Sifat Kualitatif Dan Kuantitatif Pada Ternak
Rabu, 08 Februari 2017
Edit
Beberapa perbedaan sifat-sifat genetika tersebut mudah untuk dilihat, dibedakan dan dikelompokkan, misalnya saja ternak yang bertanduk dengan yang tidak bertanduk, warna kulit tubuh hitam ataupun merah dan sebagainya. Sifat-sifat seperti itu tadi dikenal sebagai sifat kualitatif dan dikontrol oleh sejumlah kecil gen. Sedangkan kebanyakan sifat-sifat produktif yang menjadi pengamatan oleh peternak adalah dikontrol oleh pasangan-pasangan gen dan termodifikasi oleh lingkungan yang dihadapi oleh ternak bersangkutan. Sifat-sifat produksi dikenal sebagai sifat kuantitatif dan tidak dapat dikelompokkan secara tegas misalnya saja produksi susu, daging dan bulu (wool).
Lebih sederhananya adalah bahwa sifat kuantitatif itu merupakan sifat yang dapat diukur, misalnya bobot badan, prouksi susu dan telur. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak gena dan sangat dipengaruhi juga oleh lingkungan, seperti pakan dan tatalaksana pemeliharaan. Kebanyakan sifat yang mempunyai nilai ekonomis adalah sifat kuantitatif. Sedangkan sifat kualitatif merupakan sifat yang tidak dapat diukur, tapi bisa untuk dikelompokan.Misalnya saja warna bulu, bentuk tanduk. Sifat ini sedikit/ tidak dipengaruhi lingkungan dan biasanya dikontrol oleh satu atau dua pasang gena saja.
Beberapa perbedaan (genetik) tampak jelas pada setiap individu dan dapat diklasifikasikan dalam klas diskrit. Misal saja warna kulit pada sapi. Karakteristik yang masuk dalam klas diskrit ini disebut karakteristik discontiriues atau kualitatif. Tidak semua karakteristik kualitatif jelas dapat dilihat, misal golongan darah. Untuk ini memerlukan bantuan teknik tertentu untuk dapat membedakan golongan darahnya. Karakteristik kualitatif kalau digunakan untuk mengelompokkan individu akan diperoleh klas diskrit. Misalnya untuk sapi Shorthorn, RR merah, Rr roan (merah campur putih) dan rr putih (tidak ada pigment). Untuk karakteristik tertentu, meskipun fenotipenya dapat diketahui, pengetahuan tersebut tidak dapat digunakan untuk spesifikasi individu ternak secara sempurna.
Berbeda halnya dengan karakteristik kualitatif, karakteristik yang ekonomis (kuantitatif) biasanya karakteristik yang tidak dapat dipakai untuk mengelompokkan individu ternak menjadi klas diskrit, tetapi dapat dalam klas contiriues. Misalnya produksi susu pada laktasi pertama berkisar dari 800 sampai 4000 liter. Berarti pada laktasi pertama tersebut ada kisaran variasi (perbedaan atau selisih) yang kontinyu.
Perbedaan Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Pada Ternak
Perbedaan sifat kualitatif dan kuantitatif terletak pada aspek kajiannya mengenai sifat yang diatur oleh gena, yaitu sifat yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan (kualitatif) dan sifat yang dipengaruhi oleh lingkungan (kuantitatif). Secara garis besar perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sifat kualitatif
- Sifat yang dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok dan pengelompokkan itu berbeda jelas satu sama lainnya.
- Tampak dari luar dan tidak dapat diukur.
- Cacat genetik lebih bersifat kualitatif.
- Seleksi bibit hanya sedikit bersifat kualitatif.
- Diatur oleh satu atau beberapa pasang gena.
- Dikontrol sepenuhnya oleh gen.
- Tidak mempunyai nilai ekonomis.
2. Sifat kuantitatif
- Tidak dapat dikelompokkan dengan jelas/ tegas.
- Dapat diukur dan kontinyu
- Cacat genetik bukan sifat kuantitatif
- Seleksi bibit banyak ditujukan pada sifat-sifat kuantitatif.
- Diatur oleh banyak pasang gena.
- Lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
- Mempunyai nilai ekonomis tinggi
Demikian artikel tentang Sifat kualitatif dan kuantitatif pada ternak serta contoh beberapa perbedaanya. Semoga dapat membantu dan menambah wawasan anda.