Manfaat Tepung Darah Bagi Ternak
Jumat, 17 Juni 2016
Edit
Darah hewan ternak mempunyai kegunaan di dalam makanan, pakan, laboratorium, kesehatan, Industri, dan pupuk. Darah biasanya steril di dalam tubuh ternak yang sehat dan memiliki protein yang tinggi (17-18%). Darah akan berkontraksi dan menghasilkan cairan kuning supernatan yang dinamakan serum apabila terpapar agak lama. Pada intinya serum adalah plasma dikurangi fibrinogen dan faktor-faktor penggumpalan darah, serum darah hewan terdiri dari air sebanyak 92% dan zat-zat lain sebanyak 8% (Frandson, 1981).
Menurut Dukes (1955), komposisi serum darah hewan sangat kompleks dan dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu (1) air, (2) O2, CO, dan nitrogen (3) protein, lesitin, albumin, dan fibrinogen (4) laktosa, piruvat (5) lipida dan kolesterol. Selain itu juga mengandung hormon pertumbuhan.
Menurut Guyton (1997), di dalam protein serum darah hewan terdapat 3 kandungan protein utama yaitu albumin, globulin dan fibrinogen.nPrinsip dasar albumin memberikan tekanan osmotik larutan, mencegah tekanan osmotik plasma berkurang dari pembuluh kapiler. Unsur globulin di dalamnya terdapat enzim plasma yang berperan terhadap kekebalan dan menghadapi serangan organisme pengganggu (Guyton,1997).
Plasma adalah bagian dari darah, merupakan suatu larutan yang mengandung banyak ion, molekul anorganik dan molekul organik yang diangkut ke berbagai bagian tubuh atau membantu transport zat-zat lain. Plasma adalah darah di tambah fibrinogen. Plasma mengandung gas, glukosa, lemak, subtansi non protein, nitrogen, enzim, hormon, vitamin, dan pigmen.
Plasma: Cairan darah sebelum darah membeku (mengandung unsur pembeku darah).
Serum: Cairan diatas bekuan darah (tidak mengandung unsur pembeku darah).
Pemanfaatan Darah
Kebayakan darah digunakan sebagai pakan ternak dalam bentuk tepung darah dan banyak poultry shop yang jual tepung darah dengan harga terjangkau. tepung darah kaya akan sumber protein. Tepung darah kurang akan asam amino triptopan dan isolisin tetapi kaya akan lisin. Lisin sangat bervariasi tergantung pada metode pengeringan dari 10-12% dengan metode spray drying dan 6-8% dengan vat drying. Ring drying (flash drying) dapat meningkatkan aviabilatas biologi dari lisin pada tepung darah. Tepung darah juga ditemukan pada berbagai kegunaan seperti sebagai stabilizer untuk lemak pada pembuatan tepung tulang dalam ransum serta sebagai suber mineral yang baik.
Kandungan Nutrisi Tepung Darah Hasil Pengeringan Dengan Sinar Matahari (%)
Bahan kering 90,33
Protein kasar 85,23
Lemak 1,49
Serat kasar 3,51
Abu 2,06
Sumber : Donkoh et al. (1999).
Menurut Dukes (1955), komposisi serum darah hewan sangat kompleks dan dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu (1) air, (2) O2, CO, dan nitrogen (3) protein, lesitin, albumin, dan fibrinogen (4) laktosa, piruvat (5) lipida dan kolesterol. Selain itu juga mengandung hormon pertumbuhan.
Menurut Guyton (1997), di dalam protein serum darah hewan terdapat 3 kandungan protein utama yaitu albumin, globulin dan fibrinogen.nPrinsip dasar albumin memberikan tekanan osmotik larutan, mencegah tekanan osmotik plasma berkurang dari pembuluh kapiler. Unsur globulin di dalamnya terdapat enzim plasma yang berperan terhadap kekebalan dan menghadapi serangan organisme pengganggu (Guyton,1997).
Plasma adalah bagian dari darah, merupakan suatu larutan yang mengandung banyak ion, molekul anorganik dan molekul organik yang diangkut ke berbagai bagian tubuh atau membantu transport zat-zat lain. Plasma adalah darah di tambah fibrinogen. Plasma mengandung gas, glukosa, lemak, subtansi non protein, nitrogen, enzim, hormon, vitamin, dan pigmen.
Plasma: Cairan darah sebelum darah membeku (mengandung unsur pembeku darah).
Serum: Cairan diatas bekuan darah (tidak mengandung unsur pembeku darah).
