KANDUNGAN NUTRISI JERAMI PADI
Senin, 14 Desember 2015
Edit
Jerami padi merupakan produk samping tanaman padi yang tersedia
dalam jumlah relatif banyak. Ketersediaan jerami padi yang cukup melimpah
merupakan peluang untuk dimanfaatkan sebagai pakan sumber energi bagi ternak
ruminansia (Antonius, 2009). Jerami padi adalah bagian batang tumbuh yang
setelah dipanen bulir-bulir buah bersama atau tidak dengan tangkainya dikurangi
dengan akar dan bagian batang yang tertinggal setelah disabit. Jerami padi
memiliki beberapa kelemahan antara lain: kandungan serat kasar yang tinggi,
kurang palatabel, dan sifat amba yang tinggi
(Widodo et al., 2012). Lebih lanjut
dijelaskan Koddang (2008) jerami padi
mengandung 84,22% bahan kering (BK), 4,60% protein kasar
(PK) , 28,86% serat kasar (SK), 1,52% lemak kasar (LK), 50,80% bahan ekstrak
tanpa nitrogen (BETN). Menurut Yunilas (2009) bahwa tingginya kandungan lignin
dan silika pada jerami padi menyebabkan daya cernanya menjadi rendah.
Ditambahkan oleh Zulkarnaini (2009) bahwa kandungan lignin dan silika pada
jerami padi cukup tinggi yakni mencapai 7,46% dan 11,45%.
Kandungan nutrisi jerami padi berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh umur panen,
jenis padi serta lokasi. Sarwono dan Arianto (2003) juga menambahkan bahwa
kandungan nutrisi jerami padi dapat dilihat pada tabel 1.
Dari
tabel di atas dapat dilihat bahwa kandungan nutrisi jerami padi sangat rendah.
Maka dari itu sebelum jerami padi diberikan kepada ternak sebaiknya dilakukan
proses fermentasi terlebih dahulu. Proses
fermentasi jerami padi yang dikembangkan oleh Haryanto (2003) yaitu dengan
menggunakan 2,5 kg probion dan 2,5 kg urea dengan 1000 kg dan diperam selama 21
hari mampu meningkatkan kandungan protein kasar dari 3% menjadi 7% dan
meningkatkan daya cerna dari 28-30% menjadi 50-55%. Ditambahkan oleh Utomo
(2004) jerami padi hasil fermentasi mengandung PK sebesar 7,16% lebih tinggi
dari pada PK jerami padi yang tidak terfermentasi yakni 5,72%. Selama proses
fermentasi telah terjadi perombakan karbohidrat terstruktur dan karbohidrat non
struktur terbukti oleh turunnya kandungan SK pada jerami padi fermentasi
sebesar 30,90% dari kandungan SK jerami padi tidak terfermentasi sebesar 32,56%
(Utomo, 2004). Jerami padi fermentasi mengandung 79,1% BK, 7,7% PK, 32,2% SK,
2,4% LK, dan 54,6% TDN (Agus et al., 2005). Ditambahkan oleh Mahendri et al.
(2006) bahwa pemberian jerami padi fermentasi yang ditambah dengan konsentrat
pada sapi PO mampu meningkatkan bobot badan harian 1,02 kg/ekor/hari.
Sumber:
Antonius. 2009. Potensi Jerami Padi Hasil Fermentasi
Probion Sebagai Bahan Pakan Dalam Ransum Sapi Simmental. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan Dan Veteriner. Loka Penelitian Kambing Potong, Po Box 1
Sei Putih, Galang 20585, Sumatera Utara.
Sarwono, B Dan H.B. Arianto.2003. Penggemukan Sapi Potong
Secara Cepat. Penebar Swadaya, Jakarta.
Widodo, F. Wahyono, Dan Sutrisno.
2012. Kecernaan Bahan Kering, Kecernaan Bahan Organik, Produksi Vfa Dan Nh3
Pakan Komplit Dengan Level Jerami Padi Berbeda Secara In Vitro. Indonesian Jurnal Of Food Technology Vol. 1 No.1. Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro
Semarang.
Yunilas. 2009. Bioteknologi
Jerami Padi Melalui Fermentasi Sebagai Bahan Pakan Ternak Ruminansia. Karya
Ilmiah. Fakultas Pertaian. Universitas Sumatera Utara. Medan.