ternak untuk menghasilkan keturunan yang
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis
agar tidak punah. Kemampuan reproduksi ternak
adalah kunci dalam mengembang biakan tenak. Adanya penyakit-penyakit yang akan
mengganggu kemampuan reproduksi perlu diketahui dan dipetakan dengan akurat,
sehingga upaya pengendalian, pencegahan dan penangananya bisa membuahkan hasil
yang optimal. Dan semua upaya itu berujung pada tercapainya derajat kesehatah
ternak yang optimal untuk menghasilkan keturunan-keturunan yang sehat pula
sehingga populasi ternak di Indonesia bisa mencapai target yang ditentukan dan
muaranya bangsa kita bisa mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan akan
daging pada penduduknya.
Siklus
reproduksi adalah serangkaian kegiatan biologik kelamin yang berlangsung secara
periodik hingga terlahir generasi baru dari suatu makhluk hidup. Jika siklus
reproduksi dari suatu makhluk terputus maka kehadiran makhluk tersebut di dunia
menjadi terancam, dan pada suatu saat keberadaan makhluk tersebut di dunia
menjadi terancam juga, dan pada suatu saat makhluk tersebut mati tanpa ada
generasi penerusnya. Makhluk tersebut disebut punah.
Efisiensi
reproduksi adalah ukuran kemampuan seekor ternak untuk bunting dan menghasilkan
keturunan yang layak. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
efisiensi reproduksi terutama melalui penerapan bioteknologi atau mengembangkan
teknologi praktis dan praktek-praktek manajemen yang dapat meningkatkan
efisiensi reproduksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi reproduksi
antara lain pakan nutrisi yang terkandung di dalam ransum berpengaruh pada
organ-organ reproduksi dan fungsi kelenjar-kelenjar yang memproduksi hormon.
Manajemen atau tatalaksana sangatlah berpengaruh terhadap ternak. Penyakit dan
suhu udara dan musim sangat berpengaruh terhadap sifat reproduksi.
Salah
satu cara untuk meningkatkan produktivitas
ternak dengan memperbaiki kinerja reproduksi. Proses reproduksi yang berjalan
normal akan diikuti oleh produktivitas ternak yang semakin baik. Semakin tinggi
kemampuan reproduksi, semakin tinggi pula produktivitas ternak tersebut. Gangguan reproduksi pada sapi potong dan kerbau secara
garis besar disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Cacat Anatomi Saluran
Reproduksi.
2. Gangguan Fungsional.
3. Infeksi Organ
Reproduksi.
4. Kesalahan Manajemen.
Lama kemampuan reproduksi pada ternak biasanya tergantung 2 faktor
yaitu:
1. Kehidupan ternak
terhenti karena kelemahan fisik akibat penyakit dan kekurangan makan karena
kehilangan gigi.
2. Kegiatan reproduksi
terhenti karena: organ reproduksi mengalami kerusakan.
Lama kemampuan reproduksi pada beberapa hewan ternak:
1. Sapi perah : 8-10 tahun dengan masa
produksi 4-6 anak.
2. Sapi potong : 10-12 tahun dengan masa produksi 6-8
anak.
3. Kerbau lumpur : sampai usia 12 tahun.
4. Kuda : 18-22 tahun, bahkan ada
yang sampai 25-35 tahun.
5. Kambing /domba : 6-10 tahun atau sampai 16-15 tahun.
6. Babi : 6-8 tahun, atau bisa
sampai 10-15 tahun.
7. Anjing dan kucing : 8-12
tahun, atau sampai 14-17 tahun.