Potensi Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak
Sabtu, 04 Juni 2016
Edit
Jerami padi mempunyai potensi sebagai bahan pakan ternak ruminansia, karena berdasarkan perhitungan, produksi jerami padi dapat mencapai 41 juta ton bahan kering per tahun, dan sebagian besar (21 juta ton) dihasilkan di Pulau Jawa dan Bali (BPS, 1991). Menurut Komar (1984), hanya sekitar 31% produksi jerami padi yang digunakan sebagai pakan, sedangkan 62% dibakar dan 7% untuk keperluan industri.
Hasil survei inventarisasi limbah pertanian di Jawa dan Bali yang dilakukan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada dan Direktorat Bina Program tahun 1982 (Anonimous,1982), mengasumsikan rataan produksi jerami padi sawah sebesar 3,86 ton bahan kering/ha/panen, dan padi ladang 2,76 ton bahan kering/ha/panen. Luas panen padi sawah di Jawa dan Bali tahun 2001 sekitar 10.419.400 ha, dan padi ladang 1.086.600 ha (BPS, 2001). Dengan luasan tersebut maka produksi jerami padi sawah per panen sebanyak: 10.419.400 x 3,86 = 40.218.884 ton bahan kering, dan padi ladang sebanyak 1.086.600 x 2,76 = 2.999.016 ton bahan kering. Total bahan kering jerami padi dari sawah dan ladang yang tersedia sebanyak 43.217.900 ton/panen.
Hasil survei inventarisasi limbah pertanian di Jawa dan Bali yang dilakukan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada dan Direktorat Bina Program tahun 1982 (Anonimous,1982), mengasumsikan rataan produksi jerami padi sawah sebesar 3,86 ton bahan kering/ha/panen, dan padi ladang 2,76 ton bahan kering/ha/panen. Luas panen padi sawah di Jawa dan Bali tahun 2001 sekitar 10.419.400 ha, dan padi ladang 1.086.600 ha (BPS, 2001). Dengan luasan tersebut maka produksi jerami padi sawah per panen sebanyak: 10.419.400 x 3,86 = 40.218.884 ton bahan kering, dan padi ladang sebanyak 1.086.600 x 2,76 = 2.999.016 ton bahan kering. Total bahan kering jerami padi dari sawah dan ladang yang tersedia sebanyak 43.217.900 ton/panen.
Menurut Utomo at al. (1998), ternak ruminansia hanya mampu mengkonsumsi jerami padi sebanyak 2% dari bobot badan (dikonversi dalam bahan kering). Bila diasumsikan ternak besar (sapi) bobot badannya 300 kg, sehari membutuhkan bahan kering jerami sebanyak 300 x 0,02 = 6 kg/hari; dan untuk kambing/domba dengan bobot badan rata-rata 30 kg, membutuhkan sebanyak 30 x 0,02 = 0,6 kg/hari. Dengan demikian bahan kering jerami yang tersedia dapat menampung sapi untuk selama lima bulan musim kemarau sekitar 43.217.900/(6x150) = 48.020.000 ekor setara dengan 480.200.000 ekor domba/kambing.
Baca juga: Cara Membuat Jerami Padi FermentasiJerami segar yang melimpah setelah bulir padinya dirontokkan, biasanya ditumpuk di tengah petakan sawah atau di pinggir pematang sawah, dan dibiarkan membusuk dan mengering. Sebenarnya ketersediaan jerami padi ini cukup potensial bila diawetkan melalui pengeringan sinar matahari, lalu ditumpuk di tempat yang diberi naungan agar tidak kehujanan untuk dimanfaatkan sebagai cadangan pakan ternak di saat musim kemarau (Agus et al., 2000). Pemanfaatan jerami padi ini pada umumnya masih terbatas untuk pakan ternak ruminansia besar yaitu kerbau dan sapi potong kereman atau sapi penggemukan, sedangkan pada ruminansia kecil masih terbatas pada taraf mencoba-coba dan masih dilakukan penelitian lebih lanjut.
Penggunaan jerami padi untuk pakan ternak tidak dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak tunggal. Karena kandungan nutrientnya dapat dikatakan jelek terlebih lagi kandungan serat kasar yang cukup tinggi. Berbagai perlakuan terhadap jerami padi untuk meningkatkan nilai gizi telah banyak digunakan. Namun untuk pemanfaatan pakan di pedesaan, tampaknya suplementasi jerami padi dengan sisa hasil industri pertanian ataupun tanaman leguminosa merupakan pilihan yang mudah diterapkan.
Sumber:
Martawidjaja, M. 2013. Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Pengganti Rumput Untuk Ternak Ruminansia Kecil. Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Bogor 16002. Wartazoa Vol. 13 No. 3 Th. 2003 119.
Sumber:
Martawidjaja, M. 2013. Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Pengganti Rumput Untuk Ternak Ruminansia Kecil. Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Bogor 16002. Wartazoa Vol. 13 No. 3 Th. 2003 119.