Pemanfaatan Darah
Kebayakan darah digunakan sebagai pakan ternak dalam bentuk tepung darah dan banyak poultry shop yang jual tepung darah dengan harga terjangkau. tepung darah kaya akan sumber protein. Tepung darah kurang akan asam amino triptopan dan isolisin tetapi kaya akan lisin. Lisin sangat bervariasi tergantung pada metode pengeringan dari 10-12% dengan metode spray drying dan 6-8% dengan vat drying. Ring drying (flash drying) dapat meningkatkan aviabilatas biologi dari lisin pada tepung darah. Tepung darah juga ditemukan pada berbagai kegunaan seperti sebagai stabilizer untuk lemak pada pembuatan tepung tulang dalam ransum serta sebagai suber mineral yang baik.
Kandungan Nutrisi Tepung Darah Hasil Pengeringan Dengan Sinar Matahari (%)
Bahan kering 90,33
Protein kasar 85,23
Lemak 1,49
Serat kasar 3,51
Abu 2,06
Sumber : Donkoh et al. (1999).
Penggunaan Tepung Darah Pada Pakan Ternak
Penggunaan tepung darah didalam pakan harus hati-hati karena terdapat asam amino esensial yaitu isoleusin, metionin dan arginin yang jumlahnya sangat sedikit sehingga jika kekurangan salah satu asam amino dapat menurunkan produktivitas ternak. Menurut Kurniasih (2011) Tepung darah juga memiliki kecernaan yang rendah karena memiliki karakteristik yang cenderung lebih liat dan keras yang diduga mengandung serat-serat fibrinogen (komponen utama dari protein dalam gumpalan darah) sehingga dapat menghambat kecernaan bahan pakan lain dan berdampak pada penurunan produksi.
1. Ternak Babi
Menurut M’ncene et al. (1998) Penggunaan 6% tepung darah hasil fermentasi, Pertambahan bobot badan ternak babi sebesar 800 g/hari, sedangkan menurut Wahlstrom dan Libal (1977) penggunaan 6% tepung darah hasil pengeringan rotary steam Pertambahan bobot badan 690 g/hari.
2. Ternak Sapi
Pemberian tepung darah yang dicampur dengan tepung jagung pada sapi mid-laktasi dapat menunjang produksi susu yang normal antara 12,5 dan 14,3% protein dalam diet. Hal ini dapat menyuplai kebutuhan kuantitatif bagi sapi yaitu protein tak tercerna. Protein yang tinggi tidak meningkatkan BK atau susu yang dihasilkan.
3. Ternak Ayam
Menurut Donkoh et al. (1999) Penggunaan 5 dan 7,5% tepung darah membuat eļ¬siensi penggunaan ransum dan pertambahan bobot badan serta kualitas karkas yang lebih baik.
4. Ternak Puyuh.
Djaya (2010) menyatakan bahwa penambahan tepung darah sebesar 5% menghasilkan rataan bobot badan puyuh terbaik yaitu 65,13 gram/ekor, dibandingkan dengan penggunaan tepung darah sebesar 7,5% dan 10% degan hasil rataan bobot badan berturut-turut sebesar 57,77 gram/ekor dan 53,33 gram/ekor.
Penggunaan tepung darah didalam pakan harus hati-hati karena terdapat asam amino esensial yaitu isoleusin, metionin dan arginin yang jumlahnya sangat sedikit sehingga jika kekurangan salah satu asam amino dapat menurunkan produktivitas ternak. Menurut Kurniasih (2011) Tepung darah juga memiliki kecernaan yang rendah karena memiliki karakteristik yang cenderung lebih liat dan keras yang diduga mengandung serat-serat fibrinogen (komponen utama dari protein dalam gumpalan darah) sehingga dapat menghambat kecernaan bahan pakan lain dan berdampak pada penurunan produksi.
1. Ternak Babi
Menurut M’ncene et al. (1998) Penggunaan 6% tepung darah hasil fermentasi, Pertambahan bobot badan ternak babi sebesar 800 g/hari, sedangkan menurut Wahlstrom dan Libal (1977) penggunaan 6% tepung darah hasil pengeringan rotary steam Pertambahan bobot badan 690 g/hari.
2. Ternak Sapi
Pemberian tepung darah yang dicampur dengan tepung jagung pada sapi mid-laktasi dapat menunjang produksi susu yang normal antara 12,5 dan 14,3% protein dalam diet. Hal ini dapat menyuplai kebutuhan kuantitatif bagi sapi yaitu protein tak tercerna. Protein yang tinggi tidak meningkatkan BK atau susu yang dihasilkan.
3. Ternak Ayam
Menurut Donkoh et al. (1999) Penggunaan 5 dan 7,5% tepung darah membuat eļ¬siensi penggunaan ransum dan pertambahan bobot badan serta kualitas karkas yang lebih baik.
4. Ternak Puyuh.
Djaya (2010) menyatakan bahwa penambahan tepung darah sebesar 5% menghasilkan rataan bobot badan puyuh terbaik yaitu 65,13 gram/ekor, dibandingkan dengan penggunaan tepung darah sebesar 7,5% dan 10% degan hasil rataan bobot badan berturut-turut sebesar 57,77 gram/ekor dan 53,33 gram/ekor.