PENGUKURAN DETAK JANTUNG PADA KELINCI
Senin, 18 Mei 2015
Edit
Jantung
bertugas untuk memompa darah keseluruh tubuh dan ke paru – paru. Di dekat
jantung terdapat saluran yang menghubungkan juntung dengan kapiler – kapiler
darah, yaitu vena dan arteri yang mempunyai tugas yang berbeda. Vena
bertugas mengangkut darah yang sudah tercemar oleh karbondioksida, sedangkan
ateri membawa darah yang sudah bersih dan berisi oksigen. Dalam setiap satu
denyutan jantung terdi dari kontraksi (sistol) dan relaksasi (distol)
oleh kedua atrium dan ventrikel. Kalau dua atrium berkontaksi
bersama disebut sistol atrium, kalau relaksasi disebut distol
atrium. Begitu juga dengan ventrikal. Getaran jantung dapat
terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh
kutub – kutub yang menutup secara pasif. Bunyi petama yaitu “lup”
disebabkan oleh menutupnya atrioventrikuler dan kontraksi dari ventrikel.
Bunyi kedua yaitu “dup”karena menutupnya katup aortic dan pulmoner
sesudah kontraksi dari ventrikel. Bunyi yang pertama lebih lemah dan
lebih pelan bila dibandingkan dengan bunyi kedua yang pendek dan cepat. Denyut
jantung dipengaruhi oleh suhu tubuh atau simulasi reseptor panas pada kulit,
emosi, ketakutan, hormonal, dan usia. Jantung merupakan organ yang berkerja
diluar kendali.
A. TINJAUAN PUSTAKA
Debaran atau denyutan jantung atau lebih tepat debaran apex, adalah pukulan
ventrikel kiri kepada dinding anterior yang terjadi selama kontraksi ventrikel.
Debaran atau denyutan ini dapat diraba dan dirasakan denyutannya, dan sering
terjadi dan terlihat juga pada ruang interkostal kelima kiri, kira-kira empat
sentimeter dari garis tengah sternum, misalnya ketika kita memegang dada kita,
akan terasa adanya pukulan dari dalam (Pearce, 2002). Jantung
adalah sebuah pompa dan kejadian yang terjadi dalam jantung selama pendarahan
disebut siklus jantung. Gerakan jantung selama peredaran darah berasal dari
nodus sinus atrial, kemudian kedua atrium berkontraksi (Nyayu, 1988).
B. ALAT, BAHAN,
dan CARA KERJA
1. Alat
a. Stetoskop
b. Stopwatch
2. Bahan
a. Kelinci Plamerose 1 ekor umur 3 bulan
b. Kelinci New Zealand 1 ekor umur
6 bulan
c. Kelinci Rex 1
ekor umur 9 bulan
d. Kelinci Lion 1
ekor umur 9 bulan
e. Kelinci Spoot 1
ekor umur 10 bulan
3. Cara Kerja
a. Menempelkan ujung kepala stetoskop pada
bagian dada sebelah kiri dari kelinci pecobaan sehingga terdengar denyut
jantung
b. Menghitung suara denyut jantung pada
kelinci percobaan selama satu menit
(suara”lup – dup” dihitung satu suara denyut jantung)
c. Mengulangi
dengan lima jenis kelinci dan hasilnya dirata – rata.
D. HASIL DAN
PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
2. Analisis Hasil Pengamatan
Dari hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil
denyut jantung pada kelinci yaitu 158,4 tiap menit.
Pada ukuran normal denyut jantung pada
kelinci antara 120-150 / menit.
Sementara data yang diperoleh diatas
menyimpang dari keadaan normal.
Hal
ini dapat terjadi karena pada hewan tersebut ada perasaan takut, keadaan
lingkungan yang tidak baik, usia, atau kelakuan sehingga mempengaruhi kecepatan
denyut jantung.
Diantara
berbagai faktor yang mempengaruhi kecepatan denyut jantung adalah temperatur tubuh atau stimulator
reseptor panas pada kulit, emosi, kelakuan, hormonal usia, dan sex. Bisa
terjadi karena kelakuan anggota kelompok kami yang berlebihan, serta ukuran
tubuh dapat mempengaruhinya.
Semakin
kecil hewan maka proses denyut jantung bekerja dan substansi lainnya berjalan cepat. Hal ini karena
disebabkan faktor yang telah ditentukan diatas. Misalnya karena faktor umur
dari hewan yang bersangkutan, semakin tua umur suatu hewan maka denyut
jantungnya semakin lemah.
E. KESIMPULAN
1. Suara yang ditimbulkan oleh jantung
disebabkan karena membuka dan menutup kleb pada jantung.
2. Denyut jantung rata-rata kelinci percobaan
158,4/ menit.
3. Frekuensi denyut jantung antara lain
dipengaruhi oleh temperatur tubuh atau stimulasi reseptor panas pada kulit,
emosi, ketakutan, hormonal, dan usia.
Sumber:
Nyayu, S. N. 1988. Pengantar Fisiologi Manusia. P & K. Jakarta.
Pearce. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia.
Jakarta.