LAPORAN FISIOLOGI TERNAK PENGAMATAN PREPARAT AWETAN
Jumat, 24 April 2015
Edit
Didalam
kehidupan semua jaringan dalam sel memiliki karakteristik dan sifat yang
berbeda. Hal ini perlu dicermati dan diketahui melalui kegiatan penelitian.
Namun kegiatan ini mengalami kendala yamg berat seringkali bahan atau obyek
yang mengalami kerusakan maupun kebusukan. Sehingga agar pengamatan dapat
dilakukan secara terus menerus dan kapan saja, maka obyek harua dibuat awetan.
Sel merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup yang di dalamnya mengandung
unsur-unsur sel yaitu membran plasma, nukleus, sitoplasma retikulum endoplasma,
mitokondria, aparatus golgi, dan komponen sel lainnya. Sel-sel dalam tubuh kita
sangat kecil, tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang. Dengan adanya
mikroskop maka bagian terkecil dari tubuh kita pun dapat kita amati.
Inti sel (nucleus) berperan dalam memunculkan sifat
keturunan karena adanya DNA dan RNA. Inti sel berperan dalam mengontrol semua
aktifitas sel. Sedangkan sel semakin lama berkembang terus dan membentuk suatu
jaringan. Jaringan kulit tikus putih, coecum merpati, dan otot polos cavia
cobaya. Dengan mengamati dan mengetahuinya di bawah mikroskop kita dapat
melihat perbedaan-perbedaan yang ada pada ketiga preparat awetan tersebut.
Fiksasi merupakan salah satu alternatif untuk
mengawetkan protoplasma agar terpelihara dan terjaga seperti halnya keadaan
sewaktu masih hidup. Mempelajari histologi dengan cara terbaik adalah
menggunakan irisan jaringan awetan, yang masing-masing awetan merupakan sajian
yang dapat dikatakan bersifat permanen.
Dalam fiksasi terdapat cairan berfungsi sebagai pengawet, mencegah perubahan
autolisis tubuh dan perkembangan biakan bakteri patogen, menggumpalkan cairan
protoplasma, dan mengeraskan jaringan awetan.
A. Tujuan Praktikum
Tujuan
dari praktikum Dasar Fisiologi Ternak tentang Preparat Awetan ini adalah mengenal dan mengetahui preparat awetan
dari sel atau jaringan hewan.
B. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum
Preparat Aweta dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 01 April 2006 pukul 09.00-12.30 WIB bertempat di Laboratorium
Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
TINJAUAN
PUSTAKA
Masing-masing sel dikhususkan untuk melakukan satu
atau beberapa fungsi bagi organisme yang menjadikan sel-sel lain untuk
melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri. Dalam sel hewan ada
tiga bagian yang utama yaitu nucleus, membran sel, dan sitoplasma (Kimball,
1993).
Otot polos terdiri dari filamen-filamen elastin dan
miosin, yang mempunyai sifat kimiawi, mirip dengan sifat kimiawi filamen
elastin dan miosin dalam otot rangka. Otot polos tidak menjadi kompleks
troponin normal yang dibutuhkan dalam pengaturan kontraksi otot rangka,
sehingga mekanisme pengaturan kontraksinya berbeda (Gyton, 1992).
Sel otot polos berbentuk sel seperti kumparan
panjang, yaitu sel otot paling lebar di tengah dan meruncing pada kedua
ujungnya. Sel otot polos berukuran antara 20 mm pada pembuluh darah kecil sampai 500 mm pada uterus yang sedang hamil. Selama kehamilan
sel otot polos uterus mengalami peningkatan yang jelas dalam ukuran dan jumlah
(Junqueira, 1992).
Kulit adalah suatu organ tubuh yang paling berat,
merupakan sekitar 10 % tubuh total. Kulit terdiri atas lapisan epitel yang
berasal dari eksoderm, epiderm, dan suatu lapisan jarinagn penyambung yang
berasal dari mesoderm, dermis atau korium. Lapisan luar kulit relatif
impermiabel terhadap air yang mencegah kehilangan air berlebihan secara
pengauapan dan memungkinkan hidup di bumi (Lesson, 1996).
Descendes,
transversal, dan escendes merupakan bagian dari usus besar. Ujung-ujung ketiga
bagian itu bersatu dengan flektus sigmoid dan rectum yang terbuka keluar menuju
anus/kloaka. Apendiks vermikularis merupakan cabang dari coecum. Didalam
duodenum terdapat saluran yang keluar dari hati dan pankreas (Brotowijoyo,
1994).
MATERI
DAN METODE
A. Materi
Alat dan bahan
1. Mikroskop
2. Preparat Awetan
B. Metode
1. Memiliki tiga buah preparat awetan yang telah
disediakan (kulit tikus putih, otot polos, dan coecum merpati).
2. Mengamati di bawah mikroskop.
3. Menggambar hasil pengamatan dan memberi
keterangan.
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Dari
hasil pengamatan ini kita bisa melihat bahwa tubuh hewan terdiri dari banyak
sekali jaringan yang mempunyai fungsi tersendiri tergantung dari tempat itu
berada. Jaringan itu sendiri terdiri dari berbagai macam banyak sel, dimana sel
itu mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, maka terbentuklah suatu jaringan.
Dari jaringan yang mempunyai fungsi yang sama membentuk suatu organ.
Pada
preparat awetan pada jaringan pengikat pada kambing terdiri dari serabut
collagen padat dan sel fibroblast. Sedangkan pada preparat merpati terdiri dari
eritrosit, leukosit, dan trombosit. Pada preparat otak burung merpati terdiri
dari mukosa dan jaringan limfatik dalam submukosa.
KESIMPULAN
Dari
hasil percobaan dan pengamatan Preparat Awetan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Preparat awetan pada otak burung merpati
terdiri atas mukosa dan jaringan limfatik dalam submukosa.
2. Preparat awetan pada jaringan pada kambing
terdiri atas serabut collagen padat dan sel fibroblast.
3. Preparat awetan pada merpati terdiri atas
eritrosit, leukosit dan trombosit
4. suatu makhluk hidup ( tingkat tinggi) terdiri
atas banyak sel dimana sel tersebut akan membentuk suatu jaringan dan
jaringan-jaringan tersebut membentuk suatu organ, organ-organ tersebut
membentuk system organ, dan dari sisterm organ membentuk sebuah individu.
DAFTAR
PUSTAKA
Brotowijoyo, Mukayat D. 1994. Zoologi
Dasar. Erlangga. Jakarta.
Gyton and Hall. 1992. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.
Junqueira, Luis C. dan Carneiro, Jose.
1992. Histologi Dasar. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Kimball, J.W. 1994. Biologi.
Jilid II. Alih bahasa Siti Soetarmi, dkk. Erlangga. Jakarta.
Leeson
Roland, Thomas Leeson dan Antony A. Paparo. 1996. Buku Ajar Histologi. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.