KARAKTERISTIK KAMBING KACANG
Rabu, 01 Juli 2015
Edit
Kambing
Kacang adalah salah satu kambing lokal di Indonesia dengan populasi yang cukup
tinggi dan tersebar luas di wilayah indonesia. Kambing kacang memiliki ukuran
tubuh yang relatif kecil, memiliki telinga yang kecil dan berdiri tegak.
Kambing ini telah beradaptasi dengan lingkungan setempat, dan memiliki
keunggulan pada tingkat kelahiran. Beberapa hasil pengamatan menunjukkan bahwa litter
sizenya adalah 1.57 ekor (Setiadi, 2003). kambing ini memiliki keterbatasan
dengan rataan bobot badan dewasa yang cukup rendah yaitu sekitar 20–25 kg,
dengan tinggi pundak pada jantan dewasa dan betina dewasa adalah 53,80 ± 2,88
cm dan 52,00 ± 7,38 cm (Setiadi et
al., 1997). Rata-rata bobot lahir sekitar 3,2 kg. Kambing kacang jantan
muda mencapai dewasa kelamin mulai umur 20-23 minggu. Kambing betina mulai
dewasa kelamin saat umur sekitar 300 hari (Sarwono, 2008). Kambing ini memiliki
tanduk baik jantan maupun betina. Tanduknya berbentuk pedang, melengkung ke
atas sampai ke belakang. Bulu pendek berwarna tunggal (putih, hitam, dan
cokelat). Adapula yang warna bulunya berasal dari campuran ketiga warna
tersebut.
Sumber
gambar: jualansapi.com
Kambing
kacang (lokal) memiliki potensi dan peluang untuk dikembangkan. Potensinya
adalah mudah pemeliharaan dan bisa kawin secara alami. Potensi lainnya adalah daging
dan kotoran. Kambing Kacang sangat cocok untuk penghasil daging karena
sangat prolifik (sering melahirkan anak kembar dua). Terkadang dalam satu
kelahiran menghasilkan keturunan kembar tiga setiap induknya. Kambing kacang
berkembang biak sepanjang tahun. Sebagai penghasil daging, ternak ini digunakan
sebagai penyediaan daging alternatif untuk memenuhi gizi masyarakat, nilai
persentase karkas kambing kacang berkisar 43-44%.
Sumber:
Sarwono, B.,
2008. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.
Setiadi, B., D.
Priyanto dan M. Martawijaya. 1997. Komparatif Morfologik Kambing. Laporan Hasil
Penelitian APBN 1996/1997. Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.
Setiadi, B.
2003. Alternatif konsep pembibitan dan Pengembangan Usaha Ternak Kambing.
Makalah Sarasehan “Potensi Ternak Kambing dan Propek Agribisnis
Peternakan", 9 September 2003 di Bengkulu.