KANDANG TERNAK AYAM POTONG (BROILER)
Rabu, 23 Desember 2015
Edit
Kandang
merupakan bagian penting dari tatalaksana pemeliharaan, karena merupakan tempat
seluruh aktivitas ternak sehingga kenyamanan ternak terjamin agar diperoleh
ternak yang sehat dan produktif. Selain itu kandang juga berfungsi untuk
melindungi ternak dari gangguan luar seperti panas matahari, hujan dan hewan
lainnya sehingga ternak mampu berproduksi secara optimal sesuai dengan
potensinya. Fungsi lain dari kandang adalah untuk memudahkan peternak dalam
pengawasan dan tatalaksana pemeliharaan ternak agar diperoleh hasil yang
terbaik dan efisien. Kandang yang biasa digunakan pada peternakan ayam adalah
sistem terbuka (open house system) dan tertutup (closed house
system). Kebanyakan peternak di Indonesia sudah terbiasa menggunakan
kandang open house system. Namun kandang sistem terbuka
menimbulkan respon kurang baik ketika kondisi cuaca tidak mendukung atau
terjadi perubahan cuaca yang sangat drastis.
1. Kandang Terbuka (Open House)
Kandang open house adalah kandang
yang dindingnya dibuat dengan sistem terbuka, yang biasa terbuat dari kawat
burung atau bambu sehingga menjamin hembusan angin bisa masuk dalam kandang dan bisa memanfaatkan
pergantian sinar matahari. Dinding kandang di
tutup dengan tirai yang berfungsi sebagai ventilasi. Dilapangan bentuk kandang yang umum dijumpai adalah kandang sistem
terbuka atau open house, baik sistem
panggung maupun sistem postal dengan lantai beralaskan sekam, serutan gergaji kayu dan beberapa peternak pernah juga menggunakan
jerami. Untuk kondisi dalam kandang sangat dipengaruhi
oleh kondisi luar kandang. Model kandang terbuka memberikan kontribusi yang kurang bagus bila
dibandingkan dengan model kandang sistem
tertutup (Ahmadi, 2008)
2. Kandang Tertutup (Closed House)
Kandang sistem tertutup atau closed house merupakan
sistem kandang yang harus sanggup mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap
air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang
ada dalam kandang, tetapi disisi lain dapat menyediakan berbagai kebutuhan
oksigen bagi ayam. Priyono (2009) menambahkan bahwa kandang tipe tertutup (closed
house merupakan kandang dengan dinding tertutup dan biasanya terbuat dari
bahan-bahan permanen dan dengan sentuhan teknologi tinggi. Kandang ini
menggunakan alat exhaust fan yang berfungsi untuk menarik atau menyedot
oksigen dan mengeluarkan karbondioksida, dan menggunakan alat cooling pad
system (Priyo, 2009). Berdasarkan ini, kandang dengan model sistem tertutup
ini diyakini mampu meminimalkan pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan
mengedepankan produktivitas yang dimiliki ayam. Tujuan penggunaan kandang
tertutup (clouse house) adalah menciptakan iklim mikro terkendali di dalam
kandang, meningkatkan produktivitas, efisiensi lahan dan tenaga kerja serta
menciptakan usaha peternakan yang ramah lingkungan.
Secara konstruksi, kandang sistem tertutup dibedakan
atas dua sistem yakni pertama sistem tunnel dengan beberapa kelebihan
yang dimilikinya seperti mengandalkan aliran angin untuk mengeluarkan gas sisa,
panas, uap air dan menyediakan oksigen untuk kebutuhan ayam. Sistem tunnel ini
lebih cocok untuk area dengan temperatur maksimal tidak lebih dari 30oC.
Sistem kedua adalah evaporative cooling system (ECS). Sistem ini
memberikan manfaat pada peternak seperti mengandalkan aliran angin dan proses
evaporasi dengan bantuan angin.. Sistem kandang tertutup ini hanya cocok untuk
daerah panas dengan suhu udara di atas 35oC.
Bahwa pada tabel di atas dapat dilihat pemeliharaan
pada kandang tertupu (clouse house) memiliki perbedaan bobot ayam dibanding
pada kandang terbuka (open house) yaitu pada usia 1-7 hari memiliki selisih
20,05%, pada usia 8-14 hari memiliki selisih 18,08%, usia 15-21 hari selisih
14,42%, selanjutnya umur 22-28 hari memiliki selisih 26,48% dan saat umur 29-35
hari memiliki selisih 23,24% (Prihandanu et. al.,
2015).
Sumber:
Sujana, E., S.
Darana Dan I. Setiawan. Implementasi Teknologi Semi Closed-House System Pada
Performan Ayam Broiler Di Test Farm Sustainable Livestock Techno Park, Kampus
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan Dan Veteriner. Fakultas Peternakan Uiversitas Padjadjaran,
Jl. Raya Jatinangor Km 21, Sumedang.
Prihandanu,
R., Trisanto,
A,. Yuniati, Y. 2015. Model Sistem Kandang Ayam Closed House Otomatis
Menggunakan Omron Sysmac CPM1A 20-CDR-A-V1.
Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lampung.