Azolla Untuk Pakan Ternak Unggas Dan Ruminansia
Minggu, 17 April 2016
Edit
Azolla microphylla merupakan tumbuhan paku-pakuan yang mengapung di permukaan air. Tanaman Azolla memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu 28,12 % berat kering (Handajani, 2000), sedangkan Lumpckin dan Plucknet (1982) dalam Djojosuwito (2000) menyatakan kandungan protein pada Azolla sp sebesar 23,42% berat kering dengan komposisi asam amino essensial yang lengkap. Tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak ungas maupun ruminansia karena kandungan proteinnya yang tinggi.
Tanaman Azolla microphylla mempunyai ciri-ciri yaitu berdaun tebal berwarna hijau muda dengan tepi hijau agak pucat, pertumbuhan daun tumpang tindih membentuk gugusan dengan ketebalan 1-3 cm, memiliki jumlah spora banyak. Azolla adalah jenis tumbuhan paku air yang mengapung banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak mudah berkembang dengan cepat dan hidup bersimbiosis dengan Anabaena azolae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2) dari udara sehingga memiliki kandungan N dan protein tinggi (Immanudin, 2007).
Tanaman Azolla microphylla mempunyai ciri-ciri yaitu berdaun tebal berwarna hijau muda dengan tepi hijau agak pucat, pertumbuhan daun tumpang tindih membentuk gugusan dengan ketebalan 1-3 cm, memiliki jumlah spora banyak. Azolla adalah jenis tumbuhan paku air yang mengapung banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak mudah berkembang dengan cepat dan hidup bersimbiosis dengan Anabaena azolae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2) dari udara sehingga memiliki kandungan N dan protein tinggi (Immanudin, 2007).
Azolla bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik, ayam, kambing maupun sapi. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup tinggi. Yitu bahwa kandungan protein kasarnya berkisar antara 23-28%. %. Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2-3 minggu) perlu dicampur dengan bahan pakan yang lain. Berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15% ke dalam ransum ini bisa menekan biaya pakan. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan.
Rachman Sutanto menyatakan bahwa Azolla ini bisa dimanfaatkan untuk campuran pakan ternak ayam, dan itik, namun dalam penggunaanya dibatasi sekitar 15% dari ransum, karena dapat mengganggu produktivitas telur. Penggunaan untuk pakan itik dapat menggunakan azolla segar yang dicampur dengan bahan pakan yang lain.
Azolla dapat dimanfaatkan dalam bentuk segar, kering maupun difermentasi. Penggunaan azolla ini dapat mesubsitusi hijauan untuk sapi dan dedak padi untuk babi. Kambing dan sapi menyukai azolla yang masih segar, jika digunakan campuran dalam bentuk kering maka biasanya sebagai bahan pakan sumber protein. Percobaan untuk sapi perah, penggunaan azolla 1.5–2 kg/hari dapat meningkatkan produksi susu sebesar 15%.
Azolla dapat dimanfaatkan dalam bentuk segar, kering maupun difermentasi. Penggunaan azolla ini dapat mesubsitusi hijauan untuk sapi dan dedak padi untuk babi. Kambing dan sapi menyukai azolla yang masih segar, jika digunakan campuran dalam bentuk kering maka biasanya sebagai bahan pakan sumber protein. Percobaan untuk sapi perah, penggunaan azolla 1.5–2 kg/hari dapat meningkatkan produksi susu sebesar 15%.
Sumber:
Djojosuwito, S. 2000. Azolla Pertanian Organik dan Multiguna. Kanisius. Yogyakarta
Handajani, H. 2000. Peningkatan kadar protein tanaman Azolla microphylla dengan mikrosimbion Anabaena azollae dalam berbagai konsentrasi N dan P yang berbeda pada media tumbuh. Tesis. Program Pasca Sarjana. Bogor
http://azollamagelang.blogspot.sg
Djojosuwito, S. 2000. Azolla Pertanian Organik dan Multiguna. Kanisius. Yogyakarta
Handajani, H. 2000. Peningkatan kadar protein tanaman Azolla microphylla dengan mikrosimbion Anabaena azollae dalam berbagai konsentrasi N dan P yang berbeda pada media tumbuh. Tesis. Program Pasca Sarjana. Bogor
http://azollamagelang.blogspot.sg