KARAKTERISTIK SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO)
Rabu, 17 Juni 2015
Edit
Sapi
Peranakan Ongole (PO) merupakan hasil pemuliaan melalui sistim persilangan
dengan grading up sapi Jawa dan Sumba Ongole (SO) lewat setengah abad
silam. Sejak pembentukannya hingga menjadi suatu bangsa sapi yang mantap,
sampai saat ini belum banyak usaha terarah yang dilakukan untuk meningkatkan
potensi biologik dan genetiknya. Meskipun demikian seperti yang dapat diamati
sapi Peranakan Ongole (PO) tetap berkembang secara alami sebagai bangsa sapi
yang sudah mantap dengan baku karakteristik morfologi yang mudah dikenali. Sapi
PO juga menunjukkan keunggulan sapi tropis yaitu daya adaptasi iklim tropis
yang tinggi, tahan terhadap panas, tahan terhadap gangguan parasit seperti
gigitan nyamuk dan caplak, disamping itu juga menunjukkan toleransi yang baik
terhadap pakan yang mengandung serat kasar tinggi. Sapi PO dibeberapa daerah
dipelihara dengan tujuan ganda disamping sebagai sapi potong penghasil daging
juga untuk sapi kerja, hanya didaerah lahan kering dimana tidak ada persawahan
sapi ini dipelihara sebagai sapi potong penghasil daging (Astuti 2004).
Peranakan Ongole (PO) memiliki ciri-ciri yaitu berwarna putih
sedikit keabu-abuan, telingan kecil dan tegak, mempunyai perawakan yang besar,
bergumba pada pundaknya dan mempunyai gelambir yang menjulur sepanjang garis
bawah leher, dada sampai ke pusar. Kepala panjang, Paha besar, kulit tebal dan lepas. Bobot lahir antara 25-27 kg dan karkasnya antara 42-50%. Pertambahan
bobot badan harian sapi Peranakan Ongole (PO) tergantung pada ransum yang
diberikan. Pertambahan bobot badan harian rata-rata dikebanyakan peternak
antara 0,5-0,7 kg.
Sumber :
Astuti, M. 2004.
Potensi Dan Keragaman Sumberdaya Genetik Sapi Peranakan Ongole (Po). Fakultas
Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Lokakarya Nasional Sapi
Potong